tag:blogger.com,1999:blog-28590765522140264092024-02-21T17:50:07.600+07:00pstp's area<i><br>Some playful ingredients<br><br>
Some mystique elements<br><br>
Some emotive constellations<br><br><br>
la... la... la... </i> ♪ ♫ ♬Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.comBlogger129125tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-3211406285285385882021-10-08T03:49:00.002+07:002021-10-08T03:49:48.493+07:00Sebuah Tulisan dari Pengantar Sebelumnya<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Film</span><i style="font-family: verdana;"> Nyai</i><span style="font-family: verdana;"> yang berdasarkan </span><i style="font-family: verdana;">Bumi Manusia</i><span style="font-family: verdana;">-nya Pram itu sungguh membuat gelisah. Secara sadar aku teringat misi untuk membaca kembali Tetralogi Buru, tapi secara bawah sadar aku ternyata agak ketakutan, dan memilih terus menunda untuk membaca. Setelah akhirnya berhasil menamatkan, ternyata tidak mudah untuk menuliskan pengalaman membaca ini.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kupikir ini semua karena idealisme ingin tulisan yang bagus sehingga aku terus menunda dengan dalih pengumpulan argumen-argumen. Setelah sengaja sejam duduk dalam diam, pikiran yang kalut itu mulai runut. Rupanya apa yang Pram tuliskan, termasuk film <i>Nyai </i>itu, sejatinya menguak luka lama. Ia tersembunyi di dalam sana, belum juga sepenuhnya sembuh meski sudah sejak lama secara sadar mulai kucari kedamaian.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Alkisah sewaktu studi master aku belajar banyak teori kritis, termasuk di dalamnya adalah poskolonialisme, satu mata kuliah yang paling kusukai. Kelindan kehidupan kapitalisme global tidak bisa terlepas dari "sejarah" penjajahan yang meninggalkan luka-luka inferioritas/superioritas pada subjeknya (baca: subjek poskolonial). Narasi-narasi ketidakadilan dan penindasan sarat kudapati dalam berbagai bacaan, utamanya bacaan mata kuliah Poskolonialisme. Waktu menyusuri tulisan Pak Carey misalnya tentang perang Jawa, bagaimana Inggris yang hanya beberapa tahun saja menduduki Nusantara, telah merampas kekayaan keraton Yogyakarta, yang kalau dinominalkan dengan inflasi terkini, bisa bernilai <i>cring cring </i>jutaan dolar. Menempatkan diriku di antara sebangsaku, di antara bangsa lain di seluruh dunia, utamanya membandingkan dengan mereka yang sudah maju yang menjadi tolak ukur dan panutan global, kudapati di suatu dini hari aku meringkuk menangis, meratapi nasib diri sebagai bangsa yang dikalahkan, dan selalu dihindarkan dari kemajuan hakiki. Bahkan ingin mengakses jurnal internasional saja harus bayar pakai dolar. Ingin dapat beasiswa ke luar negeri harus cakap berbahasa asing dan harus keluar uang pakai standar mereka. Apa kabar mahasiswa seadanya dari negeri seadanya yang punya cita-cita setinggi langit. Apa kabar mereka yang tidak mendapat kemewahan pendidikan. Apa kabar Pak Urip yang jualan angkringan. Pikiran marah dan kalut, karena jalan keluar sulit didapat. Sudah kalah <i>start</i>. Macam jadi dendam kesumat. Mau maju selalu dijegal, karena sebisa mungkin kemajuan itu dibatasi - karena sebagai bangsa kalah, tidak bisa menjadi lakon utama. <i>I took it super personally, and it really hurt that bad</i>. Malam itu kamarku dirundung awan kelam.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tetralogi Buru pertama kubaca jauh sebelum aku mengenal teori-teori sosial - kira-kira ketika masih berjiwa teknik. Yang hinggap dalam otakku saat itu hanyalah roman si Minke saja. Aku tidak paham kisah penderitaan si terjajah di dalamnya, dan pembacaanku ternyata meleset jauh sekali. Harap maklum, pengajaran membaca yang benar sangat minim di negeri ini. Jangankan membaca yang benar, bahkan membaca saja tak pernah benar-benar menjadi kebudayaan (oh, aku tak menyangka tulisan ini akan menguak banyak sekali kesuraman!). Waktu kelas Poskolonialisme, dosen sempat menyinggung karya Pram tersebut, dan aku sudah sangat ingin membacanya kembali, tapi fokusku tergeser ke bacaan teorinya, dan bacaan sejarah tentang Diponegoro karena saat itu aku sedang terburu terbakar oleh sebuah candu yang mengantarku untuk menulis esai tentang Raden Saleh.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Melihat film <i>Nyai</i>, aku tertampar, karena aku mencoba menempatkan diriku sebagai Nyai tersebut: perempuan pemuja modernitas, teknologi, dan intelektualitas barat, yang sebagaimanapun berusahanya, tidak akan bisa setara dengan yang maha eropa. Ketika membaca kembali kisah Minke dalam lembaran novel-novel itu, diri yang terluka dalam kamar yang kelam itu muncul kembali. Sedih. Marah. Kecewa. Kesumat. Tapi tak bisa mengubah yang sudah terjadi. Menjadi pihak yang kalah terasa sedemikian pahit.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i><b>Dan Menjadi Semakin Pahit</b></i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang luput dari pengetahuanku selama ini berkaitan dengan Poskolonialisme adalah kehidupan sebelum kolonialisme. Kekejaman penjajahan memang tak terelakkan. Namun kejayaan masa lalu masih tetap dipertanyakan. Kenyataan ini dipaparkan oleh Pram, mulai terlihat lebih gamblang atas penolakan penuh Minke terhadap kepriyayian - diri feodal Jawa, dalam buku ketiga. Dalam buku keempat Pangemanann mendapat kejelasan keruntuhan filsafat dan prinsip, serta spiritualitas Jawa, bahkan sudah sejak keruntuhan Majapahit (1478). Kiranya nilai-nilai yang terkikis itu (selalu) berkisaran dengan kekuasaan dan tahta. Penguasa yang korup. Penguasa yang gila hormat. Penguasa yang menjajah rakyatnya sendiri. Masuknya Islam tak bisa menyelamatkan. Ujungnya selalu lelah perang saudara seperti yang digambarkan Pram dalam novelnya yang lain, <i>Arus Balik</i>.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Kehilangan prinsip ini menurut Pram menjadi corak Jawa yang mudah sekali "digempur" budaya asing (termasuk fakta betapa mudahnya menerima Islam). Mungkin terlalu santai dan terlalu korup (dalam segala hal), hingga tak ada tekad kuat tersisa untuk bersatu melawan penjajahan. Tinggal pakai taktik hasutan, wassalam. Ini termasuk yang terjadi di Perang Jawa. Perang Aceh dan Bali, sebaliknya, dielukan berkali-kali dalam <i>Jejak Langkah </i>dan <i>Rumah Kaca</i>. Aku menunduk takzim. Semangat gigih bangsa Aceh dan Bali untuk tidak menyerah hingga penghabisan. Sungguh militan. Dan aku pun ingat seorang teman pernah bilang Bali akan merdeka jadi negeri sendiri. Amin (?)</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sampai sini, rupanya harga diri ini sudah cukup rendah bahkan sebelum direndahkan oleh penjajahan... (namun pernyataan tentang harga diri ini tidak akan muncul jika tidak ada bahasan tentang keberadaan harga diri - kiranya jika tidak ada penjajahan: jika tidak ada suatu ras yang mengaku lebih tinggi daripada ras lainnya dan dengan demikian merasa berhak mengalahkan yang disebut lebih rendah. Humanisme <i>taik kucing</i>).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b><i>Kembali ke Poskolonialisme</i></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pernah di suatu perkenalanku dengan teori poskolonialisme, aku begitu takjub jika ada pengetahuan semacam ini. Yang aku sayangkan adalah tidak ada akademisi khusus dari Indonesia, dan ini tercermin dari minimnya bahasan tentang poskolonialisme. Teoretikus yang terkenal berasal dari India, itu pun dari imperialisme Inggris yang berbeda karakter dengan penjajahan Belanda. Fanon juga disebut.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sebelum aku meneruskan membaca seri kedua, <i>Anak Semua Bangsa</i>, kebetulan aku membaca <i>Black Skin, White Masks-</i>nya Fanon. Fanon awalnya adalah tentara Perancis dari daerah jajahan Martinik (<i>!!!</i>) yang lalu menjadi psikiater. Dia berkulit hitam, dan merumuskan pengalaman subjek poskolonial dengan psikoanalisis. Teori poskolonial memang dekat dengan psikoanalisis, termasuk beberapa rekomendasi Bhabha tentang menyembuhkan luka subjek poskolonial.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saat aku meneruskan membaca lanjutan <i>Bumi Manusia </i>sampai habis <i>Rumah Kaca</i>, barulah aku menyesal kenapa tidak membacanya ulang saat kuliah dulu. Apa yang dituangkan Fanon sebagai teori, sudah tergambar dengan penuh oleh Pram. Memang Pram tidak menyandingkan dengan saklek mengutip Hegel, atau Freud, atau Lacan, atau teoretikus lain layaknya akademisi biasanya. Tapi plot ceritanya, bagaimana dia menggambarkan penderitaan si terjajah, bagaimana narasi inferiotas-superioritas, dualisme pengagum dan pembenci, diri liminal itu... Ya ampun, ke mana saja aku!!! Pram lah guru poskolonial <i>made in Indonesia </i>yang kucari itu!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang menakjubkan adalah bagaimana penggambaran seorang laki-laki pribumi yang mendamba seorang bidadari Eropa, sebut saja Minke dengan Bunga Akhir Abad, Annelies. Ini juga dipaparkan oleh Fanon (1952), tentang bagaimana identitas seorang pria kulit hitam akan menjadi lebih dekat dengan status kulit putih sebagai seideal-idealnya seorang manusia (maka mengurangi perasaan sebagai liyan/<i>other</i> - <i>othering, </i>yang merupakan akar dari segala ketidakadilan termasuk rasisme, merupakan salah satu inti Poskolonialisme), ketika dicintai oleh perempuan kulit putih (Bab 3). Ketika berselancar di Google tentang Pram, kebetulan aku menemukan <a href="http://eprints.undip.ac.id/59544/3/BAB_2.pdf" target="_blank">ini</a>, yang menyatakan bahwa di tahun 50-an Pram pernah mengikuti pertukaran budaya ke Belanda, dan untuk menghilangkan rasa mindernya dia sempat tidur dengan noni Belanda. Mungkin pengalaman personal ini kemudian dituangkannya untuk kisah Minke dengan Annelies.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Permasalahannya adalah koleksi buku Pram beserta berbagai karyanya sudah dibakar oleh pemerintahan Suharto. Agak sulit melacak apa saja yang Pram baca. Apakah dia membaca Fanon? Apakah dia membaca teori Poskolonial? Apakah di masa pergerakan nasional dan pre-kemerdekaan, narasi/teori poskolonial memang kental?</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi Indonesia pernah punya partai komunis - Pram sendiri dekat dengan ideologi ini (ia juga mempelajari dan bahkan dekat dengan pergerakan/sistem negara China). Lalu kebanyakan teori kritis (bumi Eropa) kiranya diusung oleh akademisi kiri aka. golongan Marxis/<i>Leftist</i>. Sangat bisa jadi Pram sudah banyak membaca tentang ini semua. Sangat bisa jadi sebelum diberangus habis (baca: genosida 65), Indonesia pernah memiliki akademisi dengan gerakan sosial pembebasan, termasuk mereka yang bergelut dengan kedirian poskolonial. Ini juga berdasarkan kenyataan bahwa Indonesia adalah salah satu deklarator inti Konferensi Asia Afrika. Seharusnya diskursus poskolonialisme sudah jamak didiskusikan di tahun-tahun tersebut.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Duh</i>, perang dingin itu sungguh sangat macam-macam akibatnya!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sepertinya akan menjadi PR besar buatku menyelidiki narasi-narasi bermuatan poskolonialisme dari kehidupan yang berhubungan dengan kemerdekaan. Bisa jadi tulisan Pak Wardi, dkk. sebenarnya sudah banyak merujuk ke sini. ADUH AKU BUTA BANGET, <i>SIH</i>!!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i><b>Belajar dari Plot</b></i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dari tetralogi Pram, aku dapati evolusi kedirian Minke berada dalam tiga babak. Hidup Minke seperti perjalanan seorang yang gelisah: penuh tanya dan reflektif - tidak bisa diam sebelum benak menemukan jawab, sebuah proses memahami yang tak pernah kunjung habis, utamanya tentang identitasnya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dalam <i>Bumi Manusia, </i>Minke banyak belajar dari buku dan koran, juga dari sekolahnya. Ia adalah siswa yang aktif menulis. Masalahnya adalah apa yang ia alami terbatas pada tembok privilese pendidikan, di mana kurikulumnya adalah pilihan dan penuh saringan - tidak heran bila dia memuja penuh barat, karena semua bacaan ditulis untuk mendewakan mereka. Idealismenya sebatas buku yang ia baca, atau diskusi-diskusi hanya dapat ia pahami sebatas dari bacaan tersebut. Perspektifnya masih terkungkung dalam lingkungan pendidikan yang steril. Idealisme yang mandul.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ini berubah ketika Minke mulai menceburkan kakinya ke lumpur kotor, menyimak konteks kehidupan nyata, dan mencoba merefleksikan dengan apa yang selama ini ia pelajari. Dalam <i>Anak Semua Bangsa</i>, matanya mulai terbuka: barat bukan dewa - ia bisa jadi sekelas iblis. Konteks kebangsaan lain juga diperkenalkan lewat pemuda pergerakan asal China. Minke mulai bergaul dengan sekitarnya, dan belajar berdasarkan pengalaman dan pengamatan (empiris). Saat membaca novel kedua ini, aku takjub pada pengalaman Minke bermalam di rumah Trunodongso. Aku takjub karena Pram menggambarkan proses studi etnografi dengan sungguh luwes. Pada saat kita bersedia melucuti ego kita untuk memahami kehidupan orang lain, empati itu secara alami timbul. Ini pun yang dialami Minke. <i>I totally can relate. </i>Pada akhirnya, teori selalu saja tidak bisa mencakup kompleksitas kehidupan sehari-hari. Lebih baik bakar saja kampus-kampus, yang bukannya memberikan kontribusi pada masyarakat, malah mencetak generasi-generasi miskin empati karena ilmu-ilmu yang terlalu berjurang dari konteks praktis kehidupan di sekitarnya. Ketika teori kehilangan level praksisnya, bukankah ia tak lagi berguna?</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ketika wawasan itu mulai luas, dan fakta kehidupan yang tak pernah tercakup pada buku yang ia baca telah menimbulkan empati, kegelisahan itu menyeruak menjadi kehendak untuk bergerak. Menulis saja tidak cukup. Ada kegelisahan untuk berserikat, karena apalah artinya perlawanan seorang diri di hadapan sistem besar (yang menindas). Dalam <i>Jejak Langkah</i>, Minke mulai menghimpun semangat berorganisasi bersama melalui Sarekat Islam (SI). Lewat korannya, ia memberikan pelayanan utamanya bagi orang-orang biasa, dan juga propaganda awal nasionalisme hingga akhirnya dianggap berbahaya dan dia menghadapi hukuman pengasingan ke Ambon (bagian yang bikin <i>meres </i>air mata, <i>huhu</i>).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Konsekuensi dari gerakan perlawanan tergambar di buku keempat. Salam hormatku untuk mereka yang selalu bernyali melawan ketidakadilan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i><b>Kembali ke Masa Kini</b></i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sudah cukup panjang, namun ada beberapa poin penting yang ingin kuhadirkan. Yang pertama mitos misi kolonial untuk memperadabkan. Pram menggambarkan citra yang dibawa Eropa melulu adalah semangat Kristen untuk mengajarkan kebaikan di daerah koloni. Pada kenyataannya perampasan, penindasan, dan ketidakadilan yang terjadi. Pemerintah kolonial harus main belakang agar topeng "humanis" itu tidak tercoreng dan dalam waktu yang sama pundi-pundi uang tetap terisi penuh (dari penindasan). Segala taktik kebohongan dilakukan demi melindungi sandiwara ini, termasuk keberadaan intel, peringkusan/pembunuhan tanpa jalur hukum, dll. Topeng humanisme ini kiranya masih dipakai oleh negara-negara maju hingga sekarang. Sebut saja AS berdalih untuk memajukan suatu bangsa (Afghanistan misalnya), membuatnya lebih bercorak demokratis dan lebih terdidik, padahal sebenarnya selalu keuntungan ekonomi yang ia sasar, entah itu lewat penguasaan sumber daya alam, atau perluasan pasar. Selalu saja harus ditemukan alasan "logis" bertopeng humanis, padahal di baliknya penuh keserakahan fasis. Humanis <i>taik kucing.</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yang tidak kurang menyedihkan, pola pemerintahan kolonial Belanda diteruskan oleh Indonesia. Negara menguasai sumber daya alam - memang idealnya dikembalikan untuk masyarakat, namun definisi Negara semakin ke sini semakin bergeser menjadi segelintir penguasa korup. Akhirnya masyarakat dijajah oleh negaranya sendiri. Terlalu banyak kasus di mana seharusnya negara melindungi masyarakatnya, malah sebaliknya berkonflik dan menindas kehidupan rakyat.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pola <i>javacentric </i>juga dianut lekat-lekat oleh pemerintahan, termasuk corak feodal, rasis, dan seksisnya. Keterpusatan pada Jawa merupakan warisan tak berguna pemerintahan kolonial. Mereka sebenarnya hanya malas saja untuk membangun dan mengeksplorasi luar Jawa, karena menguasai Jawa saja sudah sangat cukup untuk kekayaan kerajaan kecil itu. Seharusnya kemalasan ini tidak diteruskan. Tapi <i>yah, </i>mau bagaimana lagi, tampuk kekuasaan pasca kemerdekaan sungguh sarat dengan mereka yang Jawa. Memegang kendali bangsa sendiri kiranya adalah pekerjaan yang berat. Meneruskan kebiasaan sebelumnya mempermudah segala hal. Karakter Jawa yang itu-itu juga sayangnya masih tetap bertahan hingga berpuluh tahun setelah kemerdekaan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Hingga sekarang, ketika bertemu dengan pemerintahan lokal di luar Jawa, dengan kepala desa di Sulawesi atau Kalimantan misalnya, corak Jawa yang feodal itu ternyata dijadikan acuan. Pemimpin-pemimpin yang kaku, yang meniru tindak-tanduk pusat si gila hormat. Sebelum mendapat jabatan mereka bergaul dengan masyarakat, memahami persoalan yang terjadi. Setelah terpilih jadi ini, jadi itu, lupa daratan, terlalu sibuk dengan formalisme pemerintahan yang hampir selalu luput menjawab persoalan akar rumput. Entah bagaimana cara memutus rantai inferioritas-superioritas ini. Belum lagi permasalahan rasis yang mengedepankan kejawaan, bagaimana pemerintah pusat ketika berkunjung ke daerah tertinggal dari suku berbeda, mereka menyalahkan warna kulit yang berbeda - "<i>orang sini bodoh-bodoh, orang ini sulit diajar, tidak seperti kita orang Jawa".</i> Faktanya, si terjajah itu kini balik menjajah. Sungguh menggelikan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Baiklah, aku cukupkan sekian. Lama kelamaan yang kutulis bernada penyakitan. Aku setengah Jawa. Aku masih punya bias memuja barat. Tapi aku sadari itu. Sebisa mungkin aku sadari perasaan tidak setara tersebut memiliki sejarah panjang. Tidak ada yang patut dibanggakan dengan menjadi Jawa dalam artian melihat diriku lebih tinggi dari suku bangsa lain (di negeri ini), karena ini hanyalah sebuah nasib saja dilahirkan dengan privilese fasilitas-fasilitas dari pembangunan yang tidak merata. PR masih banyak. Cobaan zaman makin deras menerjang. Semoga kita selalu diberkahi kesabaran dan kekuatan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>What a weird closing!</i></span></p>Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-59406061920807513482021-10-05T02:32:00.005+07:002021-10-08T03:50:29.688+07:00Sebuah Pengantar yang Terlalu Lama Ditunda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Di tahun 2019, aku mendapat kesempatan untuk menonton film <a href="https://youtu.be/p-_H3RHL4Uc" style="font-style: italic;" target="_blank">Kucumbu Tubuh Indahku</a> <i>aka. Memories of My Body </i>- film yang sempat bikin gempar karena ia sarat muatan <i>queer </i>dan sempat menuai protes di mana-mana sampai ada yang buat petisi menolak penayangan film ini. Aku tak terlalu gimana-gimana banget dengan usaha eksplorasi kaum budayawan/hiburan tentang isu seksualitas. Biasa aja gitu maksudnya. Satu-satunya alasan kenapa aku ingin banget nonton film ini adalah... karena lakon cilik yang memerankan pemain utamanya adalah anak temanku... <i>(bangga punya kenalan artis, lol</i>)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Beruntung juga waktu itu aku masih di Jakarta, dan ada kawan yang tiba-tiba saja bilang, "Aku mau nonton film di Goethe Institut nanti sore..."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Oh, ya ampun senang sekali sekaligus mengunjungi Goethe! <i>What an old beautiful memory!! (clue: essay writer;)</i>. <i>Lol, apa dah, kejayaan masa lampau yang sudah usang!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Juga ada Mas Garin si sutradara, dan penulis naskah (atau semacam itu?). Setelah film diputar, ada diskusi satu setengah jam yang seringnya diisi monolog si sutradara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Sejujurnya aku gak terlalu suka film Indonesia - sering kecewa karena sudah berharap dalam merekam adegan akan ngga terlalu kacau, atau cerita gak terlalu dibuat-buat. Film Garin satu ini juga belum termasuk yang bikin aku puas. Ada satu yang sempat bikin aku terkesan, yaitu <a href="https://youtu.be/bSeDYN-zFgY" target="_blank">Ziarah</a>. Plotnya natural, dan bahkan <i>simbah</i> itu sudah 90 tahun, melakukan <i>acting</i> yang begitu keren. Alurnya menarik, aku sukak!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Catatan untuk paragraf di atas (<i>tentu harus ada catatan!</i>), aku masih terlalu bias dengan gempuran Hollywood, atau industri film barat! Jadi referensi pembandingku selalu dan hampir melulu film-film luar negeri (berengsek) itu. Padahal <i>gap-</i>ku dengan industri film barat itu terlalu lebar - s u n g g u h t e r l a l u l e b a r r r untuk dapat memberi penilaian yang lebih <i>fair.</i> Misal saja, Bahasa Inggris bukan bahasa ibuku, jadi ada banyak konteks yang pasti lepas. Berbeda ketika lihat film Indonesia, yang akan mudah banget kukritik karena aku mengerti konteks Indonesianya. Kadang memang, film terasa bagus kalau kita bisa penuh tertipu olehnya. <i>That's why context matters a lot</i>. <i>But once we know the reality, it's kind of more difficult to find good entertainment. Hence my preference now is more into kind of good fantasy, of which reality/context I won't be able to trace.. :p</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Sampai sini, aku jadi ingat. Garin selalu mendapat penghargaan film internasional, daripada di dalam negeri (malah katanya gak pernah dapat penghargaan di Endonesa). Oh, jangan-jangan orang-orang luar negeri juga telah tertipu layaknya daku kalau menonton film barat! Ha!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Sehubungan dengan bias pemujaanku atas budaya barat - yang masih terus saja digempur untuk tetap suka lewat media (<i>online</i> utamanya), film kedua Garin yang diputar malam itu di Goethe berjudul <i>Nyai</i>. Ya, memang ada dua film disuguhkan. Aku pun terlambat tahu informasi ini, karena aku terlambat waktu datang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana;">Film <i>Nyai</i> dan dunia barat. Diambil dalam <i>single shot, ala </i>film yang hanya ada satu "<i>action" </i>dan "<i>cut</i>"-nya. Lelah lihatnya. Terlalu banyak monolog si Nyai - agak membosankan begitu, dan terasa banget teatrikal. Kurang nyantai pembawaan tokoh utamanya. Film ini terinsipirasi oleh banyak bacaan - Garin memang pelaku riset sejarah (dan sosiologi, dan antropologi?) yang cukup oke sih, dan dia masukkan itu kuat-kuat dalam elemen filmnya. Salah satu novel yang menginspirasinya adalah <i>Bumi Manusia-</i>nya Pram. Aku tidak akan bahas seluk-beluk kenapa Garin gak jadi menggarap film yang benar-benar <i>based on this novel</i><i>, </i>aku berniat untuk menceritakan gelisahku akibat film ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tapi, cerita ini harus kutunda hingga tiga tahun lamanya. Alasannya karena film tersebut mengingatkan pada keinginanku untuk membaca ulang tetralogi Buru. Untuk membaca ulang empat novel tebal tersebut tidaklah mudah, sebab beberapa bukunya masih tergolong tidak mudah untuk didapatkan (buku yang dulu kubaca milik kakak iparku - sekarang berada di rak di rumah Malang, yang tak bisa selalu kuakses dan berat banget karena cetakan lama). Dan meski akhirnya sudah kudapatkan keempat-empatnya, godaan agar tidak membaca selalu saja ada. <i>My ultimate procrastinating soul took the control. </i>Namun akhirnya kuselesaikan juga, dan hutang menulis ini juga harus kubayar. Meski demikian diri sok perfeksionis masih juga menunda dan menunda... Dan mari kita lihat seberapa jauh kali ini aku bisa menulis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bersambung ke bagian <a href="https://pstparea.blogspot.com/2021/10/sebuah-tulisan-dari-pengantar-sebelumnya.html" target="_blank">dua </a>saja ya!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span><span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-pO8znNpEwmHK_ZeteWMMZ7ZJ5LtEH55hhfUoustt9fpzcDuC27gq8KzUl6GXrv0Ptst0OJG6-0SOZI-qdZgE_JF3JlHhpNMVKBlxYotMTwa7aCuHu91mV-lQA6rEz_c4Egkhrtk1dhFZ/s48/wii.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" height="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-pO8znNpEwmHK_ZeteWMMZ7ZJ5LtEH55hhfUoustt9fpzcDuC27gq8KzUl6GXrv0Ptst0OJG6-0SOZI-qdZgE_JF3JlHhpNMVKBlxYotMTwa7aCuHu91mV-lQA6rEz_c4Egkhrtk1dhFZ/s0/wii.JPG" width="48" /></a></div></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-69291346402643173412021-08-21T20:20:00.001+07:002021-08-21T20:20:13.422+07:00Haiku for the Moon<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><p> </p><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-family: verdana;"><i></i></span></div></blockquote><blockquote><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-family: verdana;"><i>Long time<br /></i></span><span style="font-family: verdana;"><i>no see,<br /></i></span><span style="font-family: verdana;"><i>Now I<br /></i></span><span style="font-family: verdana;"><i>can see.</i></span></div></blockquote><p><span style="font-family: verdana;"><i></i></span></p><p></p></blockquote><p><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxUuX8B6C0CWSD5Ye3871FZgOfAGbmxHgtl2lbf7y8pkyYRCY1OpqT1n20RVfXZqGRNSg8AXzBZhGwa2onhkEHVsawuzRVY5J8OfYLGV0m2P5f_n1T1H216q8l1XXjJ2K7TPrOyI1qD6E/s2048/IMG_20210821_195758_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxUuX8B6C0CWSD5Ye3871FZgOfAGbmxHgtl2lbf7y8pkyYRCY1OpqT1n20RVfXZqGRNSg8AXzBZhGwa2onhkEHVsawuzRVY5J8OfYLGV0m2P5f_n1T1H216q8l1XXjJ2K7TPrOyI1qD6E/w400-h300/IMG_20210821_195758_2.jpg" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;"><br /></span><p></p>Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-57391320494040378942021-07-31T05:07:00.002+07:002021-07-31T05:07:56.871+07:00Sedang Darurat<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgelDV3OoVbccN9_Npqu7pG5ntmr6BZYpXOluynqPHmCMi-o_GEtkbOqMLyqX0DdOcqgmwrFJkf9MJlcsamArMfHin_4duPtFnrRO9Nb6HhOxE3O0ARFWqbyzcKzyHkDWGPjoSFfJEErZeE/s2048/IMG_20210627_163223_2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgelDV3OoVbccN9_Npqu7pG5ntmr6BZYpXOluynqPHmCMi-o_GEtkbOqMLyqX0DdOcqgmwrFJkf9MJlcsamArMfHin_4duPtFnrRO9Nb6HhOxE3O0ARFWqbyzcKzyHkDWGPjoSFfJEErZeE/s320/IMG_20210627_163223_2.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>#latteartAthome (</i><i>private </i><i>hashtag :p)</i></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Mau tidak mau harus menyerah, dan menulis, meski barang menulis serampang saja.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tak apa.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Alkisah kehidupan akhir-akhir ini dikungkung oleh penderitaan diri sendiri. Varian delta bisa jadi pemicu. Tapi sungguh pun keadaan memang sedang darurat. Kabar kawan meninggal. Sirine ambulans pagi siang malam lalu lalang. Tak berani terlalu banyak baca berita. Kotaku berduka.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Bahkan jauh sebelum darurat ini, hidup sudah mulai dilingkupi penderitaan. Aba-abanya sudah terasa di awal tahun. Kerja lapangan yang berat di luar dugaan. Seperti dihantam oleh cermin yang memaksa untuk melihat borok sendiri. Vipassana seakan tersenyum dengan welas asihnya: <i>duduk merasakan diri sendiri saja tidak cukup, wahai Tuan Putri</i>. <i>Pergi dan hadapi penderitaanmu di luar sana.</i> Semakin "terasa" penuh aku duduk bermeditasi, semakin sering aku dipertemukan dengan kondisi di luar zona nyaman, semakin sulit pelajaran untuk mengikhlaskan. Kadang yang dalam bentuk trauma dapat menguar membakar diri, melipat-gandakan kepedihan dan derita yang sudah ada. Kedamaian dari samadiku pun sirna.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pesan Goenkaji tak pernah meleset: <i>mulai lagi. </i>Kiranya jalan pembebasan memang butuh tekad yang kuat. <i>Addithana</i>. Militan!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b><br /></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Ramadan 2021</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Diri yang penuh kudapat di bulan ini. Puasa, sholat, mengaji, meditasi, menulis. Semua untuk diriku. Aku akhirnya <i>dengan sadar</i> merasakan apa itu <i>self-love </i>:')</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b><br /></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Vipassana #2</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Di Bali aku akhirnya dapat ikut kursus 10 hari lagi - ritual tahunan yang sebaiknya dilakukan oleh siswa lama sehingga meditasinya tetap berkelanjutan (selain dua kali dalam sehari masing-masing satu jam). Di 2020 aku tak mendapat kesempatan untuk turut serta karena alasan Covid dan pusat di Bogor yang entahlah itu punya kasus tersendiri sehingga sudah dicoret dari jejaring internasional (sayang sekali!). Namun karena ada jadwal grup meditasi daring dari US setiap harinya sejak tahun lalu, dan dibantu dengan sesi tanya jawab dengan guru atau asisten guru sehabis tiap sesinya, pengalaman meditasiku jadi cukup kuat, seperti yang pernah kutulis sebelumnya. Harapku pun melambung tinggi sebelum mengikuti kursus. Harap maklum, diri baru saja keluar dari pesantren Ramadan dengan kepenuhan diri, jadi semacam tak sudi kalau harus berbagi vibrasi... (<i>HMEH</i>)</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dan itu pun yang terjadi. Sangat berbeda dari kursus pertama. Dan itulah hal utama yang menjadi pelajaranku, bahkan sudah diindikasikan sejak awal tahun: kebencian yang dipicu oleh harapan yang tak terwujud (candu). Atau bahkan setelah itu, candu untuk membenci. Ini semacam penderitaan yang berpangkat-pangkat.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Harapanku di awal aku akan bermeditasi bersama, dan dengan kawan-kawan di sana dan guru, aku akan dapat pengalaman yang melebihi kepenuhan diri Ramadan. Sudah begitu candu. Padahal sudah sejatinya tak ada yang abadi. Jadinya aku penuhi lagi takdirku, seperti yang Goenka bilang: mulai lagi!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Di hari-hari tertentu aku kalah pada candu dan benciku. Sering aku lupa kalau yang demikian tak bisa dipaksakan. Di sini aku terlupa satu hal yang penting: candu atas kontrol. Kita selalu ingin hidup dalam kendali penuh, padahal tali kekang seringnya dipegang oleh diri bawah sadar yang misterius itu. Sebelum bersahabat betul dengannya, kita akan terus terpeleset meskipun ingin sangat diri ini berlari melenggang tanpa halangan. Kendali hanyalah ilusi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jadi kalau memang candu dan benci, aku seharusnya tidak menepisnya. Aku harus menyadari bahwa aku mencandu, bahwa aku membenci, dan pelan-pelan, sungguh pelan-pelan, karena ini bukan jalan instan, mengubah pola pikir/tindakan itu. Bila sadar, aku akan mengalami sensasi di tubuh ketika mencandu/membenci tersebut. Sensasi apa pun itu. Tanpa ekspektasi apa pun. Memang kalau dipikir-pikir Vipassana ini sungguh saingannya CBT (<i>Cognitive Behavioural Therapy). </i>Saat duduk fokus pada tubuh, pikiran melayang ke mana-mana, dimulai lagi candunya, dimulai lagi bencinya. Ketika mulai fokus, sudah mulai bisa merasa sensasi di tubuh. Dimulai lagi candunya, dimulai lagi bencinya, dimulai lagi, dimulai lagi. Pesannya: kalau suka dan tidak suka jangan reaktif. Rasakan saja. Trauma muncul: sedih, marah. Rasakan saja. Kalau sulit sekali, kembali ke nafas. Kadang kalau sudah rutin waras begini, saat di dunia luar ketemu hal yang bikin marah, secara tidak sadar badan langsung merasai nafas. Sungguh betapa terapi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dalam sepuluh hari itu, meski perjuangan melawan ego penuh emosi, ternyata <i>samadhi-</i>ku menjadi jauh lebih baik. Kemajuan pesat kudapat dalam <i>Anapana</i>, dan itu lebih dari cukup sebagai penghiburan (sembari mengingat: rasakan saja, sehabis ini juga lewat lagi, mulai lagi dari awal:).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Sampai di Jogja</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Seadanya saja.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sedang daruratttttt!!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p>
<iframe allow="autoplay" frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/1097314276&color=%23ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&show_teaser=true" width="100%"></iframe><div style="color: #cccccc; font-family: Interstate, "Lucida Grande", "Lucida Sans Unicode", "Lucida Sans", Garuda, Verdana, Tahoma, sans-serif; font-size: 10px; font-weight: 100; line-break: anywhere; overflow: hidden; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap; word-break: normal;"><a href="https://soundcloud.com/pstparea" style="color: #cccccc; text-decoration: none;" target="_blank" title="Zaki Pstp">Zaki Pstp</a> · <a href="https://soundcloud.com/pstparea/when-you-love-someone-but-it-goes-to-waste" style="color: #cccccc; text-decoration: none;" target="_blank" title="When You Love Someone But It Goes To Waste">When You Love Someone But It Goes To Waste</a></div>Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-89510146031805045932021-04-06T01:36:00.000+07:002021-04-06T01:36:49.998+07:00Exclamation Mark (!)<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Super duper don't know what to write, but super duper want to write something!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>I thought you have so many ideas?!?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Exactly. Too many that I don't have the energy to execute them!!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Well, people said that breaking down the tasks, doing them one by one will help - instead of piling them up, procrastinating, and being stressed out of not producing a thing. You do have too much inside that little head!</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Omg that reminds me of small winnings that we use(d) to aim when doing the workshop (hopefully) for change with people.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>What's that about?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Something like, aiming too big is kind of unrealistic, especially when it's about changing the system (as it is A SYSTEM - huge behavioral change in all levels is needed) and instead creating smaller pieces of works, playing on smaller scale, that realistically can sustain longer sounds more doable...</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>That's exactly it! Now do you think you can apply it on your daily basis?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">My mind is always scattered by too many projects. New stuff is always entertaining. Yet, it is unlikely for me to change this habit. And I think it's okay.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>It's okay as long as you don't get too depressed due to the overthinking.</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Sadly and.. luckily, yes, at some point I'll remember the stuff that I've procrastinated as it's always based on curiosities... as it always needs more and more investigations... which I like.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>That kind of mid...</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Haha. Exactly.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>How about writing about the things that you want to blog, and then visit this page again once you want to blog?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">I have two posts that I haven't finished, related with the Postcolonialism and short story. It will need so much time to finish those.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Those were from MONTHS ago!</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">You kidding. One of them was from two years ago if I'm not mistaken. Haha. I don't just write, I need to read first in order to write them...</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>And yet you choose to rehearse uke or keyboard..</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Or sing, or meditating... I have so many excuses!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Oh, well... What's the new ideas for blog posts then?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">I recently had two fieldworks in Papua, and there's this concerning stuff happening to the society there - to the native ones. I want to share about it. Also maybe two short stories. Also I want to write about Gautama and Muhammad - or Islam (or major religion) and Buddhism.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>My God you sound to have all the time!</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">I know right, help meeeee!!! And yet the Ramadan is super soon to come!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>If you need more fun post, you can actually post about your #latteartAthome project</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Yeah, that's a good one. But it's not a fast writing as I need to check my archives, and maybe take some more pictures...</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Well, it's like you take it too seriously...</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">That's the only way I feel happy with my works (?)</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>It seems different from some years ago!</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">IT IS DIFFERENT! I change!!!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Obviously, except that exclamation marks?!?</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Exactly (!!!!)</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>
<iframe allow="autoplay" frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/1022784610&color=%23ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&show_teaser=true" width="100%"></iframe><div style="color: #cccccc; font-family: Interstate, "Lucida Grande", "Lucida Sans Unicode", "Lucida Sans", Garuda, Verdana, Tahoma, sans-serif; font-size: 10px; font-weight: 100; line-break: anywhere; overflow: hidden; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap; word-break: normal;"><a href="https://soundcloud.com/pstparea" style="color: #cccccc; text-decoration: none;" target="_blank" title="Zaki Pstp">Zaki Pstp</a> · <a href="https://soundcloud.com/pstparea/she-chorus-uke-sht-cover-reverse" style="color: #cccccc; text-decoration: none;" target="_blank" title="She - Chorus Uke Sht Cover - Reverse">She - Chorus Uke Sht Cover - Reverse</a></div>Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-27825298019562700172020-11-08T21:49:00.000+07:002020-12-01T00:01:30.919+07:00One Two Three<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">1.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">I've been practicing more and more Vipassana meditation now, thanks to virtual group sittings held by some centers around the world due to the pandemic season. I got the information more or less in July about it, kind of perfect timing as I was kind of in the difficult situation. Covid is indeed hard for most of people, but I find it as like other of </span><i style="font-family: verdana;">my</i><span style="font-family: verdana;"> time, where I just find myself there. When I'm not working, my daily routine is definitely facing my own vulnerabilities (which I'm proud of). So, it's not that big deal, until, </span><i style="font-family: verdana;">of course</i><span style="font-family: verdana;">, when I start investing feelings to this creature called <i>man</i>. I remember how hard it was in around April/May to find the balance/being mindful, as practicing the daily meditation needs tons of effort. I tried though. One of its ways was by conducting my own retreat (no centers opened at that time). It was kind of two or three days without phone/communication, and some hours of meditation. I also tried not to read at that time. At the end of the day, I'd play the recording of the discourse by S.N. Goenka. The takeaway of my self-conducted retreat, except the realization of its difficulties, was more about the consistency of the practice, of how the silence gave me a refresh rate, sort of a restart - a condition which I hope clear some of those sufferings.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">2.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">When I had to get back to Yogyakarta and finally moved to a new place, I had the opportunity to sit up to three hours a day, following the virtual group sittings' schedule. One in the morning at 9AM, one at 6PM, and one at 9PM. Three of those were conducted by two centers in the US (CA and MA). Each hour has wonderful Q&A sessions with assistant teacher (AT), usually takes 5-20 minutes, depending on the AT. They also have 1-1 session to interview AT (weekly). It means that besides I benefit from the shared energy that the group sitting generates, I also get the opportunity to reflect my Vipassana practices - whether I use the technique correctly or wrongly and which part I have to improve. I had tons of confusions. I asked some questions already, and along with the answers for other students' questions, also with the revised version of my sittings, those confusions were gradually answered. Now I sort of can predict what the ATs would answer should there be questions raised. It indeed really helped. I had the confusion about boundaries and how we couldn't react (note that Vipassana is about being equanimous - about less reactive) to those who crossed my boundaries. One teacher at that time answered: <i>"use the daily two hour meditations for our boundaries, and you'll see how you face that situation"</i>. I totally see now. The sitting was then, my way to build my own boundaries (re: self love).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">The problem of the notion of being less/not reactive is how this sounds that <i>we must avoid being reactive</i>. From the daily practices, and with the confirmation from ATs, it's not at all about avoiding things. The acceptance is the key. When my mind is difficult to focus, I would accept the feelings/emotions/thoughts/etc., and amazingly the more I surrender, the faster such "difficult" feelings go away. But it's not always the case though, so when the sensations keep occurring I just need to remain OK. Kind of <i>it is what it is. </i>I guess we can't keep control things, <i>can we</i>? That's exactly what I did before I really understand what equanimity/acceptance/surrender is. What happened when I misinterpreted the surrendering part was that I multiplied the emotions, so even though I tried to remained OK with the sensations, I actually created heavier emotions - kind of the best way to waste my energy. Lol, sooooo noobs.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">This also applies for the cravings/hatings - our <i>initial</i> sufferings. For noobs like me, the ability to be aware that those sufferings are there, that my body generates sensations when such emotions/thoughts occur, is already an achievement. One AT also answered my question related to being easily triggered after I sit more regularly. She said that the more we sit, the more we get sensitive, but keep practicing to understand and master it more the notion of <i>anicca </i>(by practicing of course)<i>.</i> First step is always the awareness of those sensations, and then I have to accept that the sensations are there, not deny it as denying will just multiply the feelings.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">3.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">The most recent insights that I understand is about the frequency. As the more I practice the Vipassana, the more sensitive I am to energies - it's easy for me to feel others' emotions. When I think about this, it's kind of inevitable, it's positive, that we <i>cannot </i>control things. We are always in the entanglement of energies. We cannot avoid it even when we run away to the farthest cave, as, even the mere small thoughts still can reach us - from our closest ones for instance. The waves of the energy is everywhere. There's no way to escape from this situation, so the logic way is only acceptance. To make it even sound more intellectual, lol, when we finally master the equanimity by observing the sensations throughout our body, we accept and not let our frequency/vibration/energy get affected too long by other energies. When we really master it, logically speaking, we will vibrate more and more, we will raise the frequency, and when there are other energies colliding with ours, it will seem that we are not affected and remain at our vibration, while what really happens is that our selves have developed the ability to go back to remain equanimous even when we encounter other energies. Frequency is "<i>the number of occurrences of a repeating event per unit of time"</i> (Wikipedia), thus when we feel negative interference, it substracts our frequency and the only way to overcome this is by vibrating higher to overcome the loss. Staying equanimous is just the best way to refill the gap.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">I know the feelings when I'm at higher frequency - it's similar to the feeling when I'm walking and being connected to people when I conduct the fieldwork (not when burned out though). My body feels so light and at the same time my mind automatically doesn't have negative thoughts. And I also have the realization about the gap of frequency with people. Once I get used to higher frequency, and since it's beneficial, I kind of feel not comfortable being around </span><span style="font-family: verdana;">those with lower frequency </span><span style="font-family: verdana;">too long </span><span style="font-family: verdana;">- well, maybe one or two days is fine as I don't mind recharging, but it can't be so with longer terms connection, as I will need to adjust/share my frequency. Now I guess, the answer from AT about boundaries above becomes more and more reasonable :)</span></p>Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-53576887298925090182019-08-19T17:52:00.000+07:002020-12-01T00:01:17.260+07:00Roti Isi Kesengsaraan Kehidupan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Roti ini membuatku resah", kataku kepada Alex.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kau ambil roti isi apa?", jawabnya sambil mengambil kursi dan duduk di depanku.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Isi kesengsaraan kehidupan".</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Ah, pantas. Sudah habis rupanya roti yang kau bawa dari kota Jingga?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Ah, kota Jingga. Kapan aku bisa ke sana lagi?</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Aku hanya bawa dua kotak. Sudah ludes dalam seminggu. Kau sendiri ikut makan kan?", jawabku diplomatis.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Ya, betul. Nyaman sekali makan itu. Tapi lebih dari dua minggu pun dia tak akan banyak artinya di kota kita ini. Jadi makanlah isi kesengsaraan kehidupan yang kau punya, sebelum kau tak bisa makan lagi.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Ya, kupikir itu yang paling bijak yang bisa kulakukan sekarang. Kau sendiri memilih isi apa?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Aku tadi ambil sambil tutup mata, meski sebenarnya sudah hafal letaknya sih. Yang warna merah ini. Roti isi omelan tetangga."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Rasa kacang merah yang gagal ya.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kita tidak bisa banyak protes di jaman seperti ini. Masih ada kacang merah sampai sini saja itu sudah keajaiban."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kau benar sekali.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kukunyah sampai habis roti yang kupunya sambil menatap udara gelap di luar, lalu kubuka termosku berisi kopi. Aku masih suka membawa kopi sendiri dari rumah, daripada beli bisa tiga kali lipat harganya, dan belum tentu seenak bikinanku sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Eh, kopimu kok wangi banget baunya, seperti bukan biasanya. Bagi dikit dong..", kata Alex menyodorkan gelasnya.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku menuangkan sepertiga gelas. Dia coba satu sesapan. Matanya berbinar. Reaksi yang sudah kuduga.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Yak yak. Aku tahu, aku tahu. Enak banget kan?", kataku.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Beda banget dari kopi yang biasa kau bawa. Ini rasanya lebih intens, dan.. hmm... waktu itu kau bawa yang seperti ini dari kota Jingga kan? Tapi kau bilang sudah habis?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Hehe.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Tidak mungkin masih ada. Biji kopi akan tidak enak kalau sudah terlalu lama."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Yaa, gitu lah.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebentar terlihat dia berpikir.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Ahhhh... tak usahlah kau sok misterius begitu sama aku! Hahaha. Coba sebentar... Kau bilang hatimu resah, padahal roti ini ya begitu-begitu saja, sudah biasa jadi makanan kita sehari-hari. Ini pasti bukan karena roti. Ini pasti karena kopi!"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku tersenyum ketahuan.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Oke fix. Senyum kecut dan muka merah. Khas banget."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Hahaha, sial."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Jadi, masih cewe yang sama?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku menjawab dengan senyum datar..</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Masih kontakan?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Maksudnya?"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Sms, <i>voice notes, ho-call</i>, apapun yang pakai kotak di kantong<i> kau</i> itu.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Oh, hehe..", jawabku ketawa kecil.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Hehe, apa? Ya ampun jangan bilang lagi-lagi seperti yang waktu itu!"</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Oops, matanya mulai melotot. Kena deh.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kau ngga berubah ya. Kok tega gitu masih minum kopi dari dia, tapi bahkan semenit aja buat balesin smsnya kau ngga sanggup. Hati kau dingin kayak es."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Aku suka kok sama dia, cuma ga bisa aja. Kau tahu sendiri kerjaan di sini beratnya macam apa. Liat di luar sana. Buram. Ngga ada lagi waktu buat begituan.."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kau aneh. Kau selalu gembar-gembor tentang keadilan. Adil ke alam. Adil ke sesama manusia, mau rasnya apa, perempuan atau laki. Tapi lihat sekarang. Ada satu cewek bikin hati kau resah dan kau menyalahkan roti isi."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kalimat terakhirmu nggak nyambung. Tapi aku ngerti kok maksudmu apa", senyumku datar lagi sambil melihat jauh ke luar jendela, tepat saat kudengar bunyi keras sirine tanda waktu makan siang sudah berakhir.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku menoleh lagi ke arah Alex. Dia sudah menghilang.</span><br />
<br /></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-65929289428866303712019-04-15T05:02:00.000+07:002019-04-15T05:14:54.114+07:00To My Self!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">It feels so weird to finally write again, after so many delays as I want perfection for what I'm about to write. But as the wise owl once said: the best writing is the finished one, I must drop the superb standard I'd apply for myself, and just start! It'll be such outdated story if I keep procrastinating. But this is actually quite outdated already...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So, on January 23rd this year, I joined Vipassana Meditation Course in the <a href="http://www.dhamma.org/en/schedules/schjava" target="_blank">dhamma Java</a> center for ten days. Long story short before I tell the looong version (lol), it was sooo amazing experience.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Now we go for the loooong version</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">My life trajectory has been going superb fast on the subject of "self journey" these recent years, particularly since 2016. Perhaps it's just the period for it, just like one baby learns to walk - and perhaps not also. Either way is fine. The way I explore my self is also not strictly on one path - it's like an eclectic of many theories and experiences from practicing those theories. From Psychology to Astrology, from yoga to reinventing deeper meanings of my daily prayers (and of those other "doctrines" I received since childhood), from theories to practices, from writing and reading to <i>running away not producing anything...</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">HAIL, FIELDWORK!!!! </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9bPi11bHyeWjQ8oIgCv6ZzmiVu66sKDDnCXa1DdnEBLGcCB_LFQvyuIwQZ9ZMWmmxjLeVIjloyVFqpguvfcbprEKMz13D1KTf93DErz4QUQ9wnd6kqmFrwui34uNWjX9bIczrmzuKoF7H/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9bPi11bHyeWjQ8oIgCv6ZzmiVu66sKDDnCXa1DdnEBLGcCB_LFQvyuIwQZ9ZMWmmxjLeVIjloyVFqpguvfcbprEKMz13D1KTf93DErz4QUQ9wnd6kqmFrwui34uNWjX9bIczrmzuKoF7H/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(<i>mba, mba, gitu banget jadi anak </i><i>sok </i><i>lapangan, wkwk)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">My recent conclusion is that the journey of this self is never ending one. There could be many things happening to conscious part of me, but lacking the ability to understand the subconscious one, to me, will result in confused self lacking of awareness - even the awareness of being confused itself. The answer that the conscious (of every part of life) provides (about everything) is not satisfying. It could be that the subconscious that holds everything. Exploring its mysteriousness, as many questions can't be answered by this "banal" conscious life, to me, is a must. I mean,<i> why even the hell we need to eat? Why not just sleep all day???</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(<i>lol, bare with me, the main stories will come asap!)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>"I just joined this meditation retreat for 10 days in Bogor, no phone, no books, no talking, just meditate. They provided superb vegan foods, you will like it very much!!!"</i>, a <i>bastard </i>friend chatted me one day in the mid of 2018. I was like, okay I tried routinely meditating before but it only lasted for 30 minutes tops, I don't know how to deal with the sleepiness that always occurs, and it was quite a "fail" experience - I might have practiced the wrong technique. But when that friend told me his experience, to be honest, it wasn't the long series of meditating and no outer-world contact that fascinated me about the retreat, it was because they would give all the services for free. FOR FREE. Free room to stay. Free water to drink. Free food to eat (<i>hint: just give me free food, I'll be your servant - exactly, I'm that cheap!</i>). Haha. It's actually donation based only for those who have experienced the benefit of the course. So I planned to apply asap. I planned to register in October or November, but this girl had to go for fieldwork. GAH.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">quite-exhausting</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> 4 consecutive fieldwork, the feeling of not being at home as I must stay in Jakarta (which was </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">quite killing me in the end, perhaps because of boredom)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, and other </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">personal</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> situations during that stay (with re-occurrences of recent traumas), resulted in so fkn insecure self in December and earlier of 2019. I almost lost myself </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">again. </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Though, </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I had many things in my head to do. I wanted this and that and this and that. But then I reminded myself that the retreat is priority. Period. So I cancelled all this and that and this and that and registered to the center. With my insecurities at that time, the program of no-phone zone and no contact from outer world for the whole ten days sounded perfect. <i>I need real cave</i>. <i>I need to escape.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>(exactly, my emoji stock is limited!)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">To apply for the course, they needed thorough information first about candidate's personal experience of meditation (any techniques), and also their mental state, and some agreement to not mix with other techniques. The center claimed that they are not mental hospital or such as in they will provide treatment for the patients. They just introduce the technique called Vipassana to meditate. Any positive outcome will be felt by the students only if they want to <i>work</i> with and by themselves. This warning to me was kind of a clue that there were people attending the course to cure their specific problem. So I filled the information, and answered their follow-up questions. And when I was immersed with the workloads, they sent me email that I was accepted for the course. Best feeling ever.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">My bastard friend also told me that I can't do any religious rituals not even the 5 times prayers during the retreat. This was also underlined in the form when registering. The reason is because the students need to give fair opportunity to the technique as the result can only be felt if the students only practice the technique, not by mixing it with others. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I felt like, </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">heck</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, what can 10 days do to my belief (<i>that's been not that belief belief anymore anyway, lol.</i>)? <i>Teach me whatever mantras you have. I'll enjoy it very much... (njir, nantang)</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The drama before going to Bogor was also real. My 80 year-old grandma in other town was taken to hospital due to complication - most of my big family came to visit including my mom, so my mind was kind of busy having scenarios what if this and that in the future. But I kept reminding myself that I needed the retreat very much, so I just gave my mom the emergency number should there be anything happened. Then on D day, I missed my train, so I had to buy another ticket. Lol, Javanese will see this as a sign to not going. But I'm too stubborn for such myth. Nah, not really, actually...</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So there I went with the head ready for any emergency call from Mom. I didn't really read about the course that much - just so-general information about the weather, the rule, etc., provided by the center, not the details about what they'd serve for breakfast, or how the bed would be, or how the sitting would feel, which I could google. But I believed I'd be good student. I'd been always be a good one. Lol.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">When I heard that there would be a regulation for noble silence, i.e. no talking, no music, no books, and no any form of contact among students, I imagined that there would be so amazing quietness. But once the course was started, this head started to go crazy and so crowded. It talked a loooot (as usual). It displayed scenes from past, or things hadn't happened in the future (as usual). It played music repeatedly (as usual). I felt like, <i>seriously?</i> Cave has always been my life, but I never imagined that this head would act the same in this <i>purposive</i> cave. The meditation was supposedly to calm this head as well - to make it more present. But I never had any session without this head going nowhere and just focus meditating. Some people turned out was able to do it. I asked the teacher about it (every day there was a session scheduled for interviewing the teacher), and she said that I din't need to repress the thoughts - <i>"just back to your breath, or to your body..."</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So yes indeed, the meditation was about this body. And by this retreat, I found that there are maaany kinds of meditation (perhaps Islamic praying is also kind of meditation, imo - it has similar effect to my feeling). Remember I mentioned "mantra" before? I expected that they would teach me mantras to chant. But instead, the school had their own critic to such method. They don't use mantras. They don't use visualizations. They don't use words or numbers to count. They don't use chanting. They don't even use controlled breath. These are not real/genuine, so if these things gone, the meditation fails as the tools are gone. The technique only uses, again, <i>the body</i>. They claim that the body is not a made-up one, and it will still be there, <i>even though the owner (me) really likes leaving it to hang around there and there and there and there...</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-pO8znNpEwmHK_ZeteWMMZ7ZJ5LtEH55hhfUoustt9fpzcDuC27gq8KzUl6GXrv0Ptst0OJG6-0SOZI-qdZgE_JF3JlHhpNMVKBlxYotMTwa7aCuHu91mV-lQA6rEz_c4Egkhrtk1dhFZ/s1600/wii.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-pO8znNpEwmHK_ZeteWMMZ7ZJ5LtEH55hhfUoustt9fpzcDuC27gq8KzUl6GXrv0Ptst0OJG6-0SOZI-qdZgE_JF3JlHhpNMVKBlxYotMTwa7aCuHu91mV-lQA6rEz_c4Egkhrtk1dhFZ/s1600/wii.JPG" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>(Ha! Finally other emoji!)</i></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The very first idea is that it believes that everything happened to this self, is manifested through the chemical reactions on the body. I really like this logic, because it sounds so science - meaning that there is opportunity open to <i>observe </i>the self (science is so about observing). I like the subject of hormones and other stuff regulating this body, so to me it's a solid argument. And indeed, it is the body that the technique wants the students to observe.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> So every feeling, every mental state, everything is manifested in the body. The challenge is now to sharpen the mind in order to be able to feel these sensations - <i>to feel your self. </i>We're too busy with grandiose outer world that we can no longer <i>feel </i>our selves, so the mind becomes dull to feel, let alone to feel the slightest chemical reaction in the body.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">How was it going then?</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">To help sharpen the mind, the first three days they taught to observe the nasal area when normal/natural inhaling/exhaling (not the controlled respiration). Putting the attention only to such small area for hours, I got booooored so much - accompanied also by the wandering mind. I had my head "banged" all the time. I knew how to sleep while at sitting position! Oh, exactly at that time did I realize that there is actually real struggle in every long sitting. It's not just "<i>okay let's meditate one two three I'm in the zone already"</i>. Naaahhhhhh. I know it sounded so easy, but whaaat, </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">focusing this mind to</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <i>just</i> nose? I used to use this mind for mega jumbo thoughts like how to save this earth and humanity! GAAAAHHHHH. Bahahah. Fkn lame</span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">.</i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So obviously I was a bad student. I thought the sleepiness all the time is due to the fact that I'm a decent muslim - on ritual (<i>meh, what to brag you infidel!</i>). Lol. I mean, Islamic rituals always use prayers and arabic words, when praying, reciting quran, etc. (except fasting per se), so the absent of <i>mantras </i>led me to go deep to dream state. Also, I had this habit already to try to focus on my breath to fall asleep easily as dark nights haunted me a lot. Breath in, breath out, and.. <i>gone asleep, </i>so it's actually such an <i>easy</i> task to focus my attention to my breath.. <i>only that.. it's to fall asleep.</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">They provided coffee, luckily. Even though I still had some hadbangs, it wasn't too often anymore on day four, when the Vipassana lesson to observe the body began, and I guess on day 8 when I had this feeling like a caterpillar with goosebumps, I finally didn't fall asleep while sitting. CLAPS!!!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Then what's the point of observing the sensations on the body? Only to remain equanimous as those sensations, no matter how <i>real</i> they feel, it's just sensation: it keeps arising and passing away, arising and passing away, arising and passing away (repeated). No matter how amazing/unpleasant one sensation is, the only real character of it is its impermanence - <i>it shall pass</i> (and perhaps shall come back again). In the Pali language it's called <i>anicca, </i>and this word was repeated ooon and oooon (definitely like doctrine, lol) on the discourses and meditation guide by Goenka (the founding father, and teacher, of the organization) since the beginning of the course.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The only problem was that this word recalled my most recent (and probably also my biggest) trauma in my life (even now when typing this I still feel the weird sensations in my stomach). So once upon a time I met this Vipassana meditator mentioning <i>a lot</i> the word "<i>anicca, impermanence, anicca, impermanence, anicca impermance", </i>before I know what Vipassana is. It was toxic and traumatic. So the first days of the course was a real hell to me.. The first time I heard <i>anicca</i>, I was so angry, sad, etc., recalling the past events in my head. Anytime Goenka mentioned "<i>aniccaa..." </i>my heart answered "<i>fuuuuuck..." "aniccaa...", "fuuuuuuck...", "anicca...", "fuuuuck". </i>I cried before sleep on some nights, although probably it's more because of my hunger as there were only two-time meals in a day, and I used to have dinner in order to feel sleepy, lol..</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">But all students had been told since the very beginning, that the course is like surgery, only that it operates the mind (and soul?), and it will likely recall memories and traumas. What to do is just back observing the body - or back to the natural breath. I just didn't expect that my trauma arose that soon. Expectation does, yes indeed, Sir, matter..</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq1seitPWJwAi4Of5bFwdu0xXYjgVancgE1M5I5rQeiMXnNQS2drXBAlJYZ6qgVGip0yeDyXK1dbvjG8FveeRxRl5YmXiwWMf5HG0tZ8iDl5-9xZrY_UwVQnHAGoweGUVxoY5QMM23FA9C/s1600/salah+duga.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq1seitPWJwAi4Of5bFwdu0xXYjgVancgE1M5I5rQeiMXnNQS2drXBAlJYZ6qgVGip0yeDyXK1dbvjG8FveeRxRl5YmXiwWMf5HG0tZ8iDl5-9xZrY_UwVQnHAGoweGUVxoY5QMM23FA9C/s1600/salah+duga.bmp" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">As I tried to learn observing this body, I had to face the traumas that came up to surface. Back again to my body. For some times then, I intentionally recalled these traumas. I felt whatever sensations that appeared. Before my eyes teared, I found that there was something flowing in my right stomach, and there was kind of pain in my chest. There was also heat in my eyes before crying (and so the heartbeat and rapid breathing). I did this before bed, not in group sitting. Interestingly, I felt better. But then other past unpleasant memories from different stories started to come up. It was as if you're kind of done with current issues, you move to other issues. The body still remembered though, so sometimes it would recall again what I thought already clear - even 'till now, three months after the retreat, there are still issues coming up, like that aforementioned trauma.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Again, remaining equanimous is important. I found really helpful guide about this, written by the team:</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>"</i></span><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Equanimity is a mind without craving or aversion. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Not wanting unpleasant sensations to cease and not wanting the pleasant sensations to continue."</span></i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyO13ORLW7or-dOSES605pvtOpZ1squOavZPxSTBXrlbv8P2QlGk3Aq8Mw3CoSDa9Qnml1DYwIvkh_LIz4cu5_8pWTXSZcUW2AHh7AcRpYw-h9VSvpBDlh4Bkg22zMBWf6Ilg6IlwwUjMM/s1600/orangekiss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyO13ORLW7or-dOSES605pvtOpZ1squOavZPxSTBXrlbv8P2QlGk3Aq8Mw3CoSDa9Qnml1DYwIvkh_LIz4cu5_8pWTXSZcUW2AHh7AcRpYw-h9VSvpBDlh4Bkg22zMBWf6Ilg6IlwwUjMM/s200/orangekiss.jpg" width="200" /></a></div>
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></i>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Anyway, even though the school stats that they are free from religion and sects, the teaching itself is based on Buddhist tradition (and the meditation technique is claimed to be the "real" Gautama way to be the Buddha - the liberated one), and it believes that everything is <i>nothing</i>. All is just phenomenon and keeps changing (fkn <i>anicca, </i>lol). Even this body. They said that if we keep observing and focusing our mind to the body, we will find that we are just <i>meh</i>, <i>fkn shit: </i>nothing. What I have believed though, all consists of single particles bound to each other, which resulted in certain forms with certain functions. I hate those arrogantly stating that human is the best creature on Earth (so that you can destroy everything?) Even though if it were true, this doesn't mean that we can forget the <i>nothingness</i> version of ours. Isn't it interesting should we be able to access the <i>void</i>? (MEH, ANOTHER WHAT-IF SCENARIOS!!!)</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Islam also stated that this world is just fake (and many still confused what to do if this all is fake - <i>just praying? but how to survive with this superb material world? just keep working to survive, but it's said to be fake?</i>). I really like studying this enigma. I mean, even Buddhism and Islam, and other beliefs and religion are separated geographically and timeline, but there are same ideas found in them. Human evolution is always something!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">What I like the most about the course (besides the meals, even though only twice a day :p) is that it gives the step-by-step of technique, and we practiced it all 10 days, and most importantly it also explains the philosophy behind the teachings and the technique. I never studied Buddhism before, so it was really fun for me to learn its philosophy. It's like a theories that meet its practice. Fkn <i>praxis</i>.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">One of the theory is about the human reactions towards their wants/desire. We always react, even since baby. Baby will cry if the mother doesn't breastfeed it, and even if it seems satisfied after the breastfeeding, it will ask more. The pattern continues from childhood. No toys, we reacted: yelling, crying, sad. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I like their concept of craving/aversion dualism, as recently my life itself is more towards these two instead of the act of letting go (<i>should there be such thing</i>, lol). When we don't get what we want, we hate, we get angry, we're mad, we're sad. Once we get what we want, we want even <i>more - </i>even when we already get this <i>more</i>, we still want <i>more, </i>and <i>more</i>. Nothing can satisfy this shit. This compilation of reactions is stored in the body, and called <i>Sankara</i>. This is human <i>suffering</i>, as Buddha said, because it will always chase something that never satisfying. Only by eradicating these <i>Sankara </i>stored in the body through Vipassana, and not <i>creating</i> other new <i>Sankara </i>(i.e. not craving/hating), a person can finally liberate from the <i>suffering</i>. So yes, "only" by meditating (Vipassana), we're supposed to be able to clear the <i>sankara</i>. Buddhism believes in the notion of reincarnation. And it believes that the food for the next life is the <i>sankara</i> we have created from this life, and from the past lives. Life is then, a cycle of <i>suffering. </i>Nirvana is said to be the state when there is no more <i>Sankara - </i>no more suffering: when the reincarnation finally stops (due to the eradication of <i>sankara</i>). So to stop the suffering, one must work really hard with her/his self.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">This theory was quite jaw-dropping to me as it also takes into account the human behavior, and analyzes it, more or less like psychology theory is included here, and I was like picturing the <i>sankara </i>like all traumas of one person's since childhood that indeed, according to Psychology, are still brought to the adult/old life. Let's not take that reincarnation theory first, even though it could probably quite make sense. We can always take the story from this only life, meaning that Vipassana can help dealing with our traumas since childhood. <i>Now please welcome the rival of psychoanalysis and maybe CBT? lol..</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmwvREOeFNKxaKJc64uT79MaW3rnOtQnliQHZcYA9NNwy8hbqbRFwXxlDjeE1wMpWN89yViBB3p6G0th2OrSKHEqpO2HSBnSUNf2aKHD_w8dmR3zV0rlYUpNDshyT2OQm2IS00N2COG0h/s1600/ngoyot.bmp" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">The hardest part to me was perhaps the early morning (4AM) wake-up call, as I'm a nocturnal being. This can also explain my ongoing headbangs during the sittings. And also I found out that their so-discipline schedule and quite hierarchical aka. not equal relationship between student-teacher, also some eastern custom on the teaching method, don't fit my "rebel" preference. I heard there is different school based on the same tradition (Vipassana) which provides more room for individuality and more flexible schedule. But it's in England. <i>Ha! </i>But maybe there are differences in teaching methods in the western-country based <i>dhamma </i>centers, like those in EU and USA. If I have opportunity to stay in one of these countries, I definitely will join another course there.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">OK, let me move to sitting timetable. In total, it was 3.5 hours a must group sitting in a day (divided into 1 hour each (3 times) plus half hour), plus other 7 hours sitting by individual preference, so more or less 10 hours in a day. The course was definitely also a journey of <i>changing sitting position</i>. Ah, I haven't mentioned this. I expected on the first days that they would teach me how to sit - the correct position of the body, the shoulder, back, and legs positions, how to put your arms, what to do with the fingers, etc. But <i>meh</i>, they just asked the students to sit whatever comfortable for them. Even I saw the monk that always attended the group sitting, using sooo mooodest sitting pose: crossed legged with the back and shoulder lowered, not straight up. Without <i>mudra</i>. At first I tried my "usual" meditation pose, looked even more "advanced" than the monk's pose! Lol. Then later on day two I realized that the position didn't matter that much. The goal is to remain equanimous with whatever sensations during the sitting. Then I tried some sitting poses for some days, and found that the crossed-legged one was somehow the best pose for me, even I could feel no more leg numbness with the pose!!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">On day 4, the challenge of the group sitting became harder: the students were suggested to not change their sitting position (otherwise it'd break the continuity of the steps), and also must stay in the room - no one could leave before the bell rang. Hold your pee. Hold your cough (if you could). Feel that mosquito bites. Don't scratch. Keep your eyes shut. Hold that back pain and whatever unpleasant sensations you feel.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sitting for one hour long without moving was already accomplishment for me. On day three, I challenged myself to not move for two hours. I never imagined I'd sit that long. But as it was like I forced myself, the next days I felt painful in my legs' joints. So it was unfortunate that when I really needed to tune in to my self, at the same time I had to feel the uncomfortable feeling from my leg. Lol. Though then I found that when I was in the zone (<i>I think</i>), I somehow didn't feel the pain anymore. C</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">offee also helped me a lot here in sharpening my mind as in to feel more the subtler sensations. I often smiled to myself with this coffee effect (as I couldn't smile to anyone else!).</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So how's so far after the retreat?</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">First, my grandma is recovered, so my worry on the first days back in the center was not proven. Second, I felt that myself being so so sensitive in the first month after the course, as I'd just been trained to sharpen my mind. So my senses feel <i>more</i> than it sensed before. I can easily irritated as well due to this fact, i.e. before I could tolerate certain bad smells, but then it made me really uncomfortable. I had to do fieldwork a week after out from the course, so it was a little bit difficult as well working with still-super sensitive senses (especially in sanitation issue). </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">To the meditation itself, I challenged myself to try the suggestion to meditate at least twice a day, an hour each. But it's quite hard to invest two hours of my day - even 5 times praying doesn't require this much time, so most of the time I could only do one session, or no session at all (particularly when working). I found that the continuation of the meditation in the retreat was kind of a privilege, because it's so hard to achieve what I've already experienced in the course. Right after the 10-days course, the feeling in my self was like the feeling that I feel after I focus only for the whole fasting month of Ramadan with all rituals that I used to do including the pages by pages of Qur'an recitals, night prayers (also the <i>dzikr</i>), and the fasting itself. <i>Hmm.. interesting..</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Also, the most important thing from the course is that it gives me better point of views towards this material world - towards my self. Most meditation techniques always try to bring someone to be more present, to be more aware (remember mindfulness?) Particularly with this Vipassana, there is this notion to back to my self by observing and feeling my own body. I never had experience to put such great amount of attention to my self and only my self before. I found that myself seemed more "selfish" right after the course, but it was because before I tended to <i>give</i>, and neglected my needs. I intend to give more opportunities to this technique, as I'm curious about the path that it offers, about the mysteriousness that it holds. Although, practicing this is kind of a commitment because there are core values of the teachings that I must follow - kind of the morals/philosophy behind the practices, otherwise, in my opinion, it's no use to practice the sitting. It's like also when you pray five times, but still intentionally hurting others. The most important thing is that the framework values of Vipassana doesn't violate the principles that I've practiced, even it is actually supporting and to some extent is providing me with new tools to explore my self more.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So, I guess now I have workloads to do. To my self! :)</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-56356572818758676252018-09-28T23:06:00.001+07:002018-09-28T23:06:15.542+07:00"In My Heart He Left a Hole"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kau bukakan pintu itu untukku - untuk kita berdua. Aku melangkah terlebih dahulu. Ruangan bersih dan segar dengan pencahayaan putih ramah menyambut. Kuperhatikan alis matamu mengernyit dengan mulut sedikit ternganga ketika memperhatikan detail dalam ruangan, yang sebenarnya sederhana saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Aku tak tahu tempat seperti ini bisa hadir di tengah lingkungan yang super bising. Maksudku, Kau tahu kan, di luar sana barusan?" katamu dengan kedua tangan yang turut memeragakan betapa ricuh Sabtu malam di kotaku. Aku mengerti keherananmu, tapi badanku sudah cukup lelah untuk memproses sebuah jawaban verbal. Alhasil aku hanya tersenyum sembari melangkah ke depan bersamamu, menuju satu-satunya lift yang tersedia - alasan mengapa ruangan itu ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alis yang berkerut itu lalu semakin turun sembari memandangku. Kulihat bola mata cemerlang itu berkilat-kilat ketika sudah kuraih tombol lift. Raut mukamu berubah dari penuh heran ke meredam gugatan. Protes sudah siap kau layangkan, namun harus kau tahan karena denting tanda pintu lift yang sedang terbuka dan aku yang bergegas masuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku berbalik dan melihatmu masih terpaku di luar. Kutahan pintu lift dan kudengar nada dingin darimu, "Aku tahu lift apa ini. Aku tak mau masuk. Aku mau berjalan."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Berjalan dengan hiruk-pikuk kegilaan di luar sana? Ayolah, aku sudah lelah, dan ini satu-satunya pilihan terbaik untuk <i>kita </i>sekarang<i>."</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kilatan di mata itu mereda. Kau mendengus. Badanmu sedikit gemetar ketika melangkah ke dalam lift. Kulepas tombol, dan pintu di depan kita segera menutup. Hening darimu segera menyeruak. Hanya tinggal suara mesin yang sedang menarik kita entah ke mana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kau bisa menyalakan rokok..."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"...aku tak ingin meracunimu", potongmu dengan simpul senyum. Aku turut tersenyum karena lega protesmu sudah teredam. Kau lalu menoleh kepadaku. "Berapa menit yang kita punya? Aku merasa tidak enak sebenarnya sampai kau repot-repot mengeluarkan uang untuk tumpangan lift ini."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kau menunduk sambil menyandarkan badanmu pada dinding lift. Aku turut bersandar sembari tangan kiriku meraih tangan kananmu. Kau balas menggenggamnya rapat-rapat. Kurasakan kencang otot lenganmu menempel pada lenganku. "Kau, yah, sebenarnya kita, akan merasa lebih tidak enak nantinya jika lanjut berjalan dalam gaduh di luar sana. Kita akan di dalam sini</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> selama kira-kira dua puluh menit, dan keluar pada dua jam sebelum keretamu berangkat."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sunyi lagi darimu. Kulihat kau mencoba menerawang pintu lift di depan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Aku ingin ikut pergi bersamamu", aku kembali bersuara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Tidak bisa. Kau sudah tahu betapa kelamnya duniaku di bawah sana."</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">"Aku berani bertaruh hidupku lebih kelam...", jawabku setengah menggumam.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">"Apa? Maaf aku tidak mendengar", katamu dan menoleh padaku lagi. Aku tersenyum menahan berat di hati.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">"Kemarilah". Dengan lembut kau menarikku dalam lenganmu. Hati kita berhimpitan. Satu menit kemudian air mataku meleleh pada kaos merah hati yang menempel pas di badanmu.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">"Aku tak ingin kehilangan dirimu", pecah suaraku terdengar.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Kau tarik lenganmu, menatapku, dan menjawabku dengan sebuah kecupan di kening. "Kumohon bertahanlah", katamu. Aku melihat mata yang juga berkaca-kaca. Kita pun menghabiskan menit yang tersisa dengan lengan yang saling erat mendekap, seakan enggan berperan serta dalam permainan ruang dan waktu.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Lift itu lalu berhenti persis dua jam sebelum keretamu berangkat. Kereta yang akan memisahkan kita berdua. Tapi semoga tidak hati kita.</span><br />
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><iframe allow="autoplay" frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/506543802&color=%23ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&show_teaser=true" width="100%"></iframe></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-14255502739025431022018-09-06T01:52:00.002+07:002022-08-07T14:36:13.802+07:00Mahameru Kali Kedua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><i>-Beberapa hari di pertengahan Juli 2017-</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Panggilan untuk <i>nggunung</i> kadang menjadi begitu menggebu dan sekaligus menentramkan ketika kau tahu itu bukan mimpi semata karena jadwal sudah di depan mata. Hampir setiap hari kulihat Semeru tersenyum begitu aduhai dari pojokan teras rumah. Tekad untuk mendakinya kembali, untuk mengulang pendakian di akhir 2011 lampau, sudah bulat. Semoga dengan kedirian yang lebih penuh, pengalaman kali ini akan lebih syahdu. Tim pendakian sudah dibentuk dan mari tersenyum menyongsong diri yang segera akan kembali berjalan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Di 2011, banyak hal terjadi. Hatiku agak terlalu gaduh untuk dapat menyesap tiap langkah yang amat bermakna - meski sebenarnya pengalaman itu tetap begitu bermakna, apalagi kisah-kisah kenaifan sosok-sosok muda dalam tim saat itu. Beberapa tahun berlalu, aku agak khawatir diriku tak lagi begitu prima. Tulang tua, begitu mereka bilang. Awal tahun aku terseok-seok untuk jalur Kaliangkrik Sumbing. Kali ini aku tak mau. Tapi sebenarnya sampai Kalimati pun juga tak apa. Tak apa, kan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Cuaca benderang. Kami mulai dengan naik jip untuk sampai Ranu Pani. Jurang di kiri kanan itu begitu mengagumkan. Mahameru terlihat syahdu dari kejauhan dengan aksen langit biru dan semburat putih awan yang menawan. Pertemuan dengan jalur Bromo ternyata begitu menggairahkan. Bukit-bukit hijau dan lautan pasir itu sungguh merupakan lukisan yang amat indah. Belum satu jam, aku sudah merasa banyak sekali yang terlewatkan saat pengalaman pertamaku mendaki Semeru di 2011. Kala itu hanya hujan, kabut, dan gelap. Kurasa ini akan menjadi pengalaman yang baru dan sangat berbeda.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoa5rkzmIBPxBu-XKFwcc0W9-_0zUC4xVE_u23hWafzYr7KBKTMeRgr0z9BfK7ZGvaKMglSFw0A_XSdWp9fxZcDFhGdZoz0IMIhCD7jUc6G1GJ_rzc9MTVlPSjbLFyDlEq_mv9UaaEDj90/s1600/IMG_20170718_092243.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoa5rkzmIBPxBu-XKFwcc0W9-_0zUC4xVE_u23hWafzYr7KBKTMeRgr0z9BfK7ZGvaKMglSFw0A_XSdWp9fxZcDFhGdZoz0IMIhCD7jUc6G1GJ_rzc9MTVlPSjbLFyDlEq_mv9UaaEDj90/s320/IMG_20170718_092243.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Pertemuan dengan jalur Bromo; foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
<span face=""verdana" , sans-serif">Tiba di Ranu Pani, kami satu tim dan beragam tim lain (baca: rame banget) diberi pembekalan. Ini juga hal baru. Dulu kami tak pernah tahu kalau ada kemungkinan bisa bertemu macan di jalur sehabis pos 3. Ah, aku lupa. Sebenarnya aku tak pernah tahu apa-apa ketika naik gunung. Yang terbaik yang bisa kulakukan sepenuhnya adalah menyerahkan informasi-informasi berkaitan dengan teknis mendaki kepada kawan seperjalanan. Dasar pemalas. Sekarang mau tak mau aku harus tahu informasi tertulis perihal pendakian Semeru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Kami mulai berjalan kira-kira jam dua, dan aku begitu terperangah dengan... YA AMPUN ADA YANG JUALAN SEMANGKA DAN GORENGAN DI POS 1. DI POS 2 JUGA!!! Malam sudah turun ketika kami sampai pos 3 - tapi kalau masih ada matahari di situ juga ada yang jualan semangka dan teman-temannya. Selama perjalanan sore, langit cerah sedikit berawan. Dengan kondisi ini, rupanya dari Pos 1 bisa terlihat Pos 2, dan sebaliknya - dan juga bisa terlihat juga jurang dan kontur jalur di kejauhan. Di 2011, berjalan siang pun yang terlihat hanya kabut semata. Ah, aku terlalu sinis. Sebenarnya beberapa vegetasi dan pepohonan juga terlihat, namun memang itu, mereka redup tersiram kabut. Hahaha. Masih indah, tapi sensasinya tetap berbeda ketika akhirnya aku dapat melihat apa yang sebenarnya ada di balik kabut itu. Di suatu langkah aku menengok ke atas dan <i>'HAIII!', </i>kulihat Mahameru menyapa kami. Saat itu aku tahu aku tak hanya akan berjalan sampai Kalimati saja.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1GQggk-kwWyI0PVq36djwj82gBaL9yNkFHGB1VMk2qzIfMIyDP9DKmVgNbRHsStUlnCTu2dSNSaud68PXN62RsthFYueNoce6mUUg-xclgyl31I1EbwtB6HAC4j_9Y32t7ytQEZhd07Oo/s1600/IMG_0814.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1GQggk-kwWyI0PVq36djwj82gBaL9yNkFHGB1VMk2qzIfMIyDP9DKmVgNbRHsStUlnCTu2dSNSaud68PXN62RsthFYueNoce6mUUg-xclgyl31I1EbwtB6HAC4j_9Y32t7ytQEZhd07Oo/s320/IMG_0814.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Mahameru yang nyembul di langit sore; foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
<span face=""verdana" , sans-serif">Bermalam di Ranu Kumbolo, oh, bagaimana kabar sang primadona aku hanya bisa merasa hilir angin dan suara buih kecil ombaknya. Langit gemerlapan. Bulan belum terbit. Entah itu Bimasakti atau bukan, tapi gemerlapan itu telah membuat hati berdesir begitu rupa. Gubuk Penceng menjadi pertanda bumi bagian selatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Pagi hari mentari berpesta bersama si Primadona. Hatiku tersenyum riuh. Menuju siang kami kembali berjalan ke arah Kalimati. Jalan menuju Bukit Cinta secara harfiah meranggas kehilangan ruh magisnya. Ia kering tanpa makna. Tapi ketika sudah sampai di rimbun pohon di puncaknya, duduk di atas jalinan akar-akar yang menonjol sambil menikmati gebyar Kumbolo di bawah sana, hati kembali merasa penuh. Rupanya itu makna hakiki Bukit Cinta: ketakziman untuk dia di bawah sana.</span><br />
<span face=""verdana" , sans-serif"></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1zg97q-DD5TIwqcgq_13jMKPPziTX0qFT9liR_gHGaMnf8FJrpGxrEJ5yJNpIPzjOdOdlgCrhq_gHOFHuivfk8xE5JkUuduHcEasfBI5Gwmd_CFQv0qvDQnOe3lYhET-i04QDeTL_U9CU/s1600/IMG_0821.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1zg97q-DD5TIwqcgq_13jMKPPziTX0qFT9liR_gHGaMnf8FJrpGxrEJ5yJNpIPzjOdOdlgCrhq_gHOFHuivfk8xE5JkUuduHcEasfBI5Gwmd_CFQv0qvDQnOe3lYhET-i04QDeTL_U9CU/s320/IMG_0821.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Kumbolo di cerah pagi; foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Oro-oro Ombo sayangnya juga meranggas. Hanya ada satu dua ungu yang dikira Lavender, tapi itu pun kalah oleh panas yang membuatnya mati. Kiranya untuk titik ini pendakian 2011 menang telak: saat itu lembah penuh oleh bunga berwarna kuning. Aku memberi analisis sok tahu. Bunga ungu yang dikira Lavender itu, yang ternyata adalah Verbena, yang ternyata bahaya untuk ekosistem, adalah tanaman yang mematikan bunga kuning yang kukira sawi di pendakian sebelumnya. Saat ekosistem lembah tergantikan oleh Verbena, lembah akan menjadi ungu akibat warna bunganya. Cuaca kering membuat dia mati, dan tanaman berbunga kuning itu pelan-pelan kembali subur di musim penghujan, membuat lembah berwarna dominan kuning. Hingga ketika Verbena bangkit kembali dan mati kembali dan bangkit kembali dan mati kembali dan bangkit kembali dan mati kembali dan bangkit kembali dan mati kembali dan bangkit kembali dan mati kembali dan...</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQf7BAO2TVwMa0mvnumnpmwXXJmrN7ECl2DbfIBISKFfJ53t3fRkLTRGR4Lmn6VAAG7xcGqnj0g6lNgnM2iHgL-Qgcfu79CC5Gc97ANIThea1lY1UWrIVUtV4poWX7Qg-btO5iC0LSaRhU/s1600/2110a8c433f774e61fb37dfefcfc77c6_w48_h48.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="48" data-original-width="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQf7BAO2TVwMa0mvnumnpmwXXJmrN7ECl2DbfIBISKFfJ53t3fRkLTRGR4Lmn6VAAG7xcGqnj0g6lNgnM2iHgL-Qgcfu79CC5Gc97ANIThea1lY1UWrIVUtV4poWX7Qg-btO5iC0LSaRhU/s1600/2110a8c433f774e61fb37dfefcfc77c6_w48_h48.jpeg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicPer8IhPal0oLiTbTWGUfBXMLj9o2f8rzlJuHhyphenhyphenT893nMh6ji5hX1HXwtXU8kKwCArZ29dYaEoVNjKT8E8FceX5T3eV8uZnm6VtCTrZ8lp3rb3S5-N459Fc3VNwCZ9YThXEtq4X5JkwUN/s1600/IMG_20170719_104226.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicPer8IhPal0oLiTbTWGUfBXMLj9o2f8rzlJuHhyphenhyphenT893nMh6ji5hX1HXwtXU8kKwCArZ29dYaEoVNjKT8E8FceX5T3eV8uZnm6VtCTrZ8lp3rb3S5-N459Fc3VNwCZ9YThXEtq4X5JkwUN/s320/IMG_20170719_104226.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Menuju Oro-Oro Ombo (yang kering); foto: Ana</span></td></tr>
</tbody></table>
<span face=""verdana" , sans-serif">Cemoro Kandang: Semangka. Jambangan: Semangka. Kalimati: sumber air. Yak betul. Kali ini aku harus tahu bagaimana rupa sumber air itu. Aku bersyukur turun untuk mengambil air karena kiri-kanan jalur sungai lahar ke bawah itu sungguh berbeda dari jalur utama. Jurang di kiri kanan menjulang. Sempat terlihat monyet-monyet di kejauhan. Jalurnya seperti wahana yang menyisir sungai curam tanpa air yang diapit dua jurang di dua sisinya. Batu-batu besar dan agaknya beberapa titik longsor sempat terlewati. Agak ngeri juga. Kalau sudah mendekati malam orang didaulat tak boleh pergi ke sumber air. Aku rasa pasti itu jalur macan <i>haumm</i>...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Malamnya satu tim serentak untuk Mahameru. Ramai nian yang menyerbu puncak. Dingin? Oh, tentu! Tapi aku sudah mempersiapkan diri untuk itu. Malam yang gemerlap. Sungguh betapa aku tunduk pada keindahan langit malam yang penuh bintang seperti ini. Kadang aku dikode alam untuk melihat ke suatu titik tepat ketika satu bintang di situ terpeleset dan jatuh... Oh, meteor...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Jalanan menuju Arcapada sungguh telah begitu berubah dari pendakian di 2011. Oh, bahkan titik Arcapada 2011 telah didaulat sudah <i>ambyarrr</i>!!! Tempat yang dulu kami gunakan berkemah sudah hilang entah ke mana. <i>In memoriam</i> pun sudah terlihat sedikit lagi tergerus longsor. <i>Gunung ini sungguh begitu aktif</i>, kataku dalam hati. Perjalanan hingga Arcapada yang entah di mana itu menghabiskan lebih banyak energi daripada jalur lama di 2011. Rupanya jalur kali ini lebih panjang. Jalur lama pun katanya sudah berkali-kali berubah karena frekuensi longsor yang cukup sering.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Perbekalan? Jangan khawatir. Kudapan penyedia energi cepat sudah disiapkan. Kali ini tak akan kubiarkan otakku melenakan perut yang lapar. Sedikit saja perut terasa lapar, segera kujejalkan perbekalan agar tak diam-diam kelelahan. Yang telah kupelajari dari tubuhku selama ini kiranya adalah: mengantuk saat lelah punya dua makna, aku benar-benar kelelahan atau adalah tanda awal kelaparan. Sebenarnya satu lagi maknanya: kelelahan dan pada saat yang bersamaan kekenyangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Setelah batas vegetasi, kembali tantangan yang paling nyata itu dimulai. Kini pasirnya lebih susah untuk dipijak. Kata kawan-kawan karena musim kemarau yang membuat pasirnya lebih licin. Dan kali ini terlihat begitu di tengah antah berantah, sedang di 2011 lalu rasanya diselimuti kabut badai yang mematikan. Keduanya terasa mencekam dengan caranya masing-masing. Kini langit begitu penuh gemintang, tapi jurang-jurang di kejauhan serasa siap menelan. Dulu langit tak kelihatan, tapi desau angin dan tumbukan hujannya mengancam dengan beku hingga hati terdalam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Diam-diam di ufuk timur ada sabit menyembul. Sempurnalah syahdu langit malam kali ini. Sedikit demi sedikit berjalan kelelahan dengannya. Sedikit demi sedikit berhenti. Sedikit demi sedikit ada angin meraung. Sedikit demi sedikit, <i>duh, kenapa tak sampai-sampai jua</i>. Hingga mentari itu riuh oranye terbit menggilas malam, belum sampai juga. Dini hari tergantikan. Aku melihat pemandangan lanskap di kejauhan: jalur-jalur yang telah kami lalui, bukit-bukit di sekitarnya, Bromo dan figuran indah di sekelilingnya. Sungguh betapa kemegahan dari atas awan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Waktu selalu penuh misteri. Kali ini aku juga sampai di Mahameru di sekitaran jam tujuh pagi, mirip seperti pendakian 2011. Lucu juga kalau dipikir. Ketika sampai, aku merasa tak percaya aku kembali bertemu Mahameru. Di pendakian kali ini aku tak begitu yakin akan sampai puncak, tapi ternyata aku masih bisa. Hatiku begitu sumringah karena ini berarti harapan terbuka untuk perjalanan-perjalanan ke depan. Aku bersorak-sorai dalam hati. Tulang tua itu masih kuat!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Di pendakian 2011 kabut terlampau tebal, dan agaknya Mahameru tertutup awan sepenuhnya sehingga jarak pandang hanya sekian meter saja. Tak pernah kutahu kawah Mahameru itu seperti apa. Tapi tentu kini aku tahu. Jalan setapak sebagai bibir kawah yang terlarang untuk didekati itu tampak seksi dari kejauhan... <i>(/meh?)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Mendaki kali ini aku tak harus tergesa untuk turun. Maksimal hingga jam 10 pagi karena di atas itu angin akan berubah arah sehingga ketika Mahameru meletus, materialnya akan mengarah ke jalur pendakian. </span><span face=""verdana" , sans-serif">Letusan pertama pagi itu katanya sudah lewat - sebelum aku sampai puncak. Aku tak begitu paham tentang ini sebetulnya. Hanya... Em... Di tengah ritualku tidur di puncak, dan sedang berjemur di bawah terik matahari demi kehangatan semesta (<i>*maaf diksi mulai alay</i>), aku dibangunkan oleh suara gemuruh <i>'jedhuarr!!!'</i> dan terikan orang-orang di sekitar, <i>'Mbak! Mbak! Bangun!! Meletus! Meletus! Aduh! Itu apaan!!!', </i>mau tak mau aku jadi paham mengapa orang begitu berkoar-koar tentang letusan ini. Temanku bingung ingin lari, tapi jadi lebih bingung karena banyak yang malah mendekati letusan. Kira-kira <i>chaos</i> itu bertahan beberapa detik di kepalaku dan berakhir dengan kesimpulan bahwa orang ingin pamer foto dengan letusan yang tak(/belum?) berbahaya ini. Tentunya aku juga harus ikutan mengabadikan momen ini untuk kelak aku pamerkan ke khalayak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">Kira-kira sekian saja. Pulangnya begitu mengesankan karena ada beberapa cerita misteri tentang ini itu. Ada beberapa yang mengaku diikuti ini itu. Duh, lucu juga aku satu tim sama teman-teman yang <i>'sensitif'</i>, dan sekaligus mendidihkan rasa penasaranku akan hal-hal demikian. Oh, drama lintas frekuensi. <i>Hrrrgghhhhhh</i>.<br /></span>
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">Anw, ada<span face=""verdana" , sans-serif"> beberapa catatan penting dari perenungan mendaki kali ini dan dibandingkan dengan pengalaman 2011. Kira-kira poinnya seperti ini:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">1. Di 2011 aku terlalu naif dengan perbekalan seadanya, atau meski sudah kurasa cukup, untuk pendakian semacam itu dengan cuaca semacam itu, tetap harus ada rencana B yang harus dipikir masak-masak. Mungkin aku masih bisa selamat, tapi taruhannya terlalu besar untuk masa depan, karena kemungkinan cidera akibat kurang nutrisi begitu bahaya. Kehilangan kesempatan untuk melanjutkan hobi adalah senyata-nyatanya kerugian bagi kehidupan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">2. Betapa berjalan di 2017 ini lebih penuh rasanya daripada 2011. Bukan lagi menggebu yang sangat amatiran. Hahaha.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">3. Tentang amatir ini tentu karena aku sekarang sudah pakai sepatu gunung, jaket khusus, celana khusus. Aku dulu terlalu ga perhatian pada hal-hal semacam ini, jadi investasinya diarahkan ke hal lain. <i>Ckck..</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">4. Ini pendakian pertamaku membawa beban lebih di mana aku juga membawa nesting dan kompor untuk masak. Beban memang berat, tapi entah mengapa aku tak merasa seterseok-seok itu. Bahkan sakit lutut yang biasa kurasa kali ini tak muncul, makanya aku terkejut sendiri ketika sukses sampai Mahameru, dan aman ketika sampai Ranu Pani kembali. Kusinyalir ada dua sebabnya: aku rutin minum VCO waktu mendaki dan sepatu gunung yang kupakai juga membantu (tentunya persiapan rutin <i>skipping</i> sebelum pendakian juga merupakan faktor signifikan).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif">5. Yang lucu adalah, tim pendakian ini dan kali pertamaku sama-sama berjumlah 4 orang. Dulu aku perempuan sendiri di antara tiga laki-laki, kini dari total empat orang, hanya satu anggota laki-laki (yang menjelaskan kenapa aku akhirnya mau membawa nesting dan kompor :p).</span><br />
<span face=""verdana" , sans-serif">6. Perjalanan menuju Mahameru akan selalu berbeda, utamanya pada jalur sehabis Kalimati, karena ia sungguhlah aktif dan karenanya mudah saja topografi jalur berubah; bahkan aku tak bisa lagi mendapati galur-galur di antara jalur pepasiran di pendakian 2011. Sungguh pengalaman yang baru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""verdana" , sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1UauKBKgkD6GMpqKUQtV3M9uz15shU-nG7z2WJU_jTcgC5MIHGRLUuV_gaeOrNsDgWEZv-ZSyYZ-N9d3edFBMy6oEFayWkaWmCk7hTiG0_xtvqfXSRLnzl8NkETOaxG-zlLf42YFtgekg/s1600/IMG_0774.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1UauKBKgkD6GMpqKUQtV3M9uz15shU-nG7z2WJU_jTcgC5MIHGRLUuV_gaeOrNsDgWEZv-ZSyYZ-N9d3edFBMy6oEFayWkaWmCk7hTiG0_xtvqfXSRLnzl8NkETOaxG-zlLf42YFtgekg/s320/IMG_0774.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>The Team!!!</i> foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzaxVY-_w4yj8ieP1pd5f0wxGbFJLmZLuoB0kSt4gfFph04FsXsQTy1iFFuh8PdCWi7gmTCqQEkdTQ7i4aV-7JmubZqu3VM_eMWWnYCI4ewDMUx31td0buQRVFeeBsQGw-g-ecLrawjmt4/s1600/IMG_20170720_054810.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzaxVY-_w4yj8ieP1pd5f0wxGbFJLmZLuoB0kSt4gfFph04FsXsQTy1iFFuh8PdCWi7gmTCqQEkdTQ7i4aV-7JmubZqu3VM_eMWWnYCI4ewDMUx31td0buQRVFeeBsQGw-g-ecLrawjmt4/s320/IMG_20170720_054810.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><i>Sunrise</i> di medan pasir menuju puncak; foto: Ana</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhna5N4SR-kIRgyKps1jGy9DmyzTsYoxHpPN6Yj9Q5E0hD0YhN8xpnIr624mVjDRsmY1_IK3X69-_1T1EINTsg-KRj_wE5IHFtQBfKyBz_-qnb6bokBv_IXaDOuw-Z6SAussi6Txl3QJ22/s1600/IMG_0978.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhna5N4SR-kIRgyKps1jGy9DmyzTsYoxHpPN6Yj9Q5E0hD0YhN8xpnIr624mVjDRsmY1_IK3X69-_1T1EINTsg-KRj_wE5IHFtQBfKyBz_-qnb6bokBv_IXaDOuw-Z6SAussi6Txl3QJ22/s320/IMG_0978.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Negeri di atas awan <i>uhuiiii, performing: </i>Bromo di kejauhan; foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwwFUV8dAS8BDTOxCFzvnxp-eThzoKIlDZDJk25eea2JawGfzkKaasgUmUppttUwmEmKkn_mWnYClOwoLOgm5UacYw17NpboUYsw4aYBekGdOWS0TVu_vA77lFABhWFMAXYdyL6lz7ZHe/s1600/IMG_0971.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwwFUV8dAS8BDTOxCFzvnxp-eThzoKIlDZDJk25eea2JawGfzkKaasgUmUppttUwmEmKkn_mWnYClOwoLOgm5UacYw17NpboUYsw4aYBekGdOWS0TVu_vA77lFABhWFMAXYdyL6lz7ZHe/s320/IMG_0971.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Jonggring Saloka AAAAAAAAA, foto: Jek</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDfEwrNwehhsieFwMhswWlXjIGquWUp2j13ONsmTtO7QzLnTpdojsz8Vbw9si0i8Ed3zmEtXN3Dp7pZyciuu2QoO3-7gCKnFpSKkJ7okjZpu_J7Qh3l8MlZ79Sx4R9VL9iIBmapIq7M5w/s1600/IMG_20170720_081056.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDfEwrNwehhsieFwMhswWlXjIGquWUp2j13ONsmTtO7QzLnTpdojsz8Vbw9si0i8Ed3zmEtXN3Dp7pZyciuu2QoO3-7gCKnFpSKkJ7okjZpu_J7Qh3l8MlZ79Sx4R9VL9iIBmapIq7M5w/s320/IMG_20170720_081056.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Pamer dulu, sama <i>DHUARRR!! </i>foto: Ana</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-eWHvA7OJfw_fgDlg0nIRt_DjDcJEJZmORMAryWuxDLPHHZ6_fmGwqHIC_pOtnwygk2TcLzhMBY3KK9ayD4E9TfpxdnRRD0yiPQXKbxUxgh_FGQkCRm6I14C0HT6evaKQRKjeILcFhW0/s1600/IMG_20170720_084120.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-eWHvA7OJfw_fgDlg0nIRt_DjDcJEJZmORMAryWuxDLPHHZ6_fmGwqHIC_pOtnwygk2TcLzhMBY3KK9ayD4E9TfpxdnRRD0yiPQXKbxUxgh_FGQkCRm6I14C0HT6evaKQRKjeILcFhW0/s320/IMG_20170720_084120.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>Oh, yes, 3676MDPL! </i>foto: Ana</span></td></tr>
</tbody></table>
<i><span face=""verdana" , sans-serif">NB: harusnya bikin album di Flickr tapi malezzzzz wwkwkwk</span></i></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-62040237090099366032018-05-24T23:10:00.001+07:002018-05-24T23:10:57.783+07:00Struggling<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kadang sungguh sebuah rasa sakit menjadi nyata dan nyata menjadi. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Luka fisik. Luka hati. Luka fisik yang melukai hati. Luka hati yang melukai fisik. Subjek yang mengalami mau tak mau mengindentifikasi dirinya dengan luka-luka, pedih-perih yang dirasakannya: dengan penyangkalan, kemarahan, kesedihan, kejemuan, dan berakhir hingga penerimaan, jika memungkinkan. Semua meliputi dirinya. Mengapa ia mengalami sakit sedemikian rupa. Mengapa tubuhnya rentan. Mengapa hatinya rentan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perspektif makhluk. Perspektif diri yang mengalami.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam sebuah <i>ruku'</i>, sebuah pemahaman banjir menggenang. Dia, Dia yang lain, Mereka, dan Semesta. Sakit pun tak lagi penting... hingga perspektif makhluk itu kembali menguasai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Yang ada hanyalah ada, kata mereka yang bijak.</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-77257183227890297572018-04-04T05:32:00.001+07:002018-09-16T01:45:06.270+07:00Kesambet Kamar Tergelap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Wow, rasanya sudah berabad tidak mendarat di blog sendiri, halo apa kabar blogku ter<i>sayang</i>, apakah dikau merindukanku kalau gw mah kagak bwkbwkbwk (?)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ke-<i>random-</i>an macem begini yang bikin orang ogah main di mari, lol, <i>like I care</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#kumats</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nulis itu macam <strike>k</strike>hutang. Di dalam otak ini rasanya muncul berjibun ide apalagi kalau habis digelontorin dosis kafein harian. Masalahnya dosis itu cuma berlangsung beberapa jam saja. Berjibun ide membanjiri benak, dan luapan energi pasca kopi hanya cukup untuk eksekusi satu ide - itupun seringnya tak penuh. Dan ide menulis itu kerap kali jadi pilihan kesekian setelah ide-ide lain, dan karena ide-ide itu muncul setiap hari, jadi sekarang kira-kira "WACANA" yang masih kabur bentuknya itu jumlahnya sudah segitu banyak (sambil nunjuk cucian). Iya betul, sudah menggunung macam cucian kotor di pojokan itu (moga bauknya ga sama sih) 💩💩💩 (<i>HEY MY FAVE EMOJIIIIII!!!!</i>)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tapi paling tidak akhirnya terdampar di sini lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kira-kira sepuluh bulan lalu, atau sebelas bulan, atau setahun tepat mungkin, aku sudah tak begitu ingat, aku kesambet fotografi analog. Dahulu kala masih muda pernah beberapa kali mainan SLR FtB punya kakak, terus beberapa kali menyisihkan uang makan harian buat mencetak film-film itu. Rasanya bahagia melihat warna-warna dan buram-buram bokeh ala-ala lensa SLR terpapar di atas kertas foto - dengan proses yang jauh lebih lama dan cukup rumit daripada cetak-mencetak ala foto digital saat ini. Kesambet itu mengantarkanku pada beberapa halaman pencarian tentang a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z - awalnya cuma ingin beli kamera SLR analog karena sudah tidak bisa pakai punya kakak, tapi akhirnya aku berakhir untuk menjawab tuntas penasaranku pada sejarah dan proses fotografi analog. Sudah lama aku memendam penasaran ini. Dulu waktu mencuci cetak (afdruk? -<i> omg this sounds so old word already!</i>) film, aku selalu kepingin biar bisa bikin lab sendiri, semacam ruang kotak kecil gelap begitu, trus goyang-goyanging ember berisi larutan ga jelas, trus muncul gambarnya di atas kertas. DUH ITU RASANYA SURGA BANGET GAK SIHHH.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#geekdetected</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat itu kupikir masalah terbesarnya hanya tentang karena aku memulai ini semua dari NOL: aku tak punya kamera analog, aku tak punya film, aku tak punya larutan yang bisa mencuci film, dst., sehingga jalan keluarnya adalah <i>hunting</i> kesemuanya itu. Aku tak ingin terlalu banyak mengeluarkan uang untuk kamera, dan karena membaca sejarah fotografi, aku berpikir kenapa tidak memulai dari yang paling sederhana tentang bagaimana benda menangkap cahaya? Dan serius, semua ini kan tentang cahaya saja!! Apalagi semua ini DIY!! Aku bisa bikin sendiri kameraku!!! Tak perlu berlama-lama. Tiba-tiba saja aku sudah punya kamera lubang jarum, bahasa <i>kemenggresnya</i> <i>PINHOLE CAMERA</i>. WA KEREN BANGET DAH 💀💀💀</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Nerd </i>macam saya begini kalau dipicu DIY <i>project </i>udah pikiran jadi carut-marut banget. Tak hanya cinta yang membuatku bahagia dan kalang kabut <i>set dah ini napa jadi ngomongin begituan lagi </i>👺 Halaman-halaman internet aku bacai hingga ada satu yang <i>cihuik</i> banget ngasi versi <i>pinhole</i> paling gampang yang pakai film 35mm, bukan pakai kertas film, <i>the so called dippold pinhole camera</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dippold itu macam nama orang yang baik banget udah bikinin <i>template</i> <i>pinhole</i>. Langkah-langkahnya aku nemu di <a href="http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.threadden.com/_pdf/thredden%2520dippold%2520camera%2520instructions%2520by%2520Jessi%2520Gray.pdf&lc=en-ID&s=1&m=871&host=www.google.co.id&ts=1517507044&sig=AOyes_Ssmd0VmTYNgvCrkJ5cgiHf22WIrg" target="_blank">sini</a>, lalu karena jaman sekarang kan otak jadi agak lemah gitu kalau ga ada tutorial youtube (<i>dang apology</i>), jadi kira-kira youtube ini bisa menggambarkan keseluruhan proses membuat dippold <i>pinhole:</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/kxEnyvgfb74/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/kxEnyvgfb74?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeyUhM4Fip3SePCsa3Y9EVZTGWrWsZsM_-m_8_26EtBC-zt11CLPCz2wsCHJupWMiN7mpfJVaktmwTGhj5MKyi77z2VxKfOnlsDlFuT5dvMEJ7F2L3mmIL2mW43939MVfFzN0t45SOKJAY/s1600/IMG_20180201_233020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="901" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeyUhM4Fip3SePCsa3Y9EVZTGWrWsZsM_-m_8_26EtBC-zt11CLPCz2wsCHJupWMiN7mpfJVaktmwTGhj5MKyi77z2VxKfOnlsDlFuT5dvMEJ7F2L3mmIL2mW43939MVfFzN0t45SOKJAY/s320/IMG_20180201_233020.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;">Kyaaa Pinhole-kuuu</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Itu </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">pinhole </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">akuh!!! 💓💓💓Serius cuma dari kertas udah bisa bikin foto! Kertas, </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">cubles</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> jarum, lubang jarum itu jadi lensanya, dilewati oleh cahaya pantulan benda target potret waktu </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">shutter</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> dibuka, lalu film menangkap sekilat bayangan cahaya tadi (kalau dalam ruangan dibuka sampai dua tiga menit </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">deeeng</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">), dan </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">there you go your very first picture!!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk mengetes, aku coba pakai film berwarna. Yang hitam putih sekarang jadi mahal banget dong, lebih mahal bahkan daripada yang berwarna. Dulu (10 tahun lalu) seingetku cuma duapuluh ribuan, sekarang yang hitam putih itu sekitar 70rb per-<i>roll</i>! Yang berwarna merk Kodak, 55rb, didapat di toko tidak <i>online</i>, sebut saja Central Studio yang teramat kondang itu. Karena penasaran sudah sampai ubun-ubun, aku belum mau main mencuci filmku sendiri. Jadi aku keluarin 30rb untuk cuci film - dan betul, hanya di Central Photo itu yang masih menerima cuci film 35mm. Aku sudah <i>pede</i> banget dengan hasilnya pasti bakal indah banget. Tapi ternyata <i>pinhole </i>itu kayak gitu yah.. APALAGI KALAU LUBANG JARUMNYA KEGEDHEAN BAHAHAHAHAHHAHAHAH 💩💩💩</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nih, aku bagi eksperimen pertamaku. Maap-maap ya kalau yah, kayak gitu deh :B</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><a data-flickr-embed="true" data-header="true" href="https://www.flickr.com/photos/pstparea/albums/72157665296443848" nbsp="" title="First Pinhole Feb2017"><img alt="First Pinhole Feb2017" height="338" src="https://farm5.staticflickr.com/4766/40026722411_b261205ffd.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Buram yak. Hahahhahah. Tapi serius aku bahagia banget lho. Aku khawatir gambarnya ga bakal muncul karena isolasi hitamnya kurang rapat atau karena semacamnya, soalnya rasanya tuh ga yakin banget dan takut film di ruang belakang itu kebakar. Eh <i>anw, </i>Central Photo cuma bisa nyuci film, lalu dari sana aku pergi lurus ke barat dan belok kanan di perempatan pertama menuju Diamond Photo yang <i>scanner</i> film-nya masih oke (tapi di sini ga bisa cuci film), dan murah cuma 10rb saja per-rol. Oh, aku masih ingin banget cuci cetak ya sebenarnya, tapi serius paling maksimal sekarang tuh cuci rol film lalu di-<i>scan.</i> Cetak manual yang kertas di goyang-goyang gitu sudah ga ada :( Padahal kan beda banget hasilnya sama cetak digital dari hasil <i>scan </i>film :(</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Pake <i>pinhole </i>ini seru sih, karena ala-ala ga jelas banget gitu moto apaan. Tapi jujur sebenarnya aku agak kamfret sih ngira-ngira kalau bener konfigurasi lubangnya mungkin bisa nyamain si SLR trus keren bisa mainan bokeh dengan kamera hasil gunting tempel gunting tempel begitu. Ya ampun dasar mimpi siang bolong ya. Lalu aku tetiba teringat masa lalu pakai kamera saku gitu - seru banget dulu waktu SMA punya kamera saku otomatis sendiri, merk Fujifilm warna silver, bisa ASA 400, tapi rusak karena jatuh dari almari :B. Jadi, tentu saja, aku <i>hunting</i> lagi kamera itu. Muter-muter mampir ke studio-studio foto, tapi mereka sudah ga jual kamera murah meriah itu lagi, dan paham sih sekarang lagi jamannya polaroid. Ada kamera film otomatis <i>second</i> sih, dan di atas seratus ribu. Tak mau aku. Karuan kalau tahan lama. Ntar kalau cuma dua bulan aja <i>ih rugi barbih</i>. Coba buka <i>online</i>, lhah malah nemu kamera mainan AQUAPIX murah meriah HAHAHAHAHAHAH.</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Kesambetnya jadi banyak ya. Tapi utamanya masih tentang penasaran ingin cuci film sendiri dan itu berarti kepingin yang ala-ala bikin ruang gelap sendiri </span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: left;">awesome</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"> gitu. Selain pakai <i>pinhole</i> dan kamera mainan enteng di kantong, untuk meminimalisir pengeluaran aku harus juga cari 35mm yang murah meriah. Jadi pun terdampar di web sini, di web sana, syalala, sampai akhirnya yang mudah dipantau ya, grup jual beli di Facebook. Aku ikutan <a href="https://www.facebook.com/groups/467834989940198/" target="_blank">ini</a> dan <a href="https://www.facebook.com/groups/922850277725616/?ref=group_browse_new" target="_blank">ini</a>. Dari terdampar-terdampar itu, aku putuskan cari film kadaluarsa, karena adalah pilihan yang murah meriah. Sebutan kerennya film kadal, wkwkwk. Konon film kadal bisa lucu banget hasilnya, ala-ala bikin hasil gambar seperti beberapa efek kamera lomo (<i>lame?</i> :p) tapi ga perlu pakai modifikasi kamera cuma main di kualitas film aja. Dapat harga per-filmnya 25rb, beli tiga plus ongkos kirim jadi 89rb. Si Aquapix beli dua plus ongkir dan bungkus dari Surabaya jadi 90rb. <i>Pinhole </i>pun sudah dibenarkan lubangnya. Perjalanan kamar gelap (<i>lol </i>"kamar") ku pun dimulai.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHjS_byxTnaaWy6a0U4ESASifDUDaLvU0StniPkxHE0UtDOSn8FYQQAaFsfV2FBEuShE_hxWPtL0HbINCs84XVCzzU6_VmFoskxc-PNRTvAL9HRz1dEBzd5r3ZNMPqgy5Pzjz7iJw86Mg1/s1600/IMG_20180202_044929.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHjS_byxTnaaWy6a0U4ESASifDUDaLvU0StniPkxHE0UtDOSn8FYQQAaFsfV2FBEuShE_hxWPtL0HbINCs84XVCzzU6_VmFoskxc-PNRTvAL9HRz1dEBzd5r3ZNMPqgy5Pzjz7iJw86Mg1/s200/IMG_20180202_044929.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BarN3FJgU2rb2TnzmnEy-TQUKRwCKRdpjUfsipHz_6fwpf15-p8EqPVB-X4Ylt0VwUWoi30K4dGpaWWaYqUNyXtPLnuJjwP4y0DiohKZutcbj81LUWy_GhutRQUyXZ0Hf5ZcxSiPYwVs/s1600/IMG_20180202_045415.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BarN3FJgU2rb2TnzmnEy-TQUKRwCKRdpjUfsipHz_6fwpf15-p8EqPVB-X4Ylt0VwUWoi30K4dGpaWWaYqUNyXtPLnuJjwP4y0DiohKZutcbj81LUWy_GhutRQUyXZ0Hf5ZcxSiPYwVs/s200/IMG_20180202_045415.jpg" style="cursor: move;" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><i><br />Kamera mainan Aquapix. Analog banget bunyinya krekk kreekk buat memutar film. Jangan ketawain Snow White, pilihannya cuma itu :p</i></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Ambil foto dulu <i>deeeeng</i>. Coba di sana coba di sini. Aku pakai satu film kadal dulu untuk si Aquapix. Film habis, saatnya kamar gelap (<i>diction pls</i>). Kesambet ke banyaaak banget halaman-halaman internet. Apa yang harus dipersiapkan, butuh apa aja, dst. dst. Tutorial ini, tutorial itu. Forum ini, forum itu. Aku baca forum kaskus yang udah berdebu banget alias forum lavvazz. Repot juga ternyata mau cari kimia-kimia yang dibutuhkan. Kira-kira ada tiga jenis larutan/kimia yang dibutuhkan: <i>developer, fixer, stop bath</i>. <i>Developer</i>, untuk memproses film biar muncul gambar, <i>fixer</i> untuk melarutkan ala-ala perak di film yang jadiin dia bening, dan <i>stop bath</i> untuk menghentikan si <i>developer & fixer</i> biar ga berhenti efeknya karena larutan <i>developer/fixer</i> masih nempel di film. Aku baca-baca, larutan penghenti ini bisa diganti pakai campuran air dan cuka, atau air aja tapi diulang banyak kali. Untuk <i>dev/fixer</i>, aku coba putar-putar Jogja, cuma dapat yang, <i>well</i>, udah kadaluarsa lama (merk <i>fixer </i>terkenal: ACIFIX). Aku juga kepikiran untuk lanjut ke cetak manual, tapi ternyata hasil tangkapan cahaya/gambar dari film ke kertas foto itu butuh proyektor, dan butuh banget ruang gelap yang di dalamnya air bisa mengalir. Itu mustahil untuk dilakukan. Ada tutorial DIY <i>film projector</i>, tapi kamarku belum siap untuk dialiri air dalam beragam rupa. Jadi nafsu harus ditahan sampai eksperimen nyuci film dulu. </span><i style="font-family: verdana, sans-serif; text-align: left;">Developer </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">dan Acifix ini, kira-kira aku habis 40rb. Acifix dihargai mahal di Central Photo, walaupun udah kadaluarsa. Pengembangnya aku dapat di Duta Photo kalau ga salah - sekitar 15rb.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Masalah lainnya, ada satu <i>tank</i> tapi bukan buat perang, yang dibutuhkan buat wadah mencuci biar di luar ruang gelap pun film tetap aman dari cahaya (ini teknologi keren banget sih - jadi larutan bisa keluar-masuk tanpa film di dalamnya terpapar cahaya). <i>Developing tank</i> bahasa <i>enggres-</i>nya. Tangki pengembang - yang ternyata, <i>mak</i>, mahal dan sudah langka tentunya. Di Central Photo dihargai 300rb. Aku berniat cari-cari banget yang murah. Pikirku, pasti studio lavvas masih menyimpan barang ini, dengan harga <i>miring</i> - atau paling tidak lebih masuk akal daripada 300rb. Tanya studio ini itu, dari siang hingga maghrib, akhirnya nemu di ..... namanya di Google Map sih, Super Photo, di Jl. Godean, dekat Super Indo sana. Aku nemu <i>review </i>lawas di web-web, konon mereka dulu cukup komplet jual alat ini-itu. Pas ke sana, udah digital banget jualannya. Ala-ala stik selfi, tripod, kamera digital dan aksesoris lainnya. Tentu orang-orang pada heran aku nyarinya barang lavvas. Tapi ada satu bapak di toko itu yang kelihatannya pemain lama, dan bilang kalau mau ditanyakan ke gudang. <i>Fingerscrossed. </i>Dan pas banget masih ada dua - harga satunya 125rb (buat <i>single roll</i>). Rasanya mau sujud syukur. Dalam perburuan <i>tetek-bengek</i> ini, aku selalu kepikiran: anak-anak ISI kalau sedang belajar fotografi analog perginya ke mana ya? Apa mereka punya studio sendiri? Tapi kok aku ga pernah dengar? Kok ga pernah ada bahasan di internet? Kok gini kok gitu? #geminikumats</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;">Ruang gelap itu tentu pakai kamarku yang untung posisinya di pojokan. Jendela dan ventilasi kututup sedemikian rupa pakai kantong tidur (warna hitam), pakai tikar, pakai kantong plastik hitam, pakai segala cara pokoknya biar ga ada cahaya bocor, termasuk handuk bekas untuk selipan di bawah pintu. Konon 35mm itu sensitif banget sama cahaya. Bahaya kan kalau eksperimen pertama gagal - mana juga sudah foto mas-mas gebetan pun. BAHAHAHAHAHAH.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFAwsLSG1iJTcsAE5GvbTFpnRsa6xJwTeJum6HAWzdXnYP_G9FfqiL0HGnA5DsJ3nTm9kDsxhlGD6lC3Wi7nPZsVEOJlRTAKG1kBQWtFflRE356hyV1z8jxlxUhJrXRLLxqNoib33lSJ8H/s1600/IMG_20170222_182947_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFAwsLSG1iJTcsAE5GvbTFpnRsa6xJwTeJum6HAWzdXnYP_G9FfqiL0HGnA5DsJ3nTm9kDsxhlGD6lC3Wi7nPZsVEOJlRTAKG1kBQWtFflRE356hyV1z8jxlxUhJrXRLLxqNoib33lSJ8H/s320/IMG_20170222_182947_HDR.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;">MY DARK<strike>EST</strike> ROOM SETTING BAHAHAH<br />ps: abaikan yang nyanthol-nyanthol :p</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfOpXlOpvU-Ndv_HlCCQN8jN4uiNXI5MZ0libEGEagackqV0UzAaxdAgngJKmaGrq-g51HX7mqjHeWqIC1rOW_16ayMIyooNqMYMqnZMnGKo-M-GpZigWQmxNFunTQ-iqHUm1OmKLqB-W3/s1600/IMG_20170224_171559_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfOpXlOpvU-Ndv_HlCCQN8jN4uiNXI5MZ0libEGEagackqV0UzAaxdAgngJKmaGrq-g51HX7mqjHeWqIC1rOW_16ayMIyooNqMYMqnZMnGKo-M-GpZigWQmxNFunTQ-iqHUm1OmKLqB-W3/s320/IMG_20170224_171559_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;">Kamar yang semakin entahlah dengan ditambahnya jemuran film</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan yah, percobaan pertama GAGAL sodara-sodara. Film hasil cucian gelap banget gitu, dan lapisan peraknya masih nempel banget. Maaf mas gebetan (dadakan - </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">aka. sudden crush</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">), aku hanya bisa mengenang senyumu dalam imaji :( #VRET</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Analisis pertamaku karena larutan kadaluarsa itu (<i>trouble shooting</i>-nya juga lewat web demi web). Lalu aku mendamparkan diri lagi di sana sini buat belajar bikin larutan-larutan sendiri. Yang terkenal teknik untuk pengembangnya namanya </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">caffenol.</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Pakai kopi dan vitamin C. Banyak Youtube yang bikin tutorialnya, tapi </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">youtuber</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> bule, jadi menyesuaikan bahan-bahannya agak susah untuk di mari. Aku coba kombinasi belajar di forum lavvas kaskus juga</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Aku akhirnya coba pakai kopi instan yang dulu kusuka, INDOCAFE. Vitamin C, Vitacimin yang digerus aja, dicampur di air hangat (aromanya agak aduhai </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">geje</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> gitu - pertama bau sih ga enak, lama-lama terkenang jua :p). Dan aku berburu lagi buat </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">fixer</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Katanya pakai garam </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">hypo</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Ada banyak yang jual online, tapi aku terlanjur kesambet banget kalau harus nunggu barang datang. <i>Revot cyin</i>. Jadi mari mencari toko kimia terdekat. Aku coba di Jalan Simanjuntak sederetan Pands sana. Ada garam hipo, tapi aku harus beli sekilo. BAHAHAHAH. 30rb, dan per-</span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">fixing</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> cuma butuh 5 sendok teh (untuk 500ml). GAPAPA KETAVVAIN AJA.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Percobaan kedua. Dua rol kadal pakai larutan ini. Ada beberapa gambar yang muncul. Tapi cukup parah cuma muncul bintik ga jelas, alias gagal pula x_x</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku jadi kesambet banget sama caffenol ini, karena yang pernah bahas ini seringnya pada bilang ini ampuh, tapi pakai si kadal gagal mulu.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Dan </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">fixer</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> pakai garam hipo juga keren, meski hasilnya ga sebening kalau cuci di Central. Analisisku karena si larutan kopi memang bikin terlalu hitam. Kata forum-forum kaskus juga gitu</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Jadi aku mulai menaruh curiga pada si film kadaluarsa. Dan aku ga akan lega kalau ga mencoba beneran pakai film yang beres. Sampai ruang gelap berhasil pokoknya. Belilah aku B/W film 70k, dan berburu film baru yang murah: aku dapat harga 45rb/rol untuk Kodak berwarna 36exp. Karena aku berpikir pasti akan kesambet terus fotografi analog ini, aku beli 7 rol sekaligus. BAHAHAHAHAH. Jatuhnya hampir 350rb udah sama ongkir. Yah maklum, lagi kesambet.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10Sh2g3UYq2qtiEmDY1nLHRgHspeDyTunXG9DmjxasyzV6YMw1SdXOoBuDBL0aCLMojd4TSUfVPEvSYBhK3VxRjcxsr54pv3qwlNDCvFFEbjMGZH1pIrAYIiBfzuJ-WKp4xB6L_1imsew/s1600/IMG_20170327_132917_HDR.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10Sh2g3UYq2qtiEmDY1nLHRgHspeDyTunXG9DmjxasyzV6YMw1SdXOoBuDBL0aCLMojd4TSUfVPEvSYBhK3VxRjcxsr54pv3qwlNDCvFFEbjMGZH1pIrAYIiBfzuJ-WKp4xB6L_1imsew/s320/IMG_20170327_132917_HDR.jpg" width="179" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw19AjFg6tp90tZUYtgXW-19LvNitF4kCE18GMXeay7V78rtW9DI2i3k65MOmnHvfL9oNXLUQMlwIV9p7Lcny7couDm96qu1wecmxqqTCzKRkxavmyolfJ0kv3ttc4yMA6E_RkwYsgZfje/s1600/IMG_20170225_172938.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw19AjFg6tp90tZUYtgXW-19LvNitF4kCE18GMXeay7V78rtW9DI2i3k65MOmnHvfL9oNXLUQMlwIV9p7Lcny7couDm96qu1wecmxqqTCzKRkxavmyolfJ0kv3ttc4yMA6E_RkwYsgZfje/s320/IMG_20170225_172938.jpg" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;"><br />Film 45rebu dan cucian paling beres pertama kali (yang juga moto cucian - jemuran deeeng)</i></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku masih kaku mutar rol film dalam gelap ke dalam tangki pengembang, jadi dari percobaan pakai film B/W (ga kadal), ada beberapa yang rusak, dan agak ga jelas gitu, mungkin karena pakai kamera mainan Aquapix - juga karena gambar-gambar diambil di dalam ruang, jadi </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">underexposed/</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kurang cahaya.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Selain itu ada noda-noda aneh, tau deh apaan, mungkin terlalu alay pas agitasi. Nah yang film kodak berwarna malah seru hasilnya, entah karena aku pakai <i>pinhole </i>lagi, atau karena lama agitasi sama caranya udah agak <i>smooth</i> dan <i>less </i>alay. Pakai kamera lubang jarum berarti masukan cahaya bisa diatur karena bukaan bisa diatur sampai lama, tapi lensa yang berupa lubang itu meski sudah dibenarkan pakai jarum paling imut di seantero kamar pun ternyata tetap menghasilkan gambar yang blur (yang menurut teman-teman "kaya foto-foto hantu", bahahah). Sedang pakai kamera mainan Aquapix, masukan cahaya sudah <i>default</i>-nya <i>cekrek</i> sekian mili(?) detik doang, tapi lensanya sudah pakai alat optik dan hasilnya tajam dengan catatan harus di luar ruangan. Di dalam ruangan <i>mah</i> Aquapix <i>bubar</i>. Dengan demikian aku mengandai Aquapix ala-ala bukaan <i>pinhole</i>, atau lubang jarum ala-ala lensa Aquapix (<i>OK, fix </i>besok bongkar Aquapix, <i>lol</i>).</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">MATI AJA LO KESAMBET DIY MULU.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meski begitu, Diamond Photo tak bisa scan film-film hasil caffenol ini. Katanya "terlalu hitam". Jadi aku terdampar lagi di halaman-halaman tutorial DIY </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">scanner. </i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Serius dah, kesambetnya jadi ke mana-manaaaaaa. Tapi sebelum aku ke DIY </span><i style="font-family: verdana, sans-serif;">scanner</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, aku coba dulu Helmut Photo Scanner, aplikasi di Play Store. Hasilnya agak parah :p</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada intinya pemindai itu cuma semacam "mendigitalkan" suatu gambar/tulisan. Jadi yang DIY DIY itu pada pakai kemampuan potret. Karena cuma punya modal kamera HP, aku sikat dah.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL50o1JhjlrQCUNvWo6QT843FThdEMkIfDWSHQyhk0SwBzgtJzoKdzDFrBzoS5bVAHBNZE3n6T2A61IEDqO0AgFGqcMTpsOKg4Up9jAGIfsTWgZagBj9cPOhuhHZ-XYvCOCVEcxqYufMpX/s1600/IMG_20170227_000551.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL50o1JhjlrQCUNvWo6QT843FThdEMkIfDWSHQyhk0SwBzgtJzoKdzDFrBzoS5bVAHBNZE3n6T2A61IEDqO0AgFGqcMTpsOKg4Up9jAGIfsTWgZagBj9cPOhuhHZ-XYvCOCVEcxqYufMpX/s320/IMG_20170227_000551.jpg" width="180" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoQBCFCnzFyy-ZeHF3eehvQjzCJsaPrGw-TwgMBj6MbTUB-fuimAy9DcNCb59Oyaz5UteX7sohyGUHoA6dGDiZvWpnDBTnBDBF9syY9SJoIKJXvIDInbsGa09-ITbzqIsRcQIWfjstla0/s1600/IMG_20170226_215342.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoQBCFCnzFyy-ZeHF3eehvQjzCJsaPrGw-TwgMBj6MbTUB-fuimAy9DcNCb59Oyaz5UteX7sohyGUHoA6dGDiZvWpnDBTnBDBF9syY9SJoIKJXvIDInbsGa09-ITbzqIsRcQIWfjstla0/s320/IMG_20170226_215342.jpg" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Kaya gini scanner-nya. Bahahah. Itu pakai lampu banget di bawah.</span></i></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6FYMGw8PZ1hX97GmPvc7qfudtQVXjHlj1K2o986rHRvxbHb1oYda6Zng3rWt0K5JaAaruG02-_fZ_NEH0soHy_7ei0nnoZEr3jcltqK4VPPZ1ZmvQW36xmIP97owkKgNvIIo_V-9jE4Cp/s1600/IMG_20170323_182842.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6FYMGw8PZ1hX97GmPvc7qfudtQVXjHlj1K2o986rHRvxbHb1oYda6Zng3rWt0K5JaAaruG02-_fZ_NEH0soHy_7ei0nnoZEr3jcltqK4VPPZ1ZmvQW36xmIP97owkKgNvIIo_V-9jE4Cp/s400/IMG_20170323_182842.jpg" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><i>So kesambet dah pokoknya</i></span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" data-header="true" href="https://www.flickr.com/photos/pstparea/albums/72157693452452711" nbsp="" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Toy Camera + Caffenol first try"><img alt="Toy Camera + Caffenol first try" height="375" src="https://farm1.staticflickr.com/803/41173161352_10ba7c570a.jpg" width="500" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;">Caffenol Attempt #1</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCy0kt6Pen1OzBvSOiJNzcn-kqEq3MZTKhIe8KlgMQUcPWpQVLnQcxJV1RRa-Z2HQE7dQWm3_6F5Hzd2qEyZ79e_5cTZVzxPynRWUZV1rQWAYdgOCbd90LdB9RQoyrW8acbyPP4rxHB7Y/s1600/IMG_20170407_234404_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCy0kt6Pen1OzBvSOiJNzcn-kqEq3MZTKhIe8KlgMQUcPWpQVLnQcxJV1RRa-Z2HQE7dQWm3_6F5Hzd2qEyZ79e_5cTZVzxPynRWUZV1rQWAYdgOCbd90LdB9RQoyrW8acbyPP4rxHB7Y/s400/IMG_20170407_234404_HDR.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: small;">Dan kesambet nyetak gilak!</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Pinhole </i>yang udah kubenerin ternyata ada kesalahan muter film-nya, entah gimana yang bener juga aku agak pusing. Jadinya ala-ala frame satu masuk ke frame berikutnya, jadi sedikit foto sebelumnya gabung ke foto berikutnya, dan seterusnya. Kalau pengaturan lubang jarum sebelumnya (yang kucuci di Central) malah loncat kosong satu frame (~35mm). Harusnya dicoba lagi, tapi aku sudah lelah. Mainan ruang tergelap pun aku lelah. Bahahah. Eh, terus di FJB FB itu ada yang jualan Canonet 350k. Murah banget!! Lanjut dah beli karena sudah rindu hasil ala-ala SLR.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxGxR-K1_CLx6g9P06jZyzMmUmlMIrS45cvJ1Ho8ffbTN7BI8hD0Po_0lhw3u-z6kAPPHxM7H8Bmw426YPzimT0PVNSgzjuZWe_45Xggw6N4259pL6hQ2Bq1IJtjp13iFNn1_ebRXNyLtd/s1600/2STmv4ADoWdflmFYdY9w.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxGxR-K1_CLx6g9P06jZyzMmUmlMIrS45cvJ1Ho8ffbTN7BI8hD0Po_0lhw3u-z6kAPPHxM7H8Bmw426YPzimT0PVNSgzjuZWe_45Xggw6N4259pL6hQ2Bq1IJtjp13iFNn1_ebRXNyLtd/s400/2STmv4ADoWdflmFYdY9w.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Eh, ga taunya hasilnya ngeblur semua alias lensanya udah buram banget. Pusing dah wa 350rb+cuci cetak 65rb (ceritanya ini udah ga kuat nyuci sendiri :p) agak melayang entah ke mana. Demi pengalaman kata orang. VRET.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau dihitung-hitung sampai sebelum ketemu canonet dan tanpa biaya cetak, aku habis kira-kira:</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">55k+ 30k+ 10k+ 89k+ 90k+ 40k+ 125k+ 15k(kopi instan+vitamin)+ 30k+ 70k+ 350k = 904ribu.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ditambah tragedi canonet 350k+65k+~100k (cetak), total jadi 1jt419rb.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bahahahah. Cuma ngingetin, kalau kesambet dikit-dikit aja, jangan kemaruk :p</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ini yang <i>last</i> (?) <i>try</i> yang pakai lubang jarum:</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><a data-flickr-embed="true" data-header="true" href="https://www.flickr.com/photos/pstparea/albums/72157692122063422" nbsp="" title="Second Pinhole + Caffenol Second Try!"><img alt="Second Pinhole + Caffenol Second Try!" height="374" src="https://farm1.staticflickr.com/818/40503649014_7da61590e6.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Itu kesambet tahun lalu. Tahun ini, aku kesambet hal lain. Kesambet kamuh? 💀💀💀</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#VREEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-55630647067464399792017-12-30T01:38:00.001+07:002018-09-16T01:56:08.239+07:00Lupa Nulis Judul<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hey, it's another December, and on the way to the very end of the year, hip hip hurrah, me keep being so away from this blog meanwhile there are two cats sleeping on my lap, some mosquito beneath bite my feet, and I'm still using English. Oh, rainy days I don't know the cohesion among these sentences!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Oke, ganti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agak susah sih. Udah. Sok. English. Banget.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
💀</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam dua bulan terakhir aku merasa massa otakku berkurang sedemikian rupa sehingga aku jadi sering nge-<i>hang</i> gak karuan. Ya, kira-kira sehabis aku ulang tahun itu lah. Semacam ada detail yang terlepas. Agak parah juga. Macam orang linglung kurang tidur. Performa kerja agak menurun, meski tak parah. Yang terjadi seperti ini: aku terlampau memfokuskan energi pada satu hal, dan sekali aku sedang fokus itu, otakku seakan enggan memfokuskan pada hal lain yang sedang terjadi. Jadi pun bila aku sedang terjerumus sedalam-dalamnya dalam nikmat imajinasi atau suatu fokus kerja otak tertentu, lalu ada interupsi a, b, c, menggoda, aku tak menggubris, dan lalu sudah saja interupsi-interupsi tersebut lepas dari perhatian. Pada kadar ekstrem bahkan jika aku sedang mengingat sesuatu dalam suatu obrolan, lalu temanku mengobrol meneruskan bahasannya, aku lalu ketinggalan bahasan tersebut. Aku paling sebal jika dalam kondisi seperti ini - yang sedihnya akhir-akhir ini sering terjadi. Obatnya memang dosis kopi harian. Diberi segelas, langsung saja itu otak melejit jadi encer nian. Nah. Jangan. Jangan. Kopi. Itu. Sebenar. Benarnya. Si. Kampret. Yang. Bikin. Aku. Jadi. Linglung. Gini. Jangan-jangan karena tubuh ini terlampau biasa 'dikopi' sehingga jika tanpa kopi dia akan linglung sebegitu rupa <i>oh, nooooooooooooooo</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">OH NO FOR THE FACT THAT I POSSIBLY WILL LEAVE THE COFFEE AWAY NOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">What a total nightmare. Apa kabar sisa setengah kilo yang teronggok di rak kosan? SIGH.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I was thinking it was because of my urge to go vegetarian diet. But perhaps it's a total call from my body to leave the coffee. Maybe before it's too late (?)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">This is so nightmare. I want to runaway with my half kilo.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Serius diet kopi??</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">💀</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ok. Aku akan berusaha sekuat tenaga menghabiskan setengah kilo. Sementara itu, biarkan diriku menimbang-nimbang mana yang lebih baik, Aceh Gayo apa Toraja Syalalala. BAHAHAH.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ini <i>post </i>apa. Lebih baik aku mengkhawatirkan kalian. Karena, nih, aku bagi hasil belajar ukuleleku!! Vomit is welcome!!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><iframe frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/376233809&color=%23ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&show_teaser=true" width="100%"></iframe></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
#postgagalkesekian 💩💩💩💩</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-66211032052947936262017-10-16T05:27:00.002+07:002018-09-16T01:50:22.406+07:00Evilgrin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I was so away with this blog that I forgot the style of paragraph I usually used... 🙀 (wow, they got emoji now!!! Purrrrrfecto!!!)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">So, yeah, I'm still on my journey to whatever called self-discovery journey, or such, but I actually have started this kind of thing since well, probably looong time ago, without giving it any label, for sure, because you know I do really hate labeling, but maybe today I will say yes to it. Yes, I've been in my self-discovery journey for a long time - and perhaps that journey itself is what in the end I will call as self. Ah, it's too absurd to think 😱 (hey, they even give the clue for the emoji, for the sake of avoiding misunderstanding, I guess. Bahahah, thanks to it I now know what exactly they refer to for certain emojis - like this 😰, I think it's totally a face that's been in fridge for a week, but they said this one as: 'face with open mouth and cold sweat', lol, I will still use what I think it is for sure - more real) - DUDE, PLS DON'T OOT!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sorry. So so bad habit I did there 😉 (I actually hate this winking face - totally lame face. I mean, why you even wink with that kind of smile? So manipulative face you got there!). Ok, I did it again, I think. My bad. 💀</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Well, what I've been through this past year is indeed awesome. I should mention it again, AWESOME. But I need to be aware now that everything is meant to be temporary and so I shouldn't be too attached to it, even though it is INCREDIBLE. The lesson I got always brought me closer to knowing myself, some kind of self-exploration, and yes indeed, I experimented a lot with my self, which was really fun actually. I gave my self certain dosage of this and that - mostly (unfortunately) non-chemical things :p, and saw how it affected my behavior, and the result to the emotions, and at the same time to my physical symptoms, as I realize certain emotions give particular effect to my body, and I can feel it as bodily experience. Exactly. I amazed myself.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">To make the loooong story short (I know, it's not my habit telling story this short way, but I've been too away from updating blog anyway, so I think it's OK (?)), I will give sort of conclusion of what I am aware mostly about myself now. It was triggered by me trying to read journal in JSTOR (holly mowshoot she's reading JSTOR again!!), and I was so amazed that I felt that kind of moment again: the moment when I really in tune with the words and knowledge in it - for which I really crave, but recently I do many things that are also I crave for, but away from the the textual-reading kind of needs. Yes, I have different needs. I'll be happy if those needs fulfilled, and get frustrated if I can't make it :'(</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generally I am within these three domains. Some of you might know this from the non-popular reading of astrology called moon sign, sun sign, and rising. These three is sometimes different in one individual, but sometimes one self can have the same signs for those three (which will be so so so stubborn dude, I suppose). Sometimes these three are opposing and/or harmonious; one of mine is quite opposing to other two, but I take it as like opposite attraction that if it happens in one body, lol, I can't imagine how this and that her/his mind will be (one of my three is not that opposing but two others are very harmonious, so even though two of them are mutable signs, I'm still OK with the two harmonious ones - and anyway, everything is OK actually, since we can no longer change anything :P)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">MY THREE MOST NEEDS:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1. Insightful mind (I think), with these kind of activities to do:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Moving around there and there - fulfilled the whole year, thank Goodness :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Talking to myself - done everyday since I was born, I guess :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Reading closely to ideas and concepts - nah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Connect with people through languages - sometimes yes, sometimes nope since I don't really write anymore, but I met people out there which is REALLY :D</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2. Me being an empath and those abstract minds; activities:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dealing with empath duty - quite fulfilled :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Connect with others - yes, but the limitation of accessing others yet at the same time I know I connect to them is most of the time frustrating - need more patience here.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Drawing, playing music, do some stupid projects - quite fulfilled, not the writing project, though.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Connect with the divine - hum, yeah, hum, nope, hum, I don't know :') - me shed tears literally :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sleeping a lot - yeah, in my free time :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3. My most important part. But I haven't quite understood this, actually. Because it's deep, easy to hate and at the same time full of determination towards love. It's dark and at the same time enlightening. It's so mystical, mysterious, and spiritual (let alone being combined with #2). It always thinks about its Identity.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dang, it what makes me always ask the question: me?, you?, YOU?, YOOOOUUUUUUUUUU??? Never-ending question, I guess :')</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Oh, anyway, yes, I learn playing Uke now :D Able to play three songs, but one is my recent fave. Hopefully I can manage to upload it to soundcloud and share it here before I lost my interest to the song, so then you guys can listen to it and throw up (wink face - or actually I prefer doing evilgrin. lol).</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-40014000426534782902017-06-18T02:57:00.001+07:002018-09-16T01:43:25.874+07:00Edisi Ceramah Ramadan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">What Ramadan has brought so far?</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">5 times a day prayer</span></i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lol.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Atas nama Ramadan, aku akhir-akhir ini <i>sok</i> aja suka dengar yang agama-agama gitu, soalnya salat tarawih selalu dikasih ceramah, meski seringnya aku <i>maki-maki</i> dalam hati, <i>since</i> banyak penceramahnya diem-diem ekstrimis. Paling males banget kalau diem-diem dipropaganda begitu. Mending kalau ceramahnya enak, kontekstual sama keseharian.............</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tapi ya mana ada sih ekstrimis kontekstual? Ekstrimis apa fundementalis? Aduh, aku mulai buta definisi (dan mulai malas menengok/berpikir kembali definisi yang tepat). <i>The point is, they are those who forget that everything, including </i>their lives<i> is tied to particular space and time that actually the very reason of why they exist. </i>Penceramah-penceramah lupa konteks itu hampir setiap hari mengisi di masjid dekat kos-kosan. Ada yang ga jelas ngomongnya <i>ngalor-ngidul</i>, aku tak paham apa maksudnya, tapi halus banget menghina-hina si plural. Lah, ini ibu bapak penduduk sekitar ya apa paham <i>kowe iki ngomong opo to leeee</i>.. <i>Mbuhlah karepmu</i>.. Diam-diam aku merasa jamaah kok dijadikan alat kepentingan suatu kaum/golongan. Lupa apa tujuan agamamu itu apa?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa hayooooo.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi seneng banget kan kalau nemu pengisah agama yang dalem masuk sampai hati, pakai bahasa sehari-hari dan ga kaku ala-ala tekstual <i>tok </i>miskin praktik. Tentu ada satu dua ceramah semacam itu di masjid dekat kos, tapi kurang. Udah terlanjur banyak serapah dalam hati. Ini Ramadan apa masih aja @!#$%^&$*~!$&#*@*@((&&#@^%%$#&%@&&.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terus aku mendamparkan diri di acaranya anak-anak Shalahuddin (anak Masjid Kampus UGM). Cak Nun di Balairung. Mengingat dulu di Taman Ismail Marzuki tiba-tiba nyasar di Kenduri Cinta tanpa Mbah Nun dan Kiai Kanjeng, aku tak mau melewatkan kesempatan kali ini. Masa udah sampai di Balairung aku cuekin? Lima menit doang dari kosan, tega aku cuekin? Bulan setengah Ramadan berada di atas ubun-ubun. Cak Nun dengan ala-ala berkisahnya bikin ngakak ga karuan. Tidak menyalahi logika - mungkin itu penyampaian paling jitu tentang ayat. Mungkin memang Tuhan Maha Paling Susah Dilogika, tapi ini tak lantas berarti akal selalu harus dinegasikan dengan agama. Udah diberi, ya paling ga akalnya dipakai <i>lah</i>. Hatinya juga jangan lupa. Cak Nun manteb <i>lah</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tapi seksis. Sama agak-agak utopis. Seneng sih mendengar yang utopis, macam bahagia dibawa terbang sejenak meninggalkan yang material. Tapi ampun banget kalau udah masuk guyonan seksis. Kurasa sudah khatam lah masalah per-genderan. Tapi ego patriarkalnya masih diam-diam menyelinap di lubuk hati paling dalam. Jadinya banyak banget ujaran-ujaran kurang <i>fair</i>. Subtil memang. Tapi karena aku pemirsanya, jangan harap yang subtil begitu bisa lewat pengamatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sombong boleh yak. Bahahah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terus anak Shalahuddin punya diaolog tokoh sama GUBERNUR NTB TUAN GURU BAJANG ALAHMAKKK INI MAH SODARA DARI KAMPUNG PANCOR!!!!!! <i>Fix</i> lah darah Sasak harus hadir. Lagi, sudah sedekat lutut melangkah ke Maskam (padahal pakai motor), masa aku cuekin Tuan Guru? Alkisah dulu di 2008, beberapa bulan sebelum tiba-tiba meninggal, ayahku pernah dengan menggebu bercerita tentang Tuan Guru/Tuan Guru yang terpilih jadi Gubernur, dan betapa bangganya bapak sama tokoh satu ini - karena dari satu kampung <i>booooookkkkkk</i>. Satu kecamatan kalau tak salah. Pancor itu!!! Aku tak pernah paham bahwa sosok ini yang dimaksud bapak. Lahmaak, mana aja lah saya. Ya udah gapapa ga perlu disesali. <i> </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Me ok me ok me ok. The f such mantra.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Oke, mungkin Cak Nun terlalu membawa sejenak pada euforia krisis eksistensial yang tanpa akhir. <i>It was indeed fun (except the sexist part)</i>. <i>But he didn't mention the detail guidance. On the other hand, </i>Tuan Guru<i> is, duuuuuuude, awesome</i>. <i>So practical. And most importantly he's definitely NOT SEXIST!!!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan mohon tidak mempertanyakan kualitas agama Tuan Guru ya. Bahahah. Tapi mungkin ini diam-diam bias akademik juga, mengingat Tuan Guru s1 sampai s3-nya selesai di sono noh, Al-Azhar, KAIRO, MESIR (<i>bah, what's the point my caps.</i>) Tapi yang paling penting aku sadar ini penilaian subjektif. Preferensiku pada kehidupan praktis. Kalau bisa yang menuntunku hidup menapak di atas bumi ini. <i>Rahmatan lil 'alamin</i> kan, seperti yang didengung-dengungkan Cak Nun. Tuan Guru tak pakai redaksional itu, dan bilang kalau bisa memilih jalan yang memberi manfaat lebih banyak, meski kita tak bisa lepas dari kotor yang ada di jalan itu - dan juga optimis, pasti bisa untuk melakukan perbaikan. Menurut Tuan Guru, korupsi, suap-menyuap, ketidak-jujuran, itu manusianya - butuh sistem bagus untuk memberantasnya. Kiranya terjun di dunia politik semacam salah satu dari jalan yang bisa memberi manfaat lebih banyak itu. Dan cara Tuan Guru tidak hitam putih kamu salah/kamu benar, paling tidak itu yang kutangkap dalam diskusi - dan secara logis pasti banyak kacaunya posisi seorang gubernur kalau hitam putih banget, tapi Pak Gubernur ini masih bertahan hingga sekarang (dua periode). Aku melihat Tuan Guru ini seperti melihat orang relijius yang merefleksikan kesalehannya pada aktivitas politiknya. Luwes. Aku yakin secara akidah dia keras pakai banget (secara darah Sasak), tapi secara keilmuan yang ia cerminkan pada obrolan, <i>he is fair</i>. Sikapnya tentang liberalisme dan kapitalisme? <i>Man</i>, <i>he said that we should take the benefit of those (instead of never ending bashing?)</i> - liberalisme dan kapitalisme tidak sepenuhnya jelek. Posisi gubernurnya memang mau tak mau membuat dirinya lebih praktis. Tapi tak banyak orang yang paham (banget) agama bisa memimpin kawasan politik dengan baik - seringnya dijadikan alat saja bagi partai/kaum tertentu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan mungkin karena posisi itu yang menuntutnya mengerti hal-hal "barat" ala MDGs <i>or such</i>. <i>Oh, boy, </i>dia pakai kata 'perempuan' untuk menyebut kaum hawa. Betapa indahnya pemimpin umat yang <strike>kelihatannya</strike> sadar gender begini. Katanya, "kita beruntung hidup di Indonesia di mana ruang untuk perempuan terbuka", lalu melanjutkan, "dan kita selalu berusaha membuka lebih lebar ruang itu". Selama sejam itu, tak pernah sekalipun ada kata seksis muncul dari ucapannya, dipancing pun tak keluar. I feel blessed.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Boleh berdoa ya? Semoga banyak orang-orang seperti Tuan Guru ini. Spiritual oke. Kehidupan sehari-hari oke. Otak oke. Dan berani jadi optimis. Mungkin yang terakhir ini yang agak susah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Anyway</i>, aku takut kalau Tuan Guru nanti diusung jadi calon presiden. Takut apa yang kutulis di sini harus dihempaskan realita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lel. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-70802123786020018812017-05-26T21:51:00.000+07:002017-05-26T21:51:03.595+07:00Good Activities for Ramadhan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">List of good activities for Ramadhan:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. 1 juz reciting Qur'an after Tarawih</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Subuh</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. </span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Dzuhur</span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. </span></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Ashar</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5. </span></span></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Maghrib</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6. Tarawih, Tahajjud, Witir, and some <i>sunnah</i> prayers</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">7. Volunteering in nearest mosque - teaching kids reciting Qur'an</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">8. Stay in the mosque before Maghrib, pray before the adhan</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">9. Finishing <i>History of God</i></span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">10. Starting <i>Muhammad</i></span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">11. Having big smile always</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">12. Attending good spiritual forums</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">13. Doing yoga after 1 juz reciting Qur'an after Tarawih</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">14. One doodle one day</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">15. One post one day</span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">16. Practicing <i>jreng jreng jreng</i> </span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">17. Doing last-year procrastinated project: memorizing <i>surah Al-A'la</i> </span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">18. ........ (added later)</span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Or simply:</span></span></span></span></span><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. 1 juz reciting Qur'an after Tarawih</span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Subuh</span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. </span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Dzuhur</span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. </span></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Ashar</span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5. </span></span></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1 juz reciting Qur'an after Maghrib</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6. Tarawih, Tahajjud, Witir, and some <i>sunnah</i> prayers</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">7. Volunteering in nearest mosque - teaching kids reciting Qur'an</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">8. Stay in the mosque before Maghrib, pray before the adhan</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">9. Finishing <i>History of God</i></span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">10. Starting <i>Muhammad</i></span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">11. Having big smile always</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">12. Attending good spiritual forums</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">13. Doing yoga after 1 juz reciting Qur'an after Tarawih</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">14. One doodle one day</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">15. One post one day</span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">16. Practicing <i>jreng jreng jreng</i> </span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">17. Doing last-year procrastinated project: memorizing <i>surah Al-A'la</i></span></span></span></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></span></span></span></span></strike><br />
<strike><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">18. ........ (added later)</span></span></span></span></span></strike><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> 1. Sleeping all day</span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selamat Ramadhan! </span></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></span></span></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://draft.blogger.com/%3Ciframe%20width=%22100%%22%20height=%22166%22%20scrolling=%22no%22%20frameborder=%22no%22%20src=%22https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/324611578&color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false%22%3E%3C/iframe%3E"><iframe frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/324611578&color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false" width="100%"></iframe></a><br /></span></span></span></span></span>
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#terBillWurzt </span> </span> </span></div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-51483816090362542082017-04-10T00:23:00.000+07:002017-04-10T00:23:59.452+07:00Perihal Mencandu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat Maret menghilang seakan tanpa jejak, kecuali meninggalkan kenangan, yang tentu suka menggenang. Cukup indah dan menyenangkan. Tiga minggu dalam pengalaman baru, bertemu kembali dengan energi magis pembesar hati. Senyum terkembang karena sebuah berbagi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lalu ia usai. Perjumpaan agaknya sering hadir tergesa. Seperti sebuah senyum yang tiba-tiba tapi masih erat merekat di hati. Penyesalan, karenanya, adalah angan untuk mengulang. Mungkin.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada beberapa kecewa. Rindu menggebu yang tak menjadi genap. Tanya yang menyeruak di benak. Diri terdampar pada halaman demi halaman. Pencarian.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Sampai kapan akan mencari?", tanya seorang teman.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku malu. Karena ini semua sebenarnya hanyalah candu. Jawaban final kiranya tak pernah betul-betul sebuah akhir. Bagiku ia hanya peristirahatan. Entah mengapa. Benakku hanya puas selama beberapa saat. Ia selalu menginginkan lebih. Pemaknaan yang lebih. Begitu mungkin. Tapi aku juga pernah merasa sebegitu senang atas sebuah jawab. Seakan hal yang sudah mutlak. Sungguh nyaman berada di dalamnya. Percaya sepenuhnya. Tak ada gusar melanda. Sungguh indah. Tapi benak itu kembali berisik. Meragu.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak yang mencandu yang mereka pikir kemutlakkan. Sama-sama mencandu, hanya di spektrum yang berkebalikan. Berbeda pun kiranya tak apa, kurasa..</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ya, kan?</span></div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-53920377541184332182017-01-29T03:45:00.000+07:002018-09-06T01:56:36.259+07:00Dewasa dalam Merasa, atau, Entahlah..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku merasakan hatiku berdesis ketika ransel hitam yang konon manja itu, (<i>'ransel manja adalah ransel yang butuh sandaran untuk berdiri sendiri</i>'), kubereskan dalam kantong plastik tempat ia biasa bernaung beristirahat. Untuk dirinya yang harus beristirahat, aku merasa sebuah sedih. Sebuah pernyataan bahwa aku pun harus berhenti sejenak. Sebuah lagi episode koma.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Baru beberapa hari berlalu aku mendapat berita untuk kembali berjalan. Girang kurasa. Tersenyum bahagia saat kulihat lagi si hitam itu. Mari <i>dude</i>, kita berpetualang lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kali ini Sumbing. Tak begitu lama seperti pergi-pergi sebelumnya. Tapi bahkan sebelum sebelum-sebelumnya aku telah berpergian seperti ini. Kudaulat sebagai hobi. Kini aku ingin mengulangnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meski demikian, kabar Sumbing itu cukup membuatku kaget. Sudah sedemikian lama aku tak naik gunung, dan sekalinya naik gunung, harus lebih dari 3.300mdpl? Tetap saja jurus jitu kukeluarkan: bulat tekad.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Walaupun tetap, sebenarnya aku mendamba Merapi - sosok yang sering diam-diam mengintipku dalam suatu waktu - seakan berisyarat sebuah rindu ingin dikunjungi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3.300mdpl. Sanggupkah?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Konon sepatu dan jaket baru menyertai. Dan hujan pun menantang kebaruannya. Dan pas juga jalur yang dilalui juga baru buatku, juga buat dua kawan pendakian kali ini. Dua dari mereka bukan orang baru. Tentunya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Basecamp</i> kurasa sudah demikian tinggi. Jalur Kaliangkrik. Berbeda dengan jalur <i>"mainstream"</i> yang sering dipakai kami sekawanan di setelah Parakan sana. Rumah-rumah di dusun terakhir tersusun seperti teras miring yang masing-masing lapisnya adalah cor-coran dengan bangungan rumah-rumah di atasnya. Senja berintik ketika kami sampai di lapis paling atasnya. Mentari di balik kelabu awan malu-malu menebar sinar vanila. Pemandangan senja yang terpantul di atas basah lantai cor-coran. Seakan berada di sebuah pelabuhan di atas awan. <i>Lho, kenapa </i>basecamp<i> sudah sebegini indah?</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agak ciut sebenarnya hati merasa. Hujan tak kunjung berhenti, sedang rencana mendaki siang sudah jauh dari kenyataan. Mendaki malam dalam basah sedang jalur ini adalah jalur baru buat kami, dan 3.300mdpl? Benakku lalu merasio malam pun berjalan tak apa, asal hujan tak begitu ganas. Seperti biasa, mari mencoba memulai terlebih dahulu. Apa yang akan terjadi kemudian baru dipikir pada saat ia terjadi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pendakian pun dimulai dalam hujan yang mereda. Meski jalan bebatuan yang teratur karena masih areal perkebunan warga, jalur ke pos 1 itu sudah sungguh terlalu curam buatku. Demikian halnya jalur ke pos 2. Curam dan curam. Teman sependakian sudah menginfokan sejak awal. Seperti layaknya pendakian-pendakian sebelumnya, aku tak mencari info mengenai kondisi jalur yang akan ditempuh. Aku <i>manut</i> - atau lebih tepatnya malas saja mencari info. Percaya sudah bila berjalan dengan sekawan. Aku juga telah diberi tahu nanti akan menyeberang sungai ketika menuju pos 3. Dalam benakku ada sebuah sungai besar yang akan kami seberangi, layaknya sungai untuk <i>rafting</i> begitu. Namun sungguh pun telah salah aku membayang. Memang karena malam aku tak melihat dengan gamblang seperti apa bentuk sungai-sungai itu (ya, bukan hanya <i>satu</i> atau dua sungai yang kami lalui, tapi <i>beberapa</i>!!). Hanya, aku sadar bayanganku meleset karena debit air sungai <i>hanya</i>-lah seakan mengericik saja, dan pikir praktisku berkata layakkah disebut sungai sedang aliran itu seakan hanya tumpahan-tumpahan kecil dari satu ember di atas sana yang tak </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lagi </span>muat menampung hujan? Kepala ini terlalu dungu untuk mengingat pelajaran Geografi perihal macam sungai di atas bumi - atau di atas gunung: yang adalah sejatinya sebuah hulu. Yang pasti aku tahu, di setiap kami menyeberang aliran air di dinding bebatuan itu, ada jurang-jurang gelap tepat di bawah kaki ini, siap menerkam kala diri sedikit saja luput memperhati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perjalan dengan sungai-sungai tajam dalam basah gelap malam itu sungguh pun penuh peluh. Energi begitu habis </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">terkuras</span>. Kami harus sangat waspada ketika menyebrangi si aliran. Beberapa batuan seringnya melenakan ketika ia terus-terusan tersiram air: <i>licin, cyin</i>.. Sepatu baru memang sedikit membantu. Tapi bagaimana bila hujan terus mengucur, dan ia terus-terusan <i>direndam</i> saat menyeberang aliran, serta pada saat bersamaan ketinggian posisi berarti juga bertambahnya minus suhu? Pos tiga kami berhenti. Sudah hampir jam dua malam. <i>Nothing good after 2 a.m.</i>, konon HIMYM berkata. Tenda berdiri. Makan seadanya. Suhu sudah terasa membuat beku. Obrolan demi obrolan. Diri demi diri. Tebakan jitu sebuah judul lagu. Jam tiga barulah mencoba tidur. Bagiku ini sudah terlalu larut..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tentulah, puncak tak dapat teraih. Kabut dan mendung menyelimuti sebagian besar hari esoknya. Aku urung membulatkan tekad untuk puncak karena secara <i>perhitungan</i> preferensi, aku memilih tidur di tenda daripada harus menghadapi perjalanan ke puncak dalam putih kabut dan kemungkinan besar hujan ketika turunnya. Pun bila hanya putih atau kelabu uap air itu saja pemandangan yang ada di puncak, sendiri dalam tenda di pos tiga kiranya lebih menggiurkan. Belum lagi sepatu baru yang didaulat tahan air itu masih juga basah, serta kurangnya kurasa tidur yang jenak. Jadi awalnya aku dengan senang hati memberi opsi untuk ditinggalkan. Ternyata satu kawan sungguh tak ingin bila harus meninggalkan perempuan sendiri dalam <i>camp</i>. Jadi satu grup tak berpuncak. Aku agak merasa bersalah. Tapi mungkin sudah jadi sebuah kebiasaan untuk berusaha bijak ketika berada di alam. Puncak memang menantang. Tapi batasan tetap diperlukan, karena alam selalu penuh dengan misterinya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah beberapa episode mengobrol dan menyantap makan minum serta tiduran, kami resmi turun dalam sore yang penuh rintik hujan. Baru kusadari, ternyata di tebing-tebing sudah ada Edelweis. Maka diri tak jadi heran mengapa perjalanan dari <i>basecamp </i>ke pos tiga cukup berat. Menjadi tak heran lagi ketika kembali menyeberangi sungai-sungai kecil yang curam. Dan barulah aku tahu betapa elok <i>tumpahan-tumpahan</i> air dari atas itu. Air terjun - air terjun kecil yang, sayangnya, bila tak berhati-hati akan mengandaskan nyawa karena di beberapa titik, batuannya diam-diam menjatuhkan. Inilah si penyerap energi kami malam sebelumnya. Siang saja kami harus konsentrasi penuh ketika menyeberang gemericik air itu. Dan bahkan kami melintasinya di gelap malam!* </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maka aku dan ransel hitam itu kembali berjalan - mungkin sebuah penutupan sementara yang cukup menyenangkan baginya sebelum beristirahat barang beberapa bulan, atau minggu - siapa yang tahu. Bahagia ada diri-diri yang turut bermunculan di sana. Kawan-kawan serombongan. Awalnya ada rasa membuncah sisa dua perjalanan sebelumnya yang mau tak mau turut terbawa. Laku mendaki kali ini berhasil paling tidak sedikit mengendapkannya, membuat diriku kembali menapak pada permukaan bumi - meski terkadang masih tak kuasa untuk tak melayang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dewasa dalam merasa. Kiranya itu pesan yang kudapat. Atau, entahlah..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ1aNyEBIodlnE5KnBTADmTjiszhXge8-C-KzIplr3Zhlox0gdfNcXJytLf20pYplFGTYVzxLuzKMduUC9jG5GhyMMH8VOm80kLCVVIstLXLf8RwM9RGnzEE6fNC87J1ziPo5_tkdkkFVw/s1600/IMG_0587.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ1aNyEBIodlnE5KnBTADmTjiszhXge8-C-KzIplr3Zhlox0gdfNcXJytLf20pYplFGTYVzxLuzKMduUC9jG5GhyMMH8VOm80kLCVVIstLXLf8RwM9RGnzEE6fNC87J1ziPo5_tkdkkFVw/s320/IMG_0587.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Merapi yang diam-diam mengintipku di suatu waktu</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-PAkZDe5k0TvDD0Q5DzFrK3lsCVJ6OhbvGZVLuyhJMlPeGU5oq5AXvIo7QH7_Kb51tSI7FCCWQQMBiQex6B4yynpkQBNpw8VCjL4OIVyS7kHHfFigSMdIqVdD36yjPQtwwHTn8Zjaze5L/s1600/IMG_20170115_174132.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-PAkZDe5k0TvDD0Q5DzFrK3lsCVJ6OhbvGZVLuyhJMlPeGU5oq5AXvIo7QH7_Kb51tSI7FCCWQQMBiQex6B4yynpkQBNpw8VCjL4OIVyS7kHHfFigSMdIqVdD36yjPQtwwHTn8Zjaze5L/s320/IMG_20170115_174132.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Senja di pelabuhan sekitar awan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5n8GMPUU09kcWKblQoxikoewDwjUfiqMIXradGqFyYn0rdBZ8cYWzNbTG5Yw68VdCSaZ1S8ky2wwLvvfhAwpYo34SM-ZmUu-fGCWcSu9HUuEnXy8kc_n_DhihV1DfvGqQJu99KlRnbL31/s1600/IMG_20170116_151850.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5n8GMPUU09kcWKblQoxikoewDwjUfiqMIXradGqFyYn0rdBZ8cYWzNbTG5Yw68VdCSaZ1S8ky2wwLvvfhAwpYo34SM-ZmUu-fGCWcSu9HUuEnXy8kc_n_DhihV1DfvGqQJu99KlRnbL31/s320/IMG_20170116_151850.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu jurang berbatu yang indah-indah <i>menggedubrakkan</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahw9-7a5qfFrtqO_gQUw1_Q5qMTOgZWr5z_U_Tm93MB3WmiVAgozVpTp0UNjHdP49zb8gwP0jlyzM5OeBCYFZXecBATNnqZ56px7jq2BLszLaRGwGSm_ICY0G_JbuzkmTiwaxObsUEZhd/s1600/IMG_20170116_163041.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahw9-7a5qfFrtqO_gQUw1_Q5qMTOgZWr5z_U_Tm93MB3WmiVAgozVpTp0UNjHdP49zb8gwP0jlyzM5OeBCYFZXecBATNnqZ56px7jq2BLszLaRGwGSm_ICY0G_JbuzkmTiwaxObsUEZhd/s320/IMG_20170116_163041.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">With misty forest!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO0XrFUkx0BxFIx_8ogEWpsd7-Jf_ho1eyqD4pJg8xm6i9-CHLnZG1kdj3Y_cuAblrF38vjxvtriPcwSTvlih5UZZutGF1c4iRaT96w5bUBJTTfEp0g307Dv0qwvzxaqvJpc9ahYGa0peG/s1600/IMG_0637.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO0XrFUkx0BxFIx_8ogEWpsd7-Jf_ho1eyqD4pJg8xm6i9-CHLnZG1kdj3Y_cuAblrF38vjxvtriPcwSTvlih5UZZutGF1c4iRaT96w5bUBJTTfEp0g307Dv0qwvzxaqvJpc9ahYGa0peG/s320/IMG_0637.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apology for the <i>slightly</i> wrong focus<i></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">*Empat hari setelah kami turun, satu orang pendaki tewas di siang hari karena terjatuh di salah satu aliran ini. Mendengar kabar barusan, rasanya agak bagaimana begitu, mengingat hanya beberapa hari sebelumnya saja kami berada di tempat pendaki tersebut meninggal.</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-34703084573785798542016-11-14T03:51:00.000+07:002018-09-16T01:44:52.137+07:00(Kini) Lidah pun Merasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sudah Yogya! <i>Welcome baaaaack!!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siang hari, <i>start</i> motor. Berkeliaran di jalanan. <i>Hey, this </i></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>is </i></span> how 'normal' life's like!!</i> Kembali pada daerah 'kekuasaan' memang menyenangkan sekali. Kau tak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk merasa diterima. <i>You are them already</i>. Sungguh mudah menjadi 'diri sendiri', bahkan hanya dalam hitungan <i>tik tok tik</i>... (<i>nggak tahu ini apaan</i>). <i>You got the point</i> (<i>Lol, dasar, pemalas</i>).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kopi. Pernah dikenalkan kopi yang minumnya diolah langsung di tempat </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sejak dari biji</span>. Rasa enteng di badan. Sungguh beda dengan kopi instan. Pernah berjanji untuk memberi hadiah diri sendiri seperangkat alat ngopi manual bernama eropress (<i>excuse the typo - I meant it!</i>). Tapi karena beberapa pertimbangan, <i>mostly </i>karena menjauhi kehidupan yang terlampau kurang 'masuk akal' -<i> apology for the diction</i>), <i>akuh berakhirh dih V60h pelastikh!!</i> Meski, ada nyesel dikit karena ga beli yang tembikar (porselen maksudnya).<i> </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>I'll tell you y</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah isi bensin pakai pertalite maunya dualimaribu tapi sama mba-nya dibilang duadua udah penuh, aku akhirnya memutuskan ingin Spaghetti Ramen di Nikou (<i>this was so tough decisi</i><i>on as I, like other picky persons, didn't 'make' many options</i>). Yang tentu jam segitu sudah habis. Ditawari ramen standar pun ogah. Ga sadar diri apa sudah hampir 24 jam belum makan. Dan sobet aka. ZOTO BETAWI porsi kecil di dekat Nikou itu menolong perutku, <i>as I prepared it for my coffee shot</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i></i><i></i><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>I'll tell you right away.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namanya Wikikopi. Aku butuh biji kopi untuk <i>v-sixty</i>. Aku pernah bahas jumpa pertamaku dengan proses bikin kopi yang yahut ini pas tak sengaja ketemu <a class="g-profile" href="https://plus.google.com/102179162858993403371" target="_blank">+Dityo </a>, di Biennale Jogja cobak!!!! Wikikopi itu tempat eksperimennya Dityo banget, dan kawan-kawan dia tentunya. Aku di Jakarta, jingkat-jingkat ga karuan ketika tahu ada pasar tradisional diisi macam-macam punya kaum muda - sebut saja Pasar Santahahah, <i>as if they immerse that well</i>. Sempat ngecek sendiri. Biasa aja; buat ukuran orang bukan urban sepertiku. <i>I was daydreaming that the space would be so so so grounded - grounded in my definition. Nah. Still too much power gap</i>. Tapi jingkat-jingkatku di awal mengingatkan banyak hal. Bilik Literasi dan Wikikopi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>I'll skip the first. I'll continue with the last</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Wikikopi lah ya. Di Pasar Kranggan. Banyak residensinya yang yaaaa kaum muda. Yaaaa kultur Yogya tahu sendiri. <i>Ah, too much bias! I'm not gonna compare it with Pasar Santa</i>. Jadi aku cek langsung ke TKP, karena sebelumnya cuma nengok 'gerobak'-nya di Biennale. Mau beli kopi, eh, jadi incip-incip banyaaaaaakkkk bangeeeeeetttttttt.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pertama mereka (lebih si Dityo sih kayanya) sedang eksperimen <i>pita bread</i> pake ((( KOMBUCHA ))) - <i>lol, I never imagined I'd see this fermented tea again this fast</i>, dengan pilihan <i>dipping sauce</i>: <i>their brewed coffee, passion fruit jam, passion fruit jam+kombucha, passion fruit</i>. <i>A bit bitter. Sour. SO Sour. SO Sour. Sour. </i>Obrolan tentang (( KOMBUCHA )). <i>I had my first green tea one. One week old, I suppose. </i>Ah, mereka harus gunakan gula agar si bakteri aktif. Jadi ada manisnya. Ngobrol lagi sambil nyemilin si <i>pita</i>. Mereka seduhkan Robusta. Di suhu kurang dari 80 karena dia ROBUSTA. Yang membawa semerbak </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">memori </span> seduhan kopi di kampung. Dityo bilang ada bau kacang dan coklat pekat. Terima kasih untuk definisi. Aku bisa membaui ada aroma kacang, dan tentu, ada memori bau jagung terbawa, sebab waktu aku kecil aku sering menyaksikan (dengan mata dan hidung) tetangga-tetanggaku mencampur kopi gilingan mereka dengan jagung giling. Saat kuicip, aku hanya bilang dia asam, meski pahit aku tak begitu merasa. Rasa ini yang kuminum juga di Jakarta. Anak-anak residen ikut icip. Mereka bilang sama sekali tak ada asam. Oh, lidah <i>brewer</i> dan lidah <i>newbie</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i></i><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Hints</i> itu juga Dityo rasa: kacang, lalu coklat pekat, lalu jagung. Satu residen lain bilang merasai jagung. Aku tetap. Pada asam. Lol. <i>I tried to explain how my tounge tasted the acid. </i>'Area pinggir lidahku merasakannya. Itu asam.', <i>which is actually that's how the tounge works - </i>pinggir untuk asin dan asam. Percuma. Lidah kami terlampau berbeda, kupikir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>To put it into perspective.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak ada jalan lain. Mereka buatkan seporsi Arabica. Yang terkenal sebagai biangnya asam. Java Merapi dicampur satu lagi lupa. Aku minum. Dan mengertilah aku mengapa Robusta tadi buat mereka tak ada asam-asamnya sama sekali. Berbincang lagi. Lalu (( KOMBUCHA )) <i>black tea</i>, umur seminggu dengan <i>scoby </i>'malas-malasan' - agak <i>strong</i> <i>sparkle</i>-nya. Semacam fasilitator Wikikopi datang. Bawa Arabica lain. Dibikin espresso. Pertama espresso asam. Kedua espresso pahit. Ketiga, aduh aku sampai lupa yang kuicip yang ketiga apa yang kedua. Yang pasti segala yang pekat bikin Robusta bukan espresso berasa seperti air saja. Oh, relativitas!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i></i><i></i><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dityo bikin adonan <i>Pita</i> lagi. Kini pakai (( KOMBUCHA )) kulit kopi. <i>Took a sipp</i>. <i>THIS ONE WAS THE BEST KOMBUCHAAAAAAAA AAAAAA AAAAA</i>. Enak, sungguh!!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Satu residen lain bikin kopi. Arabika. <i>Her technique her preference</i>. Cicip lagi. Lidahku sudah begitu teraduk-aduk. Tak lagi bisa 'objektif' (<i>kayak </i>pernah bisa). Jadi aku tak bisa rasa ada daya kejut. Bincang lagi. Satu residen lain lagi bicang tentang <i>hint fruity</i>. <i>I really had no idea</i>. Langsung aku diambilkan selembar materi residensi mereka tentang rasa-rasa yang dapat muncul. Dari rasa 'kayu' hingga tomat. YA AMPUN, INI KOPI MISTERIUS BANGET BISA MACAM-MACAM RASANYA!!! PASTI SCORPION YAKK??!!<i> </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>BAHAHAHAH</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kembali ke topik. Aku minta bungkuskan 100gr buat <i>sangu</i> ke Malang: Arabika pengalaman pertamaku, <i>medium roasted Java Haluuuuuu</i>. Lol. Satu residen bikin <i>cold drip</i>. <i>Damn, yummy!!!!</i> (tapi ga bisa definisikan <i>hints-nya</i> :p <i>got no </i>'kelas <i>basic sensory',</i> <i>I suppose</i>). Masuk kulkas. Satu residen lain lagi nyeduh lagi dari si <i>Haluuuuu</i>. Pakai V60. Mungkin dia dengar obrolan tentang <i>fruity fruity </i>itu. Lalu dia bikin, dan entah gimana caranya aroma buah-buahan tiba-tiba merajalela waktu tuang air panas pertama. YA AMPUN <i>MAGIC</i> BANGETTTTT. Aku bisa bau agak anggur/<i>berry/</i>manis/asam. Aku tak sabar icip. Tapi waktu tuang air panas kedua, AROMANYA ILANG! Pas diicip tak ada rasa buah sama sekali. Aroma juga tak ada. YAAAAAAAAHHHHH. Itu konon karena dia pakai filter kawat (?) - terlalu banyak 'ventilasi' (maafkan diksi). Kata dia yang dapat menahan aroma sampai di gelas/<i>cup</i> adalah eropres sama si porselen. Alahmak. Besok semoga bisa ada keajaiban sama si plastik yak - sama aku juga bisa ga munculin aroma beriberi itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i></i><i></i><i></i><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>So?</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku dapat 100 gram-ku, sekalian juga perut yang mulai meronta-ronta karena kafein-kafein <i>sayang </i>itu tak punya 'korban' untuk dibakar. <i>Hungry over the rainbow</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku bahagia, lho!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Trus aku berdoa:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ya Tuhan, maafkanlah diriku karena telah menulis dengan tak mencoba menaati kaidah-kaidah tulis yang biasanya aku anut... </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.........<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.................<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">...</span>.</span>jika pun pernah.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-60277190089423180682016-11-09T22:18:00.000+07:002018-09-16T02:06:38.813+07:00Oh, She's Back??!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi pun aku berjalan lagi. Benar-benar di atas sendal jepit hitam, sedang beban hampir menuju 15 kilo. Kumaki diriku karena telah tak acuh pada kata hati agar memakai sandal gunung saja sejak awal. Aku tak mengira aku akan berjalan begitu jauh lagi dengan ransel menjulang, dan menjadi begitu membumi seperti ini. Ini tanah bukan tanah kelahiranku, tapi aku merasa aku harus sedemikian menyatu dengannya. Seakan ada kehendak luar yang menarik-narikku untuk melakukannya. Seolah berkata, "Ayo, Jek, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">bergabung dengan </span>kami. Kami juga ingin bermain denganmu<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">!</span>"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kulepas segala risau. Terik yang membuncah pun semakin membulatkan tekad. Mari berjalan, sendal jepit hitam, ransel hitam, dan, tentu saja, kulit yang menghitam! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sunyi. Terlalu sunyi. Ini siang yang terlalu sepi. Rumah terakhir sudah sepuluh menit berlalu, dan jalan aspal seadanya ini masih membawa misteri ke mana akan membawaku. Kiri kanan hanya landaian diselingi bambu, pepohonan, dan ladang semata. Di depan kulihat jalan mulai <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">menganjur ke atas</span>. Kurasakan sandal jepit hitamku mulai meliuk. Oh, semoga dia kuat<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Dan,</span> semoga lutut kananku tidak bercericit manja<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keringat bergulir di tengah terik yang sunyi. Faktanya memang aku sedang berada di antah berantah, tapi aku merasa begitu di rumah. Seperti bertemu dengan keakraban kawan lama. Ada hentakan girang kurasakan berpendar di sekitar diriku. Mereka sedang gembira rupanya. Dan aku, meski begitu deras kurasa keringat itu mengucur, tak bisa tidak untuk terus tersenyum. Kuinjak dedaunan kering, di mana suaranya begitu syahdu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">di hati</span>. Kusesap hembusan angin yang membelai dengan gemulainya. Dan kini terik pun telah menyatu, sebagai cahaya ia menyuguhkan komposisi warna yang sungguh damai. Aku merasai harmoni.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Suara mesin dari belakang mendekat. Sebuah mobil putih dengan dekorasi interior merah meriah. Musiknya pun meriah. Tiga laki-laki di dalamnya. Tak bisa menolak. Aku diwajibkan menumpang hingga kampung di depan. Bukit itu tak jadi kudaki<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak banyak rumah di <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">situ. Sebuah senyum tulus menyambutku<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Energi feminin. Kami berbincang barang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lima belas hingga dua puluh meni<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">t. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku memutuskan ingin kembali berjalan dan berjala<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">n, mumpung terik belum usai<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Empat puluh lima menit berikutnya, setelah beberapa kali beristirahat, aku<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> me<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">le<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">wati kampung yang sibuk. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku merasai<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> mata-mata yang mendara<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">tkan pandangan penuh tanya dan curiga padaku<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">dan </span>pada<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">saat bersamaan,<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> mencoba tak acuh.<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku bersyukur<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> karena<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> laku demi<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kian memungkinkanku untuk tak acuh juga kepada mereka. Aku<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> tak ingin berhenti dulu. Aku masih ingin berjalan. Aku masih harus menghemat energi.<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Maka mataku pun<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> tak me<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ncoba <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">memancing obrolan. Hanya <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">wajah <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">yang meramah<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> kepada pandang yang dibuang.<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Begitulah<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Aku pun<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> lanjut melangkah.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Begitu bermakna. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan kutemukan lagi sisi diriku yang belum begitu kukenal. Selama b<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">eberapa saat bersamanya, muncul ia yang sela<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ma ini tak pernah kuhiraukan. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di suatu jalan sepi <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">manusia namun penuh oleh hiruk<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">-pikuk komposisi alam<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">:</span> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">liukan bukit dan pohon di kejauhan, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sawah yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">telah dipanen padinya, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lambaian <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">nyiur hijau, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lembut semilir angin, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">matahari yang mulai menguning - dengan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">keadaan yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">hampir kelelahan sangat<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span>; aku merasa <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">terbela<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">h menjadi dua. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada aku yang in<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">gin <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">pergi ke arah sana<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ada satu lagi diriku yang ingin kembali ke <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">jalan utama<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, untuk masuk ke <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">jalan lain yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">telah terlewati namun belum <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kutelusuri. Beribu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">pertimbangan muncul di benak. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku putuskan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">maju ke depan. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lima langkah, aku berubah keputusan, lalu berbalik<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. Lima langkah lagi, aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">mengubah </span>lagi keputusan<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> - berbalik, dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">menuju arah <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">yang kutuju sejak awal. Lima langkah lagi, balik badan lagi, lima langkah lagi, balik badan lagi, dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">seterusnya</span>..<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span> Pikirku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">penuh oleh a<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">b<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">cdefgh<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ijklmnoprstuvwxyz<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">. A</span>ku mondar-man<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">dir <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">tak karuan.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku m<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">enertawakan diriku. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak pernah <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kusangka,</span> rupanya jauh di dalam sa<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">na <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ia seperti ini. Ada diri yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">selalu bimbang dengan pertimbangan-pertimbangan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sok logisnya, yang sela<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ma ini </span>selalu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kubungkam dalam-dalam. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di satu sisi aku tertawa, di<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> si<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">si lain<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">takjub bukan main. Ini kali pertama <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">diri <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">luarku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kalah, dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">yang selama ini terbungkam pun menyeruak keluar. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sadar betul <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sek<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ian lama </span>ini aku hidup dengan pola <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">berhati-hati, di mana kese<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">harian <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">selalu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">penuh </span></span>oleh <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">rencana, p<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lot dan plot, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">perhitungan<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> dan pertimbangan, dan semacamnya dan semacamnya. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namun aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">tak pernah mendaulat diriku sebagai pembimbang. Sungguh <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">tak pernah. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cangkang luarku selalu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">s<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">trategis dalam <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">berkeputusan prakti<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">s. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hanya <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">memang</span>, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">untuk <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">perihal</span> pemahaman yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lebih dalam, aku<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> selalu berkeputusan untuk berada dalam ranah abu-abu. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebisa mungkin tidak </span>pernah hitam putih<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">bagaimana rasanya <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">jika diri abu-abu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">itu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">yang berkuasa, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ketika situasi sedang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">membutuhkan pertimbangan praktis si diri strategis? <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maka aku hanya bisa mondar-mandir ke sana ke mari<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> selama <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sekitar sepuluh </span>menit.<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Ya, sepuluh menit. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">membayangkan betapa kawan-kawan di seb<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">elah sana akan tertawa ta<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">npa henti jika <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">melihat<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ku seperti <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ini</span>. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Piki<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">rku di awal,</span></span> aku akan mengikuti ke mana langka<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">h membawaku. Tapi otakku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">terlalu keras kepala untuk diambil alih oleh kaki. Dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">begitu <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sebenarnya adanya</span>: </span>aku tak akan pernah mengizinkan kakiku melangkah tanpa otak. Keras kepala kan, kubi<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lang.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Letih<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> mondar-mandir, a<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ku pun <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ingat. Biasanya <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">posisi yang sungguh abu-abu ini berarti <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">mau ke mana pun aku b<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ulat t<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ekad<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, </span></span></span>akan sama saja hasilnya. Meski masih bimbang dalam posisi <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">dua p<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ilihan yang </span>s<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ungguh setimbang, aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">mulai melangkah ke de<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">pan lagi. Ke tujuan awal. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dua puluh meter kemudian aku berhenti (lagi). Kali ini tidak berbalik badan. Aku dudu<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">k, minum seteguk air, dan <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">bernafas dalam-dalam<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></span>. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">putuskan </span>menunggu<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">-</span>mengharap</span> motor lewat<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">, <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">lalu menumpang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">untuk kembali k<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">e jalan utama. Aku bahagia cangkang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">luarku telah kembali<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berjalan yang <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">harfiah. Sendiri yang harfiah. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menelusuri tanah antah berantah. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak pernah aku mengira. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berjalan sendiri menelusuri bumi di luar tubuhku. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akan m</span>engantarku. <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kembali pada. Diriku sendiri.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan diri itu. Masih pun begitu misteri.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></span></span></span><br /></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I might travel the outer world, but it's within I<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">'m aiming at.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perhaps<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span> </span></span></i></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-34965406324280914792016-08-12T12:29:00.002+07:002016-08-12T12:29:28.734+07:00And I felt like shit. Seriously.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Eh, tahu-tahu sudah Agustus saja! (sambil ngelapin blog yang tampak usang karna lama tak terurus, sedang yang punya masih saja mengurus!)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tentu masih berkisaran dengan kejauhan dari menulis tapi rindu untuk mendengar bunyi tuts-tuts <i>keybooard. </i>Aduhai, indahnya. Semacam sensasi saat membau bumi yang tersiram hujan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan aku tak menyangka akan masih berada di rumah bahkan setelah sebulan lebih lebaran berlalu. Dan bahkan untuk sebuah <i>deadline </i>cukup penting pun tak aku gubris. Rumah ini terlalu nyaman untuk memulai aktivitas akademis, sedang Yogya terlalu dini untuk disambangi. Kulepas agenda akademis September depan, demi pengalaman mendekam di rumah. Mendekam pun masih mendapat pengalaman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pasalnya meski aku suka mengunci diri tak keluar-keluar dari rumah, aku juga sering dilanda kebosanan tragis karena tak menghasilkan apapun. Belum lagi rumah dengan tiga ponakan super aktif, seperti yang kubilang sebelumnya, bukanlah tempat yang pas untuk membaca ataupun menulis (bahkan untuk menggambar pun kurang pas). Jadi pun sekuat tenaga aku harus menikmati rumah. Yang. Cukup. Berantakan. Secara. Energi. Emosi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan sebenarnya belajar juga. Bermasyarakat. Konon ini yang harus kulatih untuk proyek-proyek ke depan, karena pelatihan beberapa bulan lalu masih harus terus di-<i>update</i> dengan pengalaman-pengalaman lain. Kebetulan dua kawan kecil yang juga tetanggaku menyelenggarakan pesta pernikahan dalam waktu berdekatan (<i>pls</i> jangan tanya aku kapan). Kusempatkan untuk <i>observing</i>, juga berbincang dengan para tetangga. Yang bikin <i>amazed</i> adalah bagaimana tetangga-tetanggaku mempunyai geng sendiri-sendiri, dan bagaimana mulut mereka menggosipkan satu sama lain. <i>Oh, God, this is so awful</i>. Dan aku hanya harus mendengarkan, juga sedikit-sedikit memancing, meski untuk mempertahankan posisi netral alahmak susahnya minta ampun. Tak apa, demi belajar. Meski begitu, aku dapati banyak gagalnya. Utamanya dalam berposisi netral tadi, sehingga terkesan jadi punya muka dua, dan juga dalam ketergesaan saat bertanya seakan terlalu nafsu untuk memperoleh jawab. Ini bisa sangat fatal untuk kelangsungan <i>power relation</i><i></i> yang diusahakan harus seminimal mungkin. Bila aku tergesa menginginkan jawab, aku semacam menegaskan ke-sok-ingin-tahu-anku, dan cara bicara demikian bukan cara bicara masyarakat kebanyakan. Aku harus bersabar dan meniru cara mereka berbicara. Muter-muter pun tak apa. <i>To the point</i> tidak akan mengantarkanku lebih dekat dengan mereka. Simpan laku semacam itu untuk pola obrolan yang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>This was quite awesome</i>. Dan satu PR-ku lagi. Aku harus belajar meminimalisir, lagi dan lagi, tipikal bertanya <i>YES/NO question</i>. Aku harus membedakan kebutuhanku untuk konfirmasi maksud obrolan, dengan kecenderunganku untuk menyetir obrolan ke arah tertentu. Yang pertama sih, memang sangat diperlukan. Tapi yang satunya adalah dosa besar. DOSA BESAR, JEK!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang seru lagi aku sempat sering pergi ke pasar, juga mengikuti gerak-gerik ibuku waktu pergi belanja. Melihat interaksi ibuku, juga orang lain kepada orang lain, adalah pelajaran tersendiri untuk dapat kutambahkan dalam kotak pengalaman. Bukan hanya tentang teknis mengobrol dan berinteraksi yang mengalir dan menyenangkan, tapi juga tentang makna yang dapat diambil dari interaksi tersebut. Dalam suatu waktu ketika menemani ibu pergi ke pasar besar yang agak jauh dari rumah, seorang pedagang <u>akhirnya</u> "memberanikan" diri bertanya apakah ibuku anak pak guru MI-nya dulu. Ceritanya pedagang ini sering mendapati ibuku belanja di tempatnya dan sedikit curiga karena muka ibuku familiar, namun selalu enggan bertanya. Pada suatu waktu tersebut akhirnya ia bertanya dan ibuku mengiyakan, hingga obrolan pun menjadi semakin hangat. <i>That was really cool. I am so amazed that there are people that still remember my grandpa</i>. Dan aku bilang ke ibuku setelah itu<i>, "Ma, someone still recognizes your Dad even tho he died like what, almost 30 years ago? This is wonderful."</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kemarin pun saat membeli bahan-bahan untuk kakakku yang sedang keranjingan bikin roti dan kue, aku cukup banyak mengobrol dengan yang punya toko, yang dulu adalah murid ayahku. Obrolan semacam ini selalu dimulai dengan aku anak yang keberapa, sekarang di mana, dan saudaraku yang lain juga di mana. Lalu merembet ke pendidikan. Kujawab, "yang terakhir kemarin sosial", dan dia pun menyimpulkan aku s2 (tahu gitu tak usah pake frase "yang terakhir kemarin"). Dan karena di desa ini s2 masih langka, apalagi tahu aku adalah anak ibuku, yang cukup "terkenal" di sini (selain guru, ibuku adalah ibu "aktivis", <i>lol</i>, tipikal ibu-ibu ga bisa diem), pemilik toko segera saja berkomentar, "wah, kalo anak-anaknya ibu emang pinter-pinter ya, sudah keturunannya orang pinter. Bapak Mbak juga pinter. Dari Mbahnya Mbak juga guru. Pinter-pinter."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hahaha. Geli banget aku mendengarnya. Dan aku ga suka mendengar yang begituan. Aku pun menjelaskan, "tidak Mbak, ini bukan masalah keturunan. Ini semua karena ibu dan bapak saya yang terus menyemangati anaknya untuk belajar dan sekolah. Ayahnya ibu saya juga begitu, selalu menyemangati ibu saya untuk belajar. Jadi alhamdulillah saya punya ibu yang selalu menyemangati saya belajar. Nanti Mbak juga bisa kayak ibu saya, tidak berhenti menyemangati putri Mbak untuk belajar terus. Yang penting maju terus. Siapa pun bisa jadi (yang disebut) pinter." Setelah bayar, aku pun pergi dengan berpamitan yang hangat. Setelah saling berucap terima kasih, ia kembali mengucap terima kasih. Entah untuk apa. <i>And I felt like shit. Seriously</i>.<i></i><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-89561242784928888302016-04-30T01:35:00.001+07:002016-04-30T01:35:38.955+07:00Why did I?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Why did I choose this kind of life?</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dihina, diinjek-injek, diperkosa, dipermalukan sama sesama sodara yang juga diinjek-injek, dihina-hina. Belum tamat pahamnya tentang bagaimana bisa diri ini jadi inferior begitu rupa, sudah dihina-hina lagi, direndah-rendahkan lagi, bahkan kisah hidup ini seakan dipahami betul oleh mereka yang menonton. Sok tahu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Duduk di bangku penonton sungguh menyenangkan, bukan? Cumak modal duduk, sama ya, pikiran agak berisi sudah bolehlah, terus bacot aja segala rupa, komentar sok kayak ngerti aja apa yang sedang terjadi di panggung. Kalau lucu tertawa hahahaha. Kalau sedih ikutan sedih, ada yang nangis huhuhu. Ntar kalau akting jelek sudah jadilah ahli dadakan. Lalu begitu, seakan-akan mewakili orang-orang yang ada di panggung yang sebenarnya adalah sebenar-benarnya yang mengalami sendiri semua hal yang disetirkan sutradara. Taik kucing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Why did I choose this kind of life?</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sutradara senang bukan main. Ngatur-ngatur, nunjak nunjuk ke sana ke mari. Yang punya tempat pertunjukan berseringai luebar benar. Kantongnya penuh munjuk-munjuk. Penontonnya rame membludak. Nanti kalau penonton sudah mulai bosan, tak ada komentar meluap, tak ada suara-suara yang mencoba mewakili pemain di panggung (dan bukan pemainnya sendiri yang bersuara), pemilik bisnis dan sutradara akan rapat lagi, mengolah lagi strategi yang baru, biar yang di panggung tetap bungkam. Banyak caranya. Bisa dengan menambah gaji ketua para pemain di panggung - dan bukan pemainnya yang ditambah gajinya, biar mulai pecah belah isi panggung, dan sudah begitu diramu dengan beragam kisah dan fantasi baru oleh pengarang cerita, sutradara, dan pihak-pihak begituan. Dor! Panggung heboh lagi. Penonton berisik lagi. Komentar lagi ini itu syalalala. Wuajindang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Why did I choose this kind of life?</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah mau bangun, ditendang kawan sendiri. Sudah ada kawan mau bangkit bersama, kawan yang lain, jumlahnya lebih banyak, menghantam juga rame-rame. Sudah hampir seluruhnya mulai <i>make sense</i>, sutradara dan si juragan sudah jauh-jauh hari mengantisipasi. Penonton cuma bisa berisik aja sok paham apa yang sedang terjadi di panggung. Konspirasi uasu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Why did I...</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pfft..</span></span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-11060415888686974312016-04-26T01:17:00.000+07:002016-04-26T01:17:15.572+07:00Sedihnya tak Bisa jadi Pahlawan Nasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Ketika kau kira kau sudah dapat menguasai hidup, namun semuanya hanya semu semata.. luput semata.. Sedang hidup, akan selalu melenggang tenang, tak peduli betapa berantakan kau dibuatnya...</i> <i>the fak I'm saying.</i></span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Melihat gebyar-gebyar hari lahir Kartini. Kisah Sang Pahlawan emansipasi perempuan kembali didengungkan. Namun sedihnya, kisah berkebaya masih juga melimpah-ruah, seakan emansipasi perempuan selaras betul dengan keribetan berbusana, dan belum lagi masalah jawasentrisme atas berkebaya! <i>Not gonna talk about this anyway</i>; sudah banyak yang bahas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak juga yang protes "kenapa Kartini?", kenapa bukan CND, elah, maksudnya Cut Nyak Dien. Kenapa bukan juga Dewi Sartika, atau perempuan lain, misalnya Nyi Ageng Serang, kalau pun ada yang kenal (ini juga Pahlawan Nasional). Awalnya tentu pertanyaan "kenapa Kartini?", juga mengusik. Iya betul, bila dilihat lebih lagi, Cut Nyak Dien itu gerak banget. <i>I mean</i>, <i>she was totally doing. </i>Ga cuma nulis, berpikir, tapi berbuat. Beruntung sih, ada teman yang secara tidak langsung membahas dan secara bersamaan mengingatkan. Figur Cut Nyak Dien itu perjuangannya ala-ala maskulin berperang, menunjukkan otot, dan yah, kukira kata berperang tadi sudah cukup menggambarkan betapa <i>macho</i>-nya apa yang dilakukan Cut Nyak Dien. Sedang Kartini berperang dalam berpikir, dan kiranya merumuskan emansipasi perempuan. Tapi berpikir itu dalam kebanyakan budaya termasuk dalam ranah maskulinitas juga. Membahas ini, aku jadi harus hati-hati dengan pendapat teman itu, karena ia dikotomis sekali atas definisi perempuan dan laki-laki. Ala-ala agak <i>misandrist </i>gitu. Bila perempuan menjadi perkasa secara fisik dan mampu menandingi ke-<i>macho</i>-an laki-laki pun kiranya tak apa kan. Cut Nyak Dien dan Kartini berbeda karena perjuangannya berbeda, budayanya berbeda, eranya berbeda. Gitu aja ya, ndak usah bawa-bawa Cut Nyak Dien lebih condong "laki-laki", dan Kartini <i>less manly</i> karena doi ga perang-perangan secara fisik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang bikin agak resah sebenarnya kedudukan Kartini. Pertanyaannya, kenapa selalu seorang yang punya posisi yang bisa menyuarakan emansipasi? Apa kabar <i>wong cilik</i>? Apa bisa orang-orang berkekuatan ini, yang pada faktanya berjarak dengan rakyat kecil (misal, apakah Kartini pergi ke sawah, atau jualan <i>gethuk</i> di pasar?), menyuarakan si kecil? Tentu aku meragukannya. Hal seperti ini bisa bikin depresi, karena lama kelamaan aku merasa perjuangan pemberdayaan kurang menyentuh pada lapisan-lapisan yang renik, yang notabene adalah wajah mayoritas. Aku hanya tak suka karena <i>wong cilik</i> ga bisa jadi Pahlawan Nasional. Aku hanya tak suka karena cita-citaku itu jadi <i>wong cilik</i>, yang artinya aku ga bisa jadi Pahlawan Nasional. Duh, sedihnya. Gitu kalik kira-kira.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah habis energi. Sekian saja. </span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-72108196316209699522016-03-14T02:22:00.002+07:002018-09-16T02:00:00.040+07:00Thanks to the Moon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I still have no guts to read <i>Intelegensi Embun Pagi</i>. Perfectionist and sequential-ist took over. Well, actually it's just so apology for the lazy to the bone (<i>malas gak ketulungan</i>), while there are bunch of books waiting to be read. Darn, I should have drunk that remedy more often!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Despite how messy my nowadays life is, indicated by some missing daily targets, I had great experience of my first Solar Eclipse on March, 9, 2015. I know the event was a hype, and there could be thousand blog posts about it. So this is abzolutely an I don't care post, as always.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Yogyakarta only got that thin crescent sun, not full black one. At least it is still so eclipse (yes, what else). Went to Tugu to feel the hype at 6.15 a.m, when people were ready for eclipse prayer at Mosque. Me and friends decided to be infidel, and watched the eclipse first. But on the way, we had this hesitation, because seriously, soo many people were on the way to the closest mosque, instead of trying to reach the sun (?). But once we got there, at the parking area of the hype, we didn't feel any doubts anymore about being infidel. God understands (only Its creatures don't).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">We didn't have any filtered sunglasses, but I knew there was a moon starting to swallow the star. Got you, Sun. At first I was trying to watch with naked eyes, which was so moron, and yes, the sun was still shining so bright - couldn't see the moon covering it. Then tried with the reflection from phone's black screen. Although it still hurt the eyes because the sun's reflection was still bright, friends said they could identify the moon. Only I couldn't. This such moronic act ended up useless. And we then looked more moron, because actually there were volunteers surrounded us, named Laskar Gerhana (Eclipse Army) from Taman Pintar, who were helping the mass to watch the solar eclipse safely (and not moronically). They had the equipments, and although limited in number, it was soooooo helping. We didn't reach the telescope spot, but filtered glasses was already a fun. When I saw that crescent sun............................................... Oh, God. I lost my words, and keep screaming, keep alay-ing, keep moving there and there trying to check on every equipment the Laskar had. Me totally was like <i>cacing kepanasan</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">I sensed the hype, I felt the energy. Got myself recharged to the max. Awesome experience. Because of that energy stuff, some minutes after the eclipse peak, precisely 30 minutes before the lunar shadow on Yogyakarta disappeared, I and one friend decided to go to mosque, to do the eclipse prayer, more like saying thanks to that cool Matter. Better late than never. We were now, an almost infidel.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Again, what's wonderful about this eclipse is, it is a rare phenomenon, yet almost all people could enjoy it, from mother grinding those spices, to <i>Pak-Pak</i> in the parking lot. Everyone. Solar eclipse is not elitist. It is so classless. In the era of late-capitalism, this is just a relieve. The solar eclipse hype reminds us that there are still free things on earth, including sun and air (not the clean one though), no matter how busy it is the money circulation. It brings us back to the Provider. Monetary system looks sooooo tiny within this paradigm. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Also, as I watched from Tugu, I could see there were no person who said, "dude, you're covering my sight", statement that's so common in concert or other hype events. I behaved carefully, afraid that I'd cover people's sight behind me. Yet I had forgotten, this was the real star that we were talking about. Faaar away high in the sky. There you go, the gorgeous black Sun. Thanks to the Moooooooooooon!!!!!</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2859076552214026409.post-69870664502691279072016-02-29T23:19:00.000+07:002016-02-29T23:19:35.396+07:00So High<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan terbitlah itu seri terakhir Supernova: Intelegensi Embun Pagi, JEDHUEEERRR!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kira-kira setelah <i>collapse</i> sedikit karena semalam sebelumnya penuh <i>esmosi</i> akibat ditinggal kereta lalu beli tiket lagi untuk pemberangkatan berikutnya, aku menemukan buku putih nan seksi dengan ketebalan sesuai harapan itu. SEKSI BANGET! Tapi ia membuatku sesak bukan main. Hampir kejang-kejang di toko buku, karena seakan aku pulang demi menemuinya. Oh, Tuhan, aku sesak napas di toko buku!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi toh aku tidak membelinya. Dan aku menahan pandangan melebihi pandangan-pandangan yang ditahan terhadap lawan jenis. Aku tak kuasa saja. Bukan karena tak punya uang, meski itu juga sangat bisa jadi. Hanya.. Hanya..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hanya...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak mampu..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berpisah secepat ini..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan kisah Supernova.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*mataku berkaca-kaca menulis kalimat barusan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku tak mampu mengakhiri keberadaan mereka, si "Power Rangers" ala Dee Lestari. Bodhi mamen, Etra, Zarah, Alfa, <i>the most gorgeous </i>Gio (yang belum kudapat kisah di IEP-nya, tapi sudah yakin dia mutlak pangeran hati Bintang Jatuh), dan utamanya Diva <i>the star itself!</i> Belum! Aku belum rela, apalagi sama tokoh terakhir itu. Tokoh kunci semua ini. BELUM RELA BANGET AKU!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i></i></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesannya jadi inti Supernova ada di Diva saja. Tentu tidak, sungguh tidak. Tapi bagiku Diva itu sosok yang <i>connecting the dots</i>. Dia pemersatu segala <i>rangers</i>. Dia inti sehingga Gio, Bodhi, Etra, Zarah, serta Alfa dapat ada dan beredar. Dia <i>mastermind</i>-nya. Dia kunci dari segala logika Supernova. Dia adalah sutradara kisah ini. Ya, betul<i>, </i>dialah penentunya. Diva adalah jelmaan paling nyata seorang Dewi Lestari. Paling nyata! Lihat saja, Dee, dan Di. Pengucapannya saja sama. Mereka berdua berpola pikir sama. Cantiknya sama. <i>Witty</i>-nya sama. Jernih suaranya pun sama. <i>Diva is definitely Dewi Lestari</i>. Ga bisa enggak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lalu bayangkan bila kau harus berpisah dengan Ibu Suri, pemberi nafas segala denyut dalam lembaran seri Supernova. Bayangkan kau harus berpisah dengan suara itu, yang selalu indah menggema sejak awal milenium. Bayangkan esok tak ada lagi harapan bertemu Bodhi, Alfa, dan Gio. Bayangkan. Pasti akan krik krik sekali. Maka pun, siapa yang rela berpisah dengannya? AKU SIH ENGGAK!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*tapi besok rencana ke togamas sih (<i>sigh</i>) T_T</span></div>
</div>
Zaki Pstphttp://www.blogger.com/profile/02425855807246822634noreply@blogger.com0