Friday, October 16, 2009

Ulang tahun

Sekarang tertanggaL 16 Oktober.
Kemarin adalah 15 Oktober. Hari kelahiran ayah saya. Bila dihitung dari tahun kelahirannya, seharusnya umur ayah saya adalah baru 57 tahun. Tua sih memang, cucunya saja sudah dua, anaknya sudah pada besar-besar dan dewasa semua. Tapi arti 57 itu tidak ada. Karena ayah saya sudah meninggal di usianya yang beberapa hari kemudian 56 tahun.


Ulang tahun, terdiri dari kata ulang dan tahun, harfiahnya tahun yang berulang. Tentu yang dimaksud di sini untuk memperingati sesuatu setiap tahunnya, yang bertepatan pada tanggal yang sama di tahun sebelumnya, dan juga sebelumnya lagi, dan sebelumnya lagi samai pada tanggal sesuatu itu ada. Dalam hal ini birthday: tanggal lahir. Hal inilah yang diacu pada ulang tahun seorang manusia, yaitu pengulangan tanggal lahir tiap tahunnya. Umur kita dimulai dari saat pertama kali kita ada di bumi ini, saat kita keluar dari rahim ibu kita, yaitu saat kita lahir. Maka setiap setahun sekali, pada tanggal yang sama dengan tanggal kelahiran kita, umur kita bertambah setahun, dan perulangan-perulangan akan terus berulang.


Lalu casenya adalah, apakah ulang tahun masih berlaku untuk orang meninggal? Contohkan saja ayah saya. Beliau meninggal setahun yang lalu, tepatnya 2 minggu sebelum ulang tahun ke-56 beliau. Pertanyaan ini mungkin bisa dijawab dengan definisi umur. Umur adalah lama kita hidup di dunia, yang memiliki satuan tahun. Jadi orang yang meninggal, perhitungan umurnya sudah selayaknya berhenti di saat dia meninggal. Ayah saya hanya berumur 56 tahun kurang 2 minggu, begitu singkatnya.


Lalu, datang case baru: orang meninggal pergi ke dunia baru, yaitu alam barzah atau alam kubur, which is, totally terpisah dengan dunia di mana kita berada. Apakah umur mereka dimulai dari 0 tahun lagi? Lucu juga kayak gitu ya.. haha..


Dari sini, pertanyaan lainnya muncul: sebenarnya yang di alam barzah itu orang-orang yang sudah meninggal kan? padahal mereka masih hidup di sana, kok dikatakan meninggal? mereka paling tidak memiliki waktu, sehingga umur mereka pun bisa dihitung di alam tersebut. Tapi mekanismenya gimana ya? Apa kLo gak pake umur, mereka tetap muda dan gak tua2 ya? It's a LiL bit confusing anway..


Kurang kerjaan? Iya, saya memang kurang kerjaan, lalu membahas orang meninggal yang sebenarnya 'hidup'. Yang pasti, demi menyelesaikan debat kusir yang terjadi dalam benak saya, yang pasti umur yang dipakai di dunia kehidupan adalah umur jasmani saja. Jadi, seseorang yang jantungnya sudah tidak lagi berdetak, artinya penghitungan umurnya bisa diberhentikan. Begitulah, setidaknya ngobrol ngaco saya bisa menyalurkan keinginan saya untuk menulis..
haha..


Btw, for my dad out there.. I know u're aLive, by the way that we can't ever imagine..
Happy Birthday, Daddy..
*walaupun seharusnya ayah saya sudah tidak berulang tahun lagi secara jasmani..*
Haha, apa ini..

No comments:

Post a Comment

enter what comes into your head.. -_-b