Thursday, May 24, 2018

Struggling


Kadang sungguh sebuah rasa sakit menjadi nyata dan nyata menjadi. Luka fisik. Luka hati. Luka fisik yang melukai hati. Luka hati yang melukai fisik. Subjek yang mengalami mau tak mau mengindentifikasi dirinya dengan luka-luka, pedih-perih yang dirasakannya: dengan penyangkalan, kemarahan, kesedihan, kejemuan, dan berakhir hingga penerimaan, jika memungkinkan. Semua meliputi dirinya. Mengapa ia mengalami sakit sedemikian rupa. Mengapa tubuhnya rentan. Mengapa hatinya rentan.

Perspektif makhluk. Perspektif diri yang mengalami.

Dalam sebuah ruku', sebuah pemahaman banjir menggenang. Dia, Dia yang lain, Mereka, dan Semesta. Sakit pun tak lagi penting... hingga perspektif makhluk itu kembali menguasai.

Yang ada hanyalah ada, kata mereka yang bijak.