Sunday, January 02, 2011

It's not a year resolution..

First post for this year, on January 2 2011, and it's not 2010 anymore. So, what resolution do you have? Mine is about 1280x800, hahaha.

Year resolution? Whatever..

Memang sudah lama saya tidak menulis, bahkan terasa kaku sekali ketika memulainya. Banyak sekali hal yang berubah. Saya tidak terlalu aktif (exist) lagi di dunia jejaring sosial macam Plurk (karma saat ini: pas-pasan), dan Facebook (karena mobile version, maka tidak terlalu intens menjalin silaturrahmi di sana). Akibatnya adalah saya merasa kehilangan banyak teman. Pasalnya dunia Plurk dan Facebook diisi oleh komunitas saya selama ini: makhluk elektro. We don't see each other everyday, but usually interact in every minute by those social networking. Plurk dan Facebook benar-benar sangat handal dalam mengakrabkan teman yang sudah akrab. Dan sejak saya vakum darinya, otomatis saya merasakan kehilangan komunitas, kehilangan titik nyaman. Haha, bodoh sekali saya menuliskan hal ini. Bodoh karena itu memang sudah menjadi keputusan saya. Saya sudah lulus, dan sudah saatnya memiliki komunitas baru. Sudah mulai saya tinggalkan yang lama, tapi seperti menyesali apa yang telah saya lakukan. Sumpah, betapa hanya omong kosong.. ha ha . .

Lalu saya tidak sengaja pergi dari Jogjakarta, yang bisa dilihat sebagai plesir atau jalan-jalan, tetapi sejatinya memiliki misi tertentu. Rencana pada akhirnya tidak dapat terlaksana dan di sinilah saya, beberapa kali perjalanan singkat ke bandung dan jakarta, silaturrahmi nyata dengan sanak sodara, dan pulang ke malang lumayan lama. Dan ini menyenangkan sodara-sodara. Rumah memang selalu menyenangkan.. :)

Hanya ditemani 3 novel yang tidak satu pun sudah saya khatamkan, HDD yang berisi movie2 yang pada akhirnya tidak saya tonton, serta ponsel music berisi mp3 buble sehingga saya sangat kangen dengan coldplay, sedang mp3nya tertinggal di laptop. Bagus sekali. Pada akhirnya saya memiliki kegiatan saya sendiri di rumah. Kegiatan yang saya senangi: membaca (sedikit-sedikit), mencari kutu kucing, bertengkar dengan ponakan berumur 2,5th, membuka email, membuat rajutan, mengecat (hanya satu sisi tembok kecil), dan tidak ngapa-ngapain (bahkan saya tidak yakin yang satu ini termasuk kegiatan).
My new face of eat, pray, love novel..:D
Paling tidak saya mendapat sesuatu yang berharga dalam eat, pray, love, novel yang baru setengahnya saya baca. Ini tentang arti belahan jiwa menurut Richard, tokoh dari Texas teman pelaku utama ketika berada di India. Arti soulmate yang 'wow', it's out of my mind, benar2 di luar dugaan. Saya menyenangi hal semacam ini, maka seperti ini cuplikannya:
Orang berpikir seorang belahan jiwa adalah orang yang paling tepat bagi dirinya, dan itulah yang dikehendaki oleh setiap orang. Tetapi seorang belahan jiwa yang sejati adalah sebuah cermin, orang yang menunjukkan kepada kamu segala sesuatu yang merintangimu, orang yang membawa kamu untuk memperhatikan dirimu sendiri sehingga kamu dapat merubah hidupmu. Seorang belahan jiwa yang sejati mungkin orang yang paling penting yang pernah kamu temui, karena mereka menjatuhkan dinding pertahananmu dan menamparmu sampai kamu terjaga. Tetapi hidup dengan belahan jiwa selamanya? Nah. Sangat menyakitkan. Belahan jiwa, mereka datang dalam hidupmu hanya untuk membuka satu lagi lapisan dari dirimu dan kemudian pergi. Dan terima kasih Tuhan untuk itu semua. Masalahnya dengan kamu adalah, kamu tidak dapat membiarkan belahan jiwa ini pergi. Semuanya telah berakhir Groceries. Tujuan David hanyalah untuk menggugah kamu, mendorong kamu untuk keluar dari perkawinan yang harus kamu akhiri, sedikit mengoyakkan egomu, memperlihatkan kepadamu rintangan-rintangan dan kecanduan-kecanduanmu, membuka hatimu sehingga sinar baru dapat masuk, membuat kamu putus asa dan tidak terkendali sehingga kamu harus mentransformasikan hidupmu, kemudian memperkenalkan kamu pada guru spirituilmu, dan berangkat pergi. Itulah tugasnya, dan dia melakukannya dengan baik, tetapi sekarang semuanya telah berlalu. Masalahnya adalah, kamu tidak dapat menerima bahwa hubungan ini merupakan hubungan yang singkat tetapi berguna. Kamu seperti seekor anjing di tempat pembuangan sampah, sayang - kamu hanya menjilati sebuah kaleng kosong, mencoba untuk mendapat sedikit nutrisi dari kaleng tersebut. Dan jika kamu tidak berhati-hati, kaleng tersebut akan menutupi moncong mulutmu selamanya dan kamu membuat hidupmu menderita. Jadi jatuhkan kaleng itu.
Tetapi aku mencintainya.
Cintailah dia.
Tetapi aku merindukannya.
Rindukanlah dia. Kirimkan kasih dan sayangmu setiap kali kamu mengingatnya, dan kemudian lupakan. Kamu hanya takut untuk melepaskan David karena kemudian kamu akan merasa benar-benar sendiri, dan Liz Gilbert sangat ketakutan dengan apa yang akan terjadi jika dia benar-benar sendirian. Tetapi inilah yang harus kamu pahami, Groceries. Jika kamu membersihkan tempat dalam pikiranmu yang sekarang kamu gunakan untuk menyimpan kenangan akan laki-laki ini, kamu akan mempunyai tempat kosong di sana, suatu tempat yang terbuka - sebuah pintu masuk. Dan tebak apa yang akan dilakukan alam semesta dengan pintu masuk tersebut? Alam semesta akan cepat-cepat menuju ke tempat itu - Tuhan akan cepat-cepat menuju tempat itu - mengisimu dengan cinta yang lebih banyak lagi yang belum pernah kamu impikan. Jadi berhenti menggunakan David untuk menghalangi pintu itu. Biarkan dia pergi.
Tetapi saya berharap David dan saya dapat -
Lihat. Itulah masalahmu. Kamu terlalu banyak berharap, sayang. Kamu harus berhenti menggunakan wishbone mu dan meletakkan kembali backbonemu di tempatnya.

Belahan jiwa adalah cermin, menunjukkan segala sesuatu yang perlu kita perbaiki, dan terlebih membuat kita menjadi baik. Itu pandangan Richard, dan ternyata kalo dipikir2 lagi, bener juga kata2 Richard dari Texas tersebut. Yang banyak menjadi masalah untuk kaum wanita (Mungkin demikian juga dengan kaum pria) adalah bahwa kami tidak dapat menerima bahwa hubungan dengan seseorang yang kami yakini adalah belsahan jiwa kami merupakan hubungan yang singkat tetapi berguna.

Setidaknya ini sangat mengena untuk masalah saya yang dulu (yang itu-itu saja). Saya benar-benar pernah merasa bahwa dia adalah belahan jiwa saya, dari segala rasa yang saya miliki. Dan ya, benar. Dia bisa jadi atau bahkan sangat mungkin merupakan belahan jiwa saya. Dia menenggelamkan saya, mengubur saya, membuat saya marah setengah mati, menampar saya sampai saya terjaga, benar-benar terjaga. Saya rasa dia benar-benar soulmate saya, tapi bukan jodoh saya. Harga mati.

Kirimkan kasih sayangmu, kemudian lupakan. Bila tidak sanggup lebih baik langsung hapus dia, dan jangan gunakan dia sebagai penghalang bagi alam semesta untuk masuk ke dalam diri kita. As Richard said: Let him go.. Ikhlaskan dan akan kita dapatkan cinta Tuhan.:)

Liz Gilbert (penulis) memang memiliki pengalaman perjalanan yang menarik. Saya sangat tergugah untuk mencari Tuhan, dimulai dari titik nol, sangat tertarik untuk mempelajari tafsir Al-Qur'an, hadits, sholat yang benar, dan bertemu Allah. Amin, amin, amin.

Satu lagi kata-kata yang melegakan untuk seorang yang pernah sakit hati (seperti saya) dari buku Elizabeth Gilbert: "Hanya ada dua pertanyaan yang selalu diperdebatkan oleh manusia sepanjang sejarah. Seberapa besar cintamu padaku? Dan Siapa yang memegang kendali?" kemudian yang berujung pada kalimat: "Kamu tidak tahu betapa besarnya cinta saya!!!". Sangat melegakan mengetahui bahwa kita bukan satu-satunya yang pernah sakit hati. It's so common.

Well yeah, everybody hurts, dan yang membedakan adalah bagaimana kita bangkit dari keterpurukan tersebut. Saya sudah bangkit, dan saya berharap Anda juga demikian..:)